Breaking News

Jika Amerika Serikat Keluar dari Perjanjian Nuklir Era Perang Dingin, Rusia Sudah Siap Lomba Senjata

Rusia mengklaim sudah merencanakan perlombaan senjata jika Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir era Perang Dingin.

Editor: Faisal Zamzami

SERAMBINEWS.COM, MOSKWA - Rusia mengklaim sudah merencanakan perlombaan senjata jika Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir era Perang Dingin.

Dalam konferensi pers, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu mengungkapkan rencana jajarannya untuk meningkatkan kemampuan militer.

Newsweek memberitakan Selasa (4/12/2018), Shoigu berujar salah satunya Rusia bakal melancarkan sekitar 4.000 kali latihan perang.

"Kami mempertimbangkan memperkuat kapasitas tempur dan sarana militer di tengah perlombaan senjata terkait rencana AS," beber Shoigu.

Panglima Tertinggi yakni Presiden Vladimir Putin, tutur Shoigu, sudah mendapat pemberitahuan mengenai rencana Kementerian Pertahanan.

"Pengembangan pasukan bertujaun memastikan keamanan negara dan menangkal teknologi canggih musuh," papar Shoigu merujuk kepada AS.

Selain menggelar banyak latihan perang, media Rusia juga mengulas pemerintah bakal mempermudah perizinan militer dalam mendapatkan peralatan baru.

Perjanjian bernama Traktat Nuklir Jarak Menengah (INF) itu dibuat pada 1987 antara Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev.

Dalam perjanjian tersebut, baik Rusia maupun AS dilarang memproduksi rudal balistik maupun penjelajah dengan daya tempuh 500-5.500 kilometer.

Tujuan dari perjanjian itu adalah mencegah kemungkinan perang nuklir.

Sebab rudal jarak menengah bisa mencapai target hanya dalam waktu beberapa menit.

Imbas dari penerapan INF, Rusia menghancurkan sekitar 2.000 rudalnya.

Sementara Washington dilaporkan memusnahkan 850 misil.

Namun pada Oktober lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana keluar dari INF setelah menuduh Moskwa telah melakukan pelanggaran.

Selain itu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menuturkan perjanjian nuklir yang terbaru harus mencakup China.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved