Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga, Kemungkinan Membentuk Lubang Kawah Baru
Hal ini sangat memungkinkan terjadi karena Gunung Anak Krakatau sudah mengalami erupsi sejak Juli 2018.
SERAMBINEWS.COM - Status Gunung Anak Krakatau dinaikkan ke level siaga.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut, peningkatan status Gunung Anak Krakatau menjadi siaga tersebut lantaran masih berlangsung erupsi di kawah gunung.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG juga menduga kemungkinan terbentuknya lubang kawah baru akibat intensitas magma yang terus meningkat.
Perubahan status Gunung Anak Krakatau berubah pada pukul 06.00 (27/12/2018) dan seiring meningkatnya aktivitas magma dan suara dentuman yang terdengar.
Tribunnews.com merangkum dari Kompas, Kamis (27/12/2018), adanya kemungkinan terdapat lubang kawah baru.
Hal ini sangat memungkinkan terjadi karena Gunung Anak Krakatau sudah mengalami erupsi sejak Juli 2018.
Aktivitas berupa letusan lontaran lava pijar (strombolian) dan juga aliran lava pijar pun terjadi.
Aliran lava dominan mengarah ke tenggara.
Sejak tanggal 22 Desember teramati adanya letusan tipe surtseyan, yaitu aliran lava atau magma yang keluar kontak dengan air.
"Hal ini berarti bahwa debit volume magma yang dikeluarkan meningkat dan lubang kawah membesar, kemungkinan terdapat lubang kawah baru yang dekat dengan ketinggian air," ujar Sekretaris Badan Geologi A Ratdomopurbo.
Pada pukul 21.03 WIB, alat seismik di Gunung Anak Krakatau mati. Pihaknya menduga matinya alat tersebut karena terkena letusan, sehingga pemantauan selanjutnya menggunakan stasiun Seismik Sertung.
"Dari citra Satelit diketahui bahwa lereng barat daya longsor (flank collapse) dan masuk ke laut. Data seismik tidak menunjukkan adanya gejala kenaikan energi seismik sebelum kejadian longsor," kata Ratdomopurbo.

Menurutnya, sejak tanggal 22 Desember pagi sampai saat ini, letusan berlangsung tanpa jeda. Gelegar letusan pun terdengar beberapa kali per menit.
Meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau juga dikhawatirkan menimbulkan longsoran bawah laut dan memicu tsunami seperti yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) lalu.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk menjauhi area pantai.
"Masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di pantai pada radius 500 meter hingga 1 kilometer dari pantai untuk mengantisipasi adanya tsunami susulan," ujar Sutopo.
Sutopo juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya.
Ia menyarankan untuk tidak percaya informasi yang belum jelas kecuali yang bersumber PVMBG untuk peringatan dini gunung api dan BMKG terkait peringatan dini tsunami selaku institusi yang resmi.
Debu Vulkanik Tak Ganggu Penerbangan
Status Gunung Anak Krakatau ditingkatan menjadi siaga III.
Kendati begitu, Air Nav Indonesia memastikan hal tersebut tak mengganggu jalur penerbangan.
“Sesuai NOTAM Nomor A5446/18 yang diterbitkan pada Kamis siang ini, ada 7 jalur penerbangan yang terdampak. Penutupan dan Pengalihan jalur penerbangan dilakukan di wilayah yang terdampak sebaran debu vulkanik Gunung Krakatau,” ujar Corporate Secretary AirNav Indonesia, Didiet KS Radityo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/12/2018).
Didiet menambahkan, tujuh penerbangan itu setelah melalui wilayah Krakatau, pesawat akan kembali ke jalur penerbangan normal.
Hal tersebut tidak mengakibatkan pembatalan jadwal penerbangan.
Dia menjelaskan, hasil dari koordinasi dengan BMKG dan PVMBG serta pengamatan Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) sejauh ini semburan debu vulkanik dari Gunung Krakatau bergerak ke Barat Daya dengan Kecepatan 45 knot, dan bergerak ke arah Timur Laut dengan kecepatan 15 knot, sehingga masih berjarak aman dari dua bandara terdekat.
“Berdasarkan catatan yang dapat kami himpun sejauh ini, bandara-bandara terdekat seperti Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Raden Inten II Lampung tidak terdampak debu vulkanik dari Gunung Krakatau karena berjarak 28 Nautical Mile (NM) dengan batas luar area semburan debu vulkanik Gunung Krakatau,” kata Didiet.
Atas dasar itu, lanjut Didiet, pelayanan navigasi dan pergerakan pesawat masih berjalan normal di dua bandara tersebut.
Namun demikian, pihaknya terus bersiaga terhadap aktivitas Gunung Krakatau dan akan terus melaporkan perkembangan kondisi terkini.
Kemensos Pindahkan Dapur Umum
Kementerian Sosial memindahkan dapur umum yang telah dibangun untuk pemenuhan logistik korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung.
Lokasi dapur umum dipindah ke tempat yang lebih aman setelah status Anak Gunung Krakatau meningkat dari waspada menjadi siaga.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, selain memindahkan dapur umum, Kemensos juga mempersiapkan penempatan warga ke lokasi pengungsian yang lebih aman.
"Tujuh dapur umum masih di radius 500 meter dari pinggir pantai maka kami pindahkan, naikkan ke bukit-bukit," kata Harry, seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Pasca-tsunami Selat Sunda, Kemensos telah membuka 7 dapur umum lapangan yaitu di Labuan Pandeglang, Carita, Angsana, Sumur, Cinangka, Tanjung Lesung, dan Mancak di Kabupaten Serang.
Harry menyebutkan, dua dapur umum yang sudah dipindah ke lokasi yang lebih jauh dari pantai, yaitu dapur umum di Cinangka dan Carita.
Dapur-dapur umum lainnya, termasuk yang berada di Lampung, akan dipindah ke tempat yang lebih tinggi.
"Biasanya kalau dapur umum pindah masyarakat juga ikut pindah sehingga lebih mudah untuk memindahkan pengungsian," kata dia.
Selain itu, Kemensos juga telah mengirimkan 20 unit tenda tambahan untuk menampung warga yang mengungsi karena diperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah.
Penambahan jumlah pengungsi karena warga yang tidak terdampak juga akan ikut mengungsi karena tempat tinggal mereka berada dalam radius yang harus dihindari.
Dengan peningkatan jumlah pengungsi, sejumlah dapur umum tambahan juga akan dibangun secara mandiri.
Dapur umum tambahan ini akan dikelola oleh warga.
Hingga Rabu (26/12/2018) malam pukul 23.15 WIB, jumlah pengungsi di Banten berdasarkan jumlah yang mendapatkan makanan di 40 lokasi sebanyak 28.114 jiwa.
Sementara, di pengungsian Al Furqon, Lampung, tercatat sebanyak 3.500 orang dan di Kantor Pemprov 1.200 orang.
Total pengungsi di dua provinsi terdampak tersebut sebanyak 32.814 jiwa.
Informasi peningkatan status Gunung Anak Krakatau disampaikan Badan Geologi.
Dengan peningkatan status ini, peringatan kewaspadaan potensi tsunami di wilayah Pantai Selat Sunda dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer masih tetap berlaku.(*)
Baca: Tottenham Hotspur Salip Manchester City, Liverpool Kokoh di Puncak Klasemen Liga Inggris
Baca: Lereng Jalan Tol Ruas Salatiga-Kartasura Rusak Akibat Hujan, Ini Penjelasan Menteri PURR
Baca: Terlibat Kasus Pengaturan Skor, Anggota Exco PSSI Johar Ling Eng Terancam 5 Tahun Penjara
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Naik ke Level Siaga, Gunung Anak Krakatau Kemungkinan Membentuk Lubang Kawah Baru dan telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Anak Krakatau Siaga, Kemensos Pindahkan Dapur Umum "