UAS Pernah Diusir Pejabat saat Makan, Ini Ceramah Ustadz Abdul Somad Soal Adab Makan
Saat tengah menikmati sajian makanan itu, mendadak rombongan pejabat yang sangat berkuasa di daerah itu datang.
SERAMBINEWS.COM - Ustadz Abdul Somad Diusir Pejabat saat Makan Malam, Dia Bahas Adab Makan
Siapa yang tak kenal Ustadz Abdul Somad ( UAS)?
Ustadz Abdul Somad ( UAS) sering kali membawakan tausyiah dengan cara yang jenaka hingga jamaah betah berlama-lama.
Tak jarang dirinya menceritakan kehidupan pribadinya dalam ceramah guna menginspirasi masyarakat.
Seperti kali ini sang sang Pengacara Kondang memberikan tuntunan yang seharusnya dilakukan, setiap insan di saat makan bersama, maka adab yang harus dilakukan oleh orang Islam adalah murah hati.
"Kalau orang bakhil, orang yang tidak mau murah hati," katanya dalam sebuah ceramahnya.
Baca: Berkunjung ke Pekalongan, Ustadz Abdul Somad Disematkan Panggilan Syaikh Abdus Shomad
Baca: 4 Tahun Kepergian Olga Syahputra, Ini Ceramah Ustadz Somad Soal Keutamaan Meninggal di Hari Jumat
UAS menyebutkan, ada orang yang makan bersama, ketika giliran bayar, dia hanya mau bayar punya dia saja.
"Ada yang lebih dari bakhil, pas giliran bayar, berpura-pura sakit perut," katanya.
Menurut UAS, itu seperti penyakit, bahkan duit dia, tidak mau dia makan
"Cepat matinya, malaikat geram sama orang seperti itu, tapi Allah SWT maha pengasih, jadi saat malaikat mau mencabut nyawa, Allah melarang, jangan, mana tahu setelah pengajian ini, dia ajak orang makan dan traktir," katanya.
Baca: Ustadz Abdul Somad Prostes: Tolong Jangan Kacaukan Kajian Saya, Jangan Seret Kemana-mana!
Dalam kesempatan ceramah di Pare Pare, UAS memberikan kisah di saat dia sedang makan di sebuah rumah makan.
Dai asal Riau ini berkisah tentang kegiatan dia makan di sebuah rumah makan.
Saat tengah menikmati sajian makanan itu, mendadak rombongan pejabat yang sangat berkuasa di daerah itu datang.
Pasukannya masuk lebih dulu dan menyapu orang yang sedang bersantap di rumah makan itu karena sang pejabat mau makan, tidak terkecuali UAS diusir.
Baca: Pernah Bikin Heboh Saat Hina UAS di FB, Begini Nasib Jony Boyok Penghina Ustadz Abdul Somad Kini
Hal ini disampaikan UAS, kala menceritakan kisah nyata pengalaman hidupnya.
Rombongan pejabat itu memang merasa berhak untuk melakukan kegiatan tersebut dan menyingkirkan siapa saja yang berada di rumah makan itu.
UAS pun tidak terkecuali terpaksa menyingkir dan mencari tempat di pinggir, jauh dari tempat dia makan sebelumnya.
"Suatu malam, saya makan di sebuah rumah makan, sendirian. Saya parkir kendaraan, saya pun makan. Tak berapa lama, tiba-tiba datang satu pasukan, minggir, minggir, minggir karena orang besar akan datang," katanya.
UAS melanjutkan, kedatangan pejabat itu dikawal oleh orang-orang berbadan tegap, besar dengan ukuran tubuh yang besar ditaksir beratnya di atas 85 kilogram per orang.
Baca: Jawab Pertanyaan Yang Gaji Kamu Siapa? Ustadz Abdul Somad Bersuara Keras & Lantang
"Tiba-tiba saya lihat mobil besar, yang keluar dari mobil itu orang besar-besar semuanya. Beratnya, 85 kg ke atas. Saya pun minggir dari tempat makan nyaman, enak, saya pun minggir ke tepi-tepi, mereka tertawa cekikikan, setelah menyingkirkan orang yang sedang makan," katanya.
UAS menjelaskan, dia tidak membalas tindakan tersebut dan hanya mengelus dada sambil melanjutkan makannya.
"Dalam hati, Ya Allah, tapi saya tak pernah caci maki mereka. Saya tak pernah doakan, Ya Allah, tertelanlah tulang, matilah dia tidak, saya hanya tetap melanjutkan makan saya," katanya.
Hanya saja, UAS merasa heran.
Baca: Ustadz Abdul Somad: Saya tidak Pernah Minta DP, tidak Pernah Pakai Bandrol, Tipu Itu Semua
"Karena, malam itu, saya diusir, saat sedang makan. Memangnya, salah saya apa, kenapa mereka mengusir saya?" katanya.
Di balik kisah ini, UAS ingin menjelaskan tentang perjalanan hidup orang tidak pernah ada yang bisa mengetahuinya.
UAS kemudian diundang oleh sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) untuk menyampaikan ceramah di Lapas tersebut dan kemudian menyaksikan sendiri perjalanan hidup dan nasib pejabat yang sangat berkuasa.
Kala berceramah, UAS mengenal orang yang dulu mengusirnya saat makan.
Ternyata orang penting yang dulu mengusirnya itu menjadi pesakitan.
Baca: Diserang Jerinx SID, Ashanty Bela Anang Hermansyah, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Soal Suami Istri
Dia menjalani hukuman untuk kasus yang tidak mau diungkapkan oleh UAS.
"Hari berganti musim berubah, saya diminta ceramah ke lembaga pemasyarakatan, penjara. Saya pun masuk ke dalam, kebetulan, waktu menerima tamu, saya lihat, di atas lantai, semen kasar, tidak pakai penutup, tidak pakai alas, dia hanya pakai kaus oblong," katanya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, orang yang awalnya pejabat tinggi dan sangat berkuasa itu dijumpai dalam keadaan terhina.
"Orang yang dulu mengejek, menghina, menjatuhkan, dan menyepelekan saya, tapi saya lihat lama dan saya tersentuh. Ya Allah, ini yang beberapa tahun lalu mengusir, sekarang, duduk di lantai, tidak pakai alas," katanya.
Begitulah, kata UAS, Allah bisa meninggikan derajat seseorang dan menjatuhkan derajat sedemikian rupa, sampai kita pun merasa kasihan.
Baca: Ahmad Dhani Divonis 1,5 Tahun Penjara, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Soal Sabar Menghadapi Ujian
Menurut Ustadz Abdul Somad, kisah ini juga mirip dengan Firaun, yang dulu sangat kuasa dan membunuh anak kecil, dia menjadi mumi, menjadi tontonan di museum.
"Dia ditertawakan anak-anak, yang dulu banyak sekali dibunuhnya," katanya.
Ustadz Abdul Somad menyebutkan hendaknya orang tidak lupa daratan di saat sedang berkuasa dan melakukan banyak tindakan sewenang-wenang, yang seharusnya tidak dilakukan di saat seseorang berkuasa atau di tampuk kekuasaan.
(WartakotaLive)
2 Bulan Jelang Pilpres, Ustadz Abdul Somad (UAS) Tegaskan Sikap Politiknya
Protes dilayangkan Ustadz Abdul Somad terkait politik yang dibawa ke Shalat. UAS pun menegaskan diri bukan orang politik.
Permintaan Ustadz Abdul Somad saat menyampaikan ceramah di Batam, Minggu (3/2/2019) minta agar tidak diseret kemana-mana, apalagi politik.
Diduga hal ini terkait dengan tantangan imam salat pada calon presiden Pilpres 2019 Jokowi dan Prabowo Subianto yang membuat Ustadz Abdul Somad bereaksi.
Ceramah Ustadz Abdul Somad di Batam itu diunggah di channel Youtube Tafaqquh yang membahas tema Antara Taubat dan Hijrah.
Mengawali tausiyahnya, Ustadz Abdul Somad menyampaikan bahwa setiap yang lahir dalam keadaan Islam.
"Ini Ustadz Somad ngawur ini. Orang kalau lahir di dunia itu kalau dibilang Islam syahadatnya kapan?," kata Ustadz Somad.
Menjawab pertanyaan itu, Ustadz Abdul Somad bercerita mengenai pengumuman sehabis solat Jumat disampaikan ke Jemaah jangan dulu pulang ke rumah.
Dalam pengumuman itu disampaikan akan menyaksikan ada yang mau bersyahadat dipimpin oleh tuan imam.
Sang calon muallaf ditanya apakah dirinya masuk Islam tanpa ada paksaan, lalu sanggup tanda tangan di atas materai Rp 6 ribu.
Baca: Bolehkah Mencampur Mazhab? Ini Penjelasan Ustad Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad
Setelah dijawab masuk Islam karena Allah. Dia pun bersyahadat.
"Itu baru bersyahadat. Kalau anak bayi kecil Islam, kapan dia bersyahadat? Kapan dia bersyahdat? Bapak kapan terakhir bersyahadat?," kata Ustadz Abdul Somad.
"Tadi," kata Ustadz Abdul Somad seraya membacakan doa tasyahud.
Saat sampai di kalimat syahadat, Ustadz Abdul Somad mengangkat jari telunjuknya.
"Bersyahadat tu begini, bukan begini," kata Ustadz Abdul Somad menunjukkan jari telunjuk dan jempolnya.
Hal itu sontak membuat jemaah tertawa. Pekik takbir kemudian terdengar.
"Banyak orang sekarang bawa-bawa politik ke Salat. Saya mau meluruskan. Saya mau meluruskan ini. Jangan dipotong videonya nanti," kata Ustadz Abdul Somad.
Baca: Ustadz Abdul Somad Ungkap Cara Atasi Takut, Ingatkan Pula 11 Pintu Setan Rasuki Manusia
"Jangan dikacaukan kajian saya. Tolong jangan dikacaukan kajian saya. Saya bukan orang politik, saya bukan orang partai, saya bukan orang ormas. Saya murni hanya dai saja," tegasnya.
Ustadz Abdul Somad meminta dirinya jangan diseret-seret kemana-mana. "Janji?," kata Ustadz Abdul Somad ke jemaah.
Ustadz Abdul Somad kembali menjelaskan soal anak yang lahir dalam keadaan Islam. Dimana dia bersyahadat?
"Bersyahadatnya bukan di waiting room itu mas. Bersyahadatnya bukan dalam kandungan. Bersyahadatnya dimana?," ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Sebelum ada kuku, sebelum ada bulu, sebelum ada kulit, sebelum ada daging," katanya.
Berikut videonya:
Ustadz Abdul Somad atau biasa disapa UAS bercerita panjang tentang pemimpin negeri yang fasih ketika menjadi imam salat.
Pemimpin jadi imam salat maghrib itu, kata Ustaz Abdul Somad atau UAS, adalah contoh pemimpin yang baik.
Selain mampu menjadi seorang umaro (pemimpin pemerintahan), kata Ustaz Abdul Somad, pemimpin tersebut juga seorang ulama (berilmu agama).
"Beliau menjadi imam shalat. Shalat yang berbunyi, shalat maghrib. Bacaannya fasih. Dia Umara' yang ulama," tulis Abdul Somad di akun instagramnya, kemarin.
Abdul Somad mengatakan, pemimpin seperti itu ternyata juga tidak sombong dan rendah hati. Dia mau menelepon dirinya usai memberikan ceramah di satu tempat.
Kalau memberi sambutan, kata UAS, pemimpin tersebut selalu merangkul, tidak memukul, mengajak semua membangun Kampar, baik yang memilih beliau maupun tidak.
"Mengajak tanpa mengejek. Menyinggung, tapi orang tersanjung," ujar Abdul Somad ketika menceritakan sosok umaro yang ulama.
Dia adalah Bupati Kampar H. Azis Zaenal, SH, MM yang meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Kamis 27 Desember 2018.
Almarhum yang lahir tahun 1950 kemudian diterbangkan ke Pekanbaru, lalu dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kuapan Kecamatan Tambang, Kampar.
UAS menceritakan sosok Azis Zainal sangat lengkap dan membuat sejumlah netizen (warganet) terharu.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ustadz Abdul Somad Diusir Pejabat saat Makan Malam, Dia Bahas Adab Makan