Kembali Bunuh Orang Asing, Suku Terasing Sentinel Jadi Perbincangan, Ini Keunikan Suku Tersebut

Pada sensus India tahun 2001, diperkirakan terdapat 39 individu Sentinel. Saat ini jumlahnya diperkirakan paling banyak 150 jiwa.

Editor: Amirullah
foto: mirror.co.uk
Suku Sentinel 

Dalam wawancara dengan laman Outbound Collective pada 2014, Chau mengaku terinspirasi oleh penjelajah merangkap misionaris, David Livingston.

Chau juga merujuk panutannya, Yesus Kristus.

Melalui Instagram, seorang teman mengatakan Chau "menjadi martir".

Wartawan Subir Bhaumik, yang telah meliput kepulauan itu selama bertahun-tahun, mengatakan kepada BBC India bahwa, menurut kepolisian, Chau telah mengunjungi Pulau Sentinel Utara sekitar empat atau lima kali dengan bantuan nelayan setempat.

"Jumlah mereka sangatlah sedikit, dan bahkan mereka tidak memahami bagaimana cara menggunakan uang. Dan sebenarnya melakukan kontak dengan mereka merupakan tindakan melawan hukum," lanjut Subir.

Pada 2017, pemerintah India juga menegaskan siapapun yang mengambil foto atau membuat video tentang suku Andaman asli akan dihukum penjara hingga tiga tahun.

Kantor berita AFP mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Chau gagal mencapai pulau itu pada 14 November lalu.

Baca: Kelaparan akibat Kekeringan, Ibu di Afghanistan Jual Anaknya yang Berumur 6 Tahun Sekitar Rp 46 Juta

Namun kemudian dia mencoba lagi dua hari kemudian.

"Dia diserang dengan panah tetapi dia berusaha terus berjalan," ungkap sumber itu dilansir Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com).

"Para nelayan melihat sekelompok suku terasing itu mengikat tali di lehernya dan menyeret tubuhnya. Mereka ketakutan dan akhirnya melarikan diri," kata sumber yang dikutip AFP.

Tubuh Chau sempat terlihat pada 20 November. Tetapi menurut Hindustan Times, jenazahnya belum ditemukan.

"Ini kasus yang pelik bagi polisi," kata Bhaumik. "Anda bahkan tidak bisa menangkap orang-orang suku di Pulau Sentinel."

Dua nelayan India yang menangkap ikan secara ilegal di Pulau Sentinel Utara juga dibunuh oleh suku tersebut pada 2006.

Wartawan BBC di New Delhi, Geeta Pandey mengungkapkan pengalamannya mengenal Suku Sentinel.

"Saya pertama kali mendengar tentang orang-orang Sentinel pada 2004 tepat setelah tsunami di Lautan Hindia yang meluluhlantakkan kawasan itu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved