Selasa Malam, Jenazah Muhammad Ikram, Mahasiswa yang Meninggal di Mesir, akan Tiba di Aceh
Jenazah Muhammad Ikram Zamzami (20), mahasiswa asal Jeumpet Ajuen, Darul Imarah, Aceh Besar, yang meninggal di Kairo, Mesir, Minggu (21/4/2019) akan..
Penulis: Misran Asri | Editor: Jalimin
Selasa Malam, Jenazah Muhammad Ikram, Mahasiswa yang Meninggal di Mesir, akan Tiba di Aceh
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Jenazah Muhammad Ikram Zamzami (20), mahasiswa asal Jeumpet Ajuen, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, yang meninggal di Kairo, Mesir, Minggu (21/4/2019) sekitar pukul 02.00 waktu setempat, diperkirakan tiba di Aceh Selasa (23/4/2019) malam, di rumah orang tuanya.
Baca: MPU Aceh Timur Gelar Pelatihan Kader Ulama Muda
Baca: 42 Ulama Muda di Kabupaten Aceh Tengah Ikut Pendidikan Kader Ulama
Baca: 3.112 Pelajar SMP/MTs dan 3.246 Murid SD/MI di Langsa Ikut UNBK dan USBN
Hal tersebut diungkapkan Zamzami, orang tua kandung almarhum Ikram yang ditemui Serambinews.com, ke rumahnya di Jeumpet Ajun, Senin (22/4/2019) siang.
Menurut Zamzami, kalau tidak ada kendala, insya Allah jenazah putra bungsunya itu akan tiba besok malam di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar.
Pemulangan jenazah anaknya Muhammad Ikram ke Jeumpet Ajuen, kata Zamzami, akan didampingi dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Mesir serta perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA).
“Jenazah anak saya dalam perjalanan pemulangan ke Aceh. Insya Allah, kalau tidak ada kendala, Selasa besok, pesawat Turki Airline tiba di Jakarta. Lalu, dari Jakarta, jenazah anak saya langsung dibawa menggunakan pesawat lainnya untuk dibawa pulang ke Aceh,” ungkap Zamzami yang terlihat menahan sedih mendalam atas kehilangan putranya itu.
Diakui, pada saat pertama kali mendapat kabar anaknya Muhammad Ikram, telah berpulang ke ilahi rabbi, dirinya dan keluarga begitu kaget dan sedih menerima kabar tersebut. Namun, saat ini, ungkapnya keluarga sudah ridha dan ikhlas menerima kenyataan itu.
“Semuanya sudah menjadi janji dan ketentuan Allah SWT. Kami dari keluarga berharap proses pemulangan jenazah ke Aceh berjalan lancar,” sebutnya.
Mantan Keuchik Jeumpet Ajun yang akhirnya memutuskan maju menjadi calon legislatif DPRK Aceh Besar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan 3, (Darul Imarah, Darul Kamal, dan Simpang Tiga) itu mengungkapkan bahwa rencananya setelah keluarga melihat jenazah almarhum untuk terakhir kalinya, malam itu jenazah anak bungsunya akan dikebumikan di pemakaman umum.
“Ngak mungkin kita tunggu lagi, sayang jenazah. Saya selaku orang tuanya dan keluarga almarhum Muhammad Ikram juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu sejak dari awal hingga proses pemulangan jenazah. Kami tidak dapat membalas semua kebaikan itu, hanya Allah yang akan membalas semuanya,” pungkas Zamzami.
Seperti diberitakan, remaja yang berasal dari Jeumpet Ajun ini, mulai mengalami gejala penyakit sekitar tiga minggu lalu.
Awalnya Ikram menderita demam ditambah muntah-muntah. Ia juga punya luka di kaki yang terus membengkak. Akhirnya, Ikram dilarikan ke rumah sakit pada Rabu,17 April 2019.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Ikram didiagnosa menderita asma. Ia hanya diberi obat penyakit asma.
Namun, setelah obatnya habis, kondisi Ikram masih belum membaik. Ikram lalu dibawa ke Rumah Sakit Rab'ah, Nasr City, untuk didiagnosa ulang.
Setelah itu, ia dibawa ke dr Latifah, dokter yang biasa menangani mahasiswa Indonesia. Dr Latifah menyarankan agar Ikram dibawa ke Rumah Sakit El-Sefarat, Kairo. Meskipun sempat tersebar bahwa Ikram menderita leukimia.
Tapi, di Rumah Sakit El-Sefarat, Ikram divonis menderita gagal jantung, peradangan hati dan ginjal. Detak jantungnya sangat lemah dan jauh di bawah normal. Pihak dokter juga mendeteksi adanya cairan di sekitar hati dan perut Ikram yang harus disedot keluar.
Tgk Rif'at Zaki, mahasiswa Al-Azhar yang mendampingi Ikram sejak awal masuk rumah sakit, menjelaskan, bahwa kondisi Ikram. Setelah operasi luka di kaki yang mengakibatkan komplikasi terhadap jantung, ginjal, dan hati, sempat mambaik. Namun, pada malam hari kondisi Ikram mulai kembali memburuk.
Sementara itu, A'maril Basyiriy, Ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (Aceh) Mesir menyebutkan bahwa jenazah Ikram akan dimandikan dan dishalatkan di Kairo Mesir.
"Selanjutnya jenazah akan dibawa pulang ke Aceh secepatnya atas permintaan keluarga," jelas A'maril Basyiriy dalam siaran pers Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir kepada Serambinews.com saat itu.(*)