Reuni 212
Seorang Peserta Reuni 212 Meninggal Dunia, Prabowo Subianto Unggah Ucapan Dukacita
"Sudah 15 tahun dipasang ring memang. Ada penyakit jantung. Mungkin karena lelah ditambah sesak juga pas disana," tutur Rani.
SERAMBINEWS.COM - Seorang peserta Reuni Akbar 212 di Jakarta, Minggu (2/12/2018), dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan saat mengikuti kegiatan tersebut.
Kabar duka tersebut diunggah oleh Calon Presiden Nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam salah satu status Twitternya yang mengupadate pendapatnya tentang kegiatan Reuni 212 tahun 2018.
“Innalillahi wainnailaihi roojiuun. Turut berduka cita atas meninggalnya peserta reuni 212, Bapak Idris warga jalan Tanah Rendah, Kp. Melayu, Jatinegara. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga diberi keikhlasan dan ketabahan. Aamiin,” tulis Prabowo dalam status yang diupdate pada Minggu (2/12/2018) pukul 8 malam.
Sebelum menyampaikan dukacita kepada peserta yang meninggal dunia itu, Prabowo Subianto mengunggah dua status serta foto yang memperlihatkan kehadirannya pada acara Reuni 212 di Monas Jakarta.
"Hari ini saya salah satu pribadi yang menjadi saksi betapa rukun, damai, dan tertibnya umat Islam serta para umat agama lain yang hadir dalam Reuni 212," tulis Prabowo Subianto.
"Melalui Reuni Akbar 212 kita juga tunjukkan kepada dunia inilah Islam yang ada di Indonesia, Islam yang memberi kesejukan, Islam yang penuh toleransi dan Islam yang mengajarkan kebaikan kepada semua umat," lanjutnya.
Sementara itu, dikutip Serambinews.com dari Wartakota, almarhum Idris (53 tahun) ini adalah Ketua RW di Jatinegara.
Pria bernama lengkap Riko Idris (versi lain menyebut Idrus), diduga meninggal dunia karena kelelahan usai mengikuti acara yang digelar di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (2/12/2018).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu membenarkan adanya seorang pria yang meninggal usai aksi Reuni Akbar 212.
Namun demikian, ia menyatakan bahwa korban tidak meninggal saat berada di Monas.
"Iya, tapi (meninggalnya) bukan di sini (Monas)," kata Roma saat dikonfirmasi, seperti dikutip dari Warta Kota.
Baca: Beri Sumbangan ke Prabowo-Sandi, Edwar Minta Doa Buat Istrinya Agar Diberi Kemudahan saat Melahirkan
Hade Maisyuroh (63), tetangga almarhum menceritakan, sehari sebelum berangkat menuju Monas, Idris juga mengikuti acara Maulid Nabi di masjid sekitar kampungnya.
"Mungkin kelelahan ya, karena Sabtu (1/12) kemarin itu ikut Maulid Nabi dari malam sampai jam 2 pagi. Terus lanjut berangkat ke Monas jam 8 paginya," ucap Hade di rumah almarhum, Minggu (2/12/2018).
Idris berangkat ke Monas mengendarai sepeda motor bersama ratusan warga Jalan Tanah Rendah.
Ramainya aktivitas lalu lintas menyebabkan perjalanan rombongan terhenti tepat di depan Gedung Universitas YAI, Jalan Kramat Kwitang, Senen, pada pukul 09.30 WIB.
Ia bersama rombongan pun terpaksa memarkirkan kendaraan mereka di sekitar lokasi dan melanjutkan perjalanan menuju Monas berjalan kaki.
"Pas jalan, orang ramai banget kan, terus kami mencar. Beliau di belakang ketinggalan. Karena kebanyakan yang ikut anak muda jadi enggak bisa ikutin," jelasnya.
Baca: Deretan Artis Tanah Air Ikut Reuni Akbar 212 Tahun 2018, Teuku Wisnu, Irwansyah hingga Ayu Azhari
Sementara itu, Rani (43) tetangga almarhum yang juga ikut dalam rombongan menyatakan langkah Idris terhenti di sekitar Tugu Tani setelah 2 jam berjalan dari Gedung YAI.
"Bayangin, dari YAI sampai Tugu Tani saja 2 jam. Sudah enggak bisa jalan tuh. Yang lain mencar-mencar. Belum sampai Monas itu," ungkap Rani.
Idris pun memutuskan untuk kembali ke lokasi tempat motornya diparkirkan sekitar pukul 11.00 WIB setelah 2 jam terjebak di perjalanan.
Ia pun menghubungi Rani dan menyatakan hendak pulang karena melihat banyak massa yang sudah kembali dari arah Monas.
"Sudah tuh jalan lagi dari Tugu Tani sampai YAI. Dia telpon saya bilang mau balik saja. Saya posisinya sudah pulang duluan, orang enggak bisa jalan," katanya.
Baca: 212 Mart Buka Gerai di Banda Aceh, dengan Rp 100.000 Bisa Menjadi Investor
Tak lama berselang, ia mendapatkan kabar bahwa Idris mengalami kecelakaan. Rani pun tak percaya lantaran ia baru saja berbicara dengan Idris beberapa menit yang lalu.
"Saya dapat telepon dari tetangga yang masih di sana, katanya Pak Idrus kecelakaan. Saya enggak percaya kan, orang tadi enggak kenapa-kenapa pas nelpon," jelasnya.
Hingga kemudian ia mengetahui bahwa Idris meninggal dunia.
Rani menyatakan memang Idris mempunya riwayat sakit jantung.
"Sudah 15 tahun dipasang ring memang. Ada penyakit jantung. Mungkin karena lelah ditambah sesak juga pas di sana," tutur Rani.
Tak Pernah Melewatkan Aksi Bela Islam
Idrus dikenal sebagai sosok yang bersemangat mengikuti Aksi Bela Islam sejak Aksi 212 pertama kali digelar pada 2016 lalu.
Ia pun selalu berpartispasi dalan Reuni 212 di tahun 2017 dan 2018.
"Semangat dia, enggak pernah absen ikut aksi. Kemarin malam banyak bendera-bendera dia yang siapin tuh di rumah," kata Hade.
Keluarga pun mengikhlaskan kepergian Idris yang disebut meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
"Insya Allah khusnul khotimah ya. Meninggal di jalan Allah," terangnya.
Idrus meninggalkan dua orang anak bernama Erin Kalina (26) dan Muhammad Fadli (24), serta seorang istri bernama Nur Aida.
Idris dikebumikan di TPU Kober, Rawa Bunga, di dekat RS Premiere Jatinegara, pada pukul 09.00 WIB.