Catatan Kriminal KKB Papua Dalam Satu Tahun Ini, Guru & Medis Diperkosa dan Bunuh 27 Orang

Bahkan sejumlah alat berat dan alat transportasi udara juga menjadi sasaran penyerangan mereka.

Editor: Amirullah
Facebook TPNPB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya. 

SERAMBINEWS.COM - Pengejaran KKB Papua Terkini, Guru & Medis Diperkosa Sadis Catatan Kriminal KKB Tembak Mati 27 Orang.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua sudah menembak mati 27 orang dalam satu tahun ini, termasuk 4 anggota TNI dan seorang anggota Brimob.

Ke-27 korban penembakan KKB masing-masing terjadi pada 25 Juni 2018 (tiga warga meninggal), 1-2 Desember 2018 (19 warga meninggal), 3 Maret 2018 (seorang anggota TNI gugur), 7 Maret (tiga TNI gugur) dan terakhir 20 Maret 2019 (seorang Brimob gugur).

KKB dianggap kelompok yang paling bertanggung jawab atas sejumlah aksi kejahatan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun terakhir di Kabupaten Nduga, Papua.

Baca: Juni Ulfa, Bayi Penderita Hidrosefalus dari Samadua Butuh Bantuan Biaya Pengobatan

Baca: Sosok Muhammad Aldi yang Gugur Ditembak KKB Papua, Anak Buruh Pelabuhan dari Nunukan

Dikutip dari Kompas.com, serangkaian peristiwa penembakan hingga menewaskan puluhan masyarakat sipil dan 4 TNI serta 1 anggota Brimob telah dilakukan kelompok Egianus Kogoya.

Bahkan sejumlah alat berat dan alat transportasi udara juga menjadi sasaran penyerangan mereka.

Belum lagi pembangunan jalan Trans Papua untuk menyambungkan antar-kabupaten yang menjadi prioritas pemerintah pusat menjadi terganggu.

Berikut sejumlah catatan kriminal yang dilakukan oleh Egianus Kogoya bersama pengikutnya:

22 Juni 2018

Pesawat Twin Oter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam ditembak di lapangan terbang Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.

Akibat peristiwa itu, pesawat yang mengangkut masyarakat sipil rusak.

Sementara kopilot Irene Nur Fadila mendapat luka tembak.

Baca: BREAKING NEWS – Kebakaran di Aceh Tenggara, Warga Nyiram Pakai Ember, Armada Pemadam Disuruh Pulang

Baca: Tanyakan Wewenang Romahurmuziy soal Jual-Beli Jabatan, Mahfud: Kenapa Ketua Partai Begitu Penting?

25 Juni 2018

Pesawat Twin Oter milik Trigana yang mengangkut logistik pemilu dan pihak aparat keamanan ditembak.

Akibatnya, pilot pesawat Kapt Ahmad Kamil terkena luka tembak di punggung.

Pada hari yang sama, kelompok kriminal ini kembali menyerang masyarakat sipil di Kota Kenyam.

Tiga orang meninggal dalam peristiwa itu, yakni Hendrik Sattu Kolab (38) dan istrinya, Martha Palin (28) serta teman mereka, Zainal Abidin (20).

Sedangkan anak Hendrik yang berusia 6 tahun bernama Arjuna Kola mengalami luka parah di wajah akibat dibacok dengan parang.

3 hingga 17 Oktober 2018

Sebanyak 15 orang guru dan tenaga kesehatan disandera di Distrik Mapenduma.

Salah satu di antaranya seorang tenaga kesehatan diperkosa.

Baca: Wacana PUBG Haram, Pencinta Game Sebut Konyol, Ini Kata MUI

1 hingga 2 Desember 2018

Puluhan karyawan PT Istaka Karya yang bekerja untuk melakukan pembangunan jembatan jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi disandera oleh kelompok ini.

Sebanyak 25 pekerja pembangunan jembatan itu kumpulkan dan dibawa ke Puncak Kabo dan kemudian dieksekusi.

Sebanyak 4 orang berhasil melarikan diri dari eksekusi, 2 orang tak diketahui keberadaannya dan 19 orang dipastikan meninggal dunia.

3 Desember 2018

Kelompok ini mengejar karyawan yang melarikan diri menuju Distrik Mbua. Kemudian ketika mereka berlindung di Pos TNI 755/Yalet, kelompok ini melakukan penyerangan.

Akibatnya, 1 anggota TNI, Serda Handoko gugur dan 1 lagi luka-luka.

Baca: Tanggapi Cuitan Trump, Suriah Berjanji Akan Rebut Kembali Dataran Tinggi Golan dari Israel

4 Desember 2018

Kelompok KKB ini masih menduduki Distrik Yigi yang jaraknya 2 jam berjalan kali dari Distrik Mbua.

Belum ada kabar dari para karyawan PT Istaka Karya yang belum bisa dievakuasi dari Puncak Kabo.

Sementara aparat penegak hukum dari TNI dan Polri sampai sejauh ini mendapat perlawanan dari kelompok KKB.

Bahkan hari ini helikopter yang digunakan TNI ditembaki dan 1 anggota terkena tembakan saat baku kontak di Puncak Kabo.

5 Desember 2018

Satu anggota Brimob atas nama Bharatu Wahyu dan baling-baling helikopter terkena tembakan di Puncak Kabo.

7 Maret 2019

Kelompok ini kembali menyerang Distrik Mugi, Tiga anggota TNI gugur, yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu.

20 Maret 2019

Tiga anggota Brimob ditembak dan salah satunya gugur, yakni Bharada Aldi.

Korban mengalami luka tembak pada bahu kiri kanan.

Sedangkan korban luka-luka adalah Ipda Arif Rahman, mengalami luka tembak pada bahu kiri tembus punggung dan Bharada Ravi Fitrah Kurniawan, terkena tembakan di dada kanan bawah ketiak sebanyak 2 kali.

Kini keduanya dalam kondisi kritis.

Baca: PNS Tewas Dalam Mobil dengan Leher Terikat Sabuk, Ternyata Istri Kepala Dinas, Suami Lapor Polisi

Proyek jalan dilanjutkan

Pangdam XVII/Cenderawasi Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring belum lama ini menyatakan, 600 prajurit TNI dikerahkan untuk melanjutkan pembangunan jembatan di wilayah Nduga, agar jalan dari daerah tersebut tersambung ke Kabupaten Jayawijaya dan daerah lainnya.

“600 personel dari Kodam XVII/Cendrawasih untuk memperkuat pengamanan untuk melanjutkan proyek jembatan di Nduga, Papua, yang sempat terhenti karena aksi penembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," kata Yosua seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurut Yosua, proyek ini dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Brantas Abdibraya.

Pengerjaannya sempat terhenti akibat adanya insiden pembantaian terhadap puluhan karyawan PT Istaka Karya oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Yigi pada tanggal 2 Desember 2018.

Ia menegaskan, negara tidak boleh mundur hanya karena adanya teror dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca: Diduga Diculik dan Dianiaya, Warga Lhokseumawe Ditemukan Meninggal di Sumedang

Negara akan tetap melanjutkan pembangunan sampai selesai. Ini demi untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat.

Menurutnya, keberadaan kelompok KKB saat ini membuat rakyat trauma, terutama atas tindakan kekerasan yang mereka lakukan. 

“Anda bisa membayangkan bagaimana rakyat sipil diikat tangannya dari belakang, dikumpulkan jadi satu kemudian ditembak dan dibantai secara sadis tampa prikemanusiaan," kata Yosua.

"Guru-guru dan tenaga kesehatan yang sedang bertugas di Mapenduma dianiaya dan diperkosa pada bulan Oktober 2018 lalu. TNI tidak mungkin dan tidak akan pernah melakukan tindakan biadab seperti itu,” paparnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pengejaran KKB Papua Terkini, Guru & Medis Diperkosa Sadis Catatan Kriminal KKB Tembak Mati 27 Orang

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved