Tahun 2019 Aceh Dapat Tambahan 5.000 Sambungan Jaringan Gas Rumah Tangga, Ini Rencana Dinas ESDM
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh tahun ini akan menambah 5.000 sambungan gas rumah tangga.
Penulis: Herianto | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh tahun ini akan menambah 5.000 sambungan gas rumah tangga.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Migas pada Dinas ESDM Aceh, Darma SE kepada Serambinews.com, Senin (1/4/2019).
Ia menyebutkan, program bantuan pemasangan jaringan gas rumah tangga ini sebagai alternatif pengganti elpiji 3 Kg.
Dulu, kata Darma, pengalihan gas elpiji 3 Kg tujuannya untuk mengurangi penggunaan minyak tanah.
Sekarang setelah Indonesia surplus gas bumi, maka untuk mengganti elpiji 3 Kg dilakukan dengan program penyaluran gas rumah tangga gratis.
Untuk Aceh, saat ini sudah ada 9.925 rumah tangga yang menikmati jaringan gas tersebut.
Namun, angka ini masih jauh di bawah Sumut yang sudah mencapai 11. 216 sambungan.
Tahun 2019, Aceh mendapat tambahan sambungan jaringan gas sebanyak 5.000 sambungan. Pemasangannya dilakukan secara gratis.
Jaringan gas tersebut akan disambungkan ke rumah-rumah warga di Kecamatan Lhoksukon dan sekitarnya di Kabupaten Aceh Utara.
Tak antre lagi dan lebih hemat
Sementara itu, menurut pihak ESDM Aceh, warga di Desa Padang Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe mengaku sejak masuknya jaringan gas rumah tangga ke rumah-rumah mereka.
Warga senang karena tak perlu lagi antre untuk membeli elpiji 3 KG. Jaringan gas rumah tangga ini masuk ke Kota Lhokseumawe sejak Juni 2018.
Pihak ESDM Aceh menyatakan, masyarakat yang memiliki usaha kecil-kecilan di rumah juga sangat terbantu dengan jaringan gas rumah tangga tersebut.
Misalnya, Salma, pedagang kuedi Desa Padang Sakti. Sebelum masuknya gas rumah tangga, ia sangat sulit mendapatkan elpiji 3 KG, sementara setiap hari ia membutuhkan gas untuk memasak.
Namun, setelah adanya gas rumah tangga, ia tak perlu lagi repot mencari dan mengantre elpiji 3 KG di pangkalan.
Hal yang sama juga dirasakan pemilik kedai kopi dan warung makan di kawasan Batuphat Timur, Muslim Ibrahim.
Kepada pihak ESDM Aceh ia mengaku gas rumah tangga juga membuat ia bisa menghemat pengeluaran.
Apalagi setalah harga jual gas rumah tangga diurunkan pemerintah dari Rp 5.913 menjadi 4.250 /m3.
Saat menggunakan elpiji 3 KG ia perlu mengeluarkan biaya antara Rp 500.000 sampai Rp 600.000 per bulan.
Namun, sejak menggunakan gas rumah tangga, ia hanya membayar gas rumah tangga tersebut antara Rp 180.000 sampai Rp 320.000 per bulan.(*)