Jamaah Tanya Pilihan Mana yang Harus Dipilih, Ustadz Abdul Somad Geregetan Menjawab
Ceramah tanya jawab itu termasuk ceramah yang banyak disaksikan di media sosial di antaranya melalui Instagram dan mendapatkan banyak tanggapan.
Misalnya saat dirinya tampak mendatangi KH Maimoen Zubair, yang baru saja dikaitkan dengan dukungan pada salah satu kubu, Ustadz Abdul Somad menjelaskan kalau dirinya tidak ke sana atau ke sini.
Tanya jawab itu di antaranya dapat disimak dalam video berdurasi sekitar 34 menit berikut ini.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad juga menjelaskan tentang bagaimana cara mendapatkan buku yang telah ditulisnya secara gratis.
Masyarakat bisa mengunduh melalui sarana yang disediakan atau bisa juga mencetaknya dan membagikannya untuk yang membutuhkan.
Cara lainnya adalah dengan membeli buku yang sudah dicetak jika memerlukannya.
Sejauh ini, Ustadz Abdul Somad tidak tertarik untuk ikut larut dalam kegiatan dukung mendukung pasangan capres.
Misalnya seperti dilakukan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dan Yusuf Mansur yang mendukung capres petahana Joko Widodo (Jokowi).
Baca: Ingatkan Bahaya Hoaks, KH Maruf Amin: Yang Membuat dan Percaya pada Hoaks Dia Calon Ahli Neraka
Baca: Vivo V15 Pro Resmi Meluncur, Ponsel Pertama dengan Snapdragon 675, Ini Spesifikasi dan Harganya
Baca: Sebelas Tahanan Kabur dari Rutan Kelas IIB Takengon, Ini Nama-namanya
Langkah serupa juga dilakukan di antaranya oleh Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang sebelumnya merupakan tokoh yang kerap mengeritik Jokowi.
Ustadz Abdul Somad juga mengingatkan tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
Ustadz Abdul Somad menegaskan, orang yang berbuat makar akan sampai pada masanya Allah menghukumnya.
Mungkin, dengan melakukan makar kepada Allah, orang itu diberikan kehidupan yang enak di dunia.
Namun, Allah SWT sebenarnya sedang mengulur sampai pada waktunya, orang itu mendapatkan hukuman sesuai dengan amal perbuatannya.
Ustadz Abdul Somad secara khusus memberikan panduan kepada pemilih terkait dengan adanya cara untuk mendapatkan suara dengan cara politik uang atau serangan fajar.
"Ambil uangnya, jangan coblos orangnya," katanya.
Potensi serangan fajar itu diduga akan terjadi pada tanggal 17 April 2019.