Program Aceh Green Berkontribusi Kurangi Emisi
Pemerintah Aceh melalui program ‘Aceh Green’ untuk hutan lestari berkelanjutan siap berkontribusi

* Unsyiah dan PT Acehnusa Indrapuri Teken MoU
JAKARTA - Pemerintah Aceh melalui program ‘Aceh Green’ untuk hutan lestari berkelanjutan siap berkontribusi menjalankan komitmen untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen dari skenario perubahan iklim yang mungkin terjadi hingga 2030. Penegasan itu disampaikan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat memberi sambutan pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unsyiah dan PT Acehnusa Indrapuri (PT ANIP) di Jakarta, Rabu (8/5).
“Karena itu, segala usaha yang berkaitan dengan pemanfaatan hutan di Aceh harus memperhatikan aspek lingkungan dan pelestarian alam, di samping juga secara terus menerus menggali potensi peningkatan ekonomi masyarakat dengan berbagai inovasi,” katanya. Luas hutan Aceh, sebut Nova, mencapai 3,3 juta hektare terdiri dari hutan lindung 2,7 hektare dan 638 ribu hektare hutan produksi.
Nova mengapresiasi langkah kerja sama antara PT ANIP dengan Unsyiah, di mana perusahaan tersebut selain telah melepaskan sebagian arealnya untuk kawasan investasi dan pembangunan infrastruktur daerah, juga mendukung pengembangan Kampus II Unsyiah, sehingga areal yang dimiliki perusahaan itu menyusut menjadi 97.905 hektare.
Dalam banyak hal, ujarnya, Pemerintah Aceh kerap bekerja sama dengan Unsyiah, termasuk dalam penelitian dan pelestarian lingkungan. Sebab itu, ucap Nova, pemerintah percaya bahwa Unsyiah memiliki komitmen dalam mengawal pelestarian hutan Aceh. “Karena itu, lahan baru ini harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin guna pengembangan Unsyiah, sehingga perannya sebagai ‘jantong hatee’ masyarakat Aceh semakin menguat,” tukas Plt Gubernur.
Sementara itu, penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng dengan pimpinan PT Acehnusa Indrapuri, Robin Sitaba MSc, dengan disaksikan Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT. Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal mengatakan, itu merupakan kerja sama kemitraan strategis dalam mendorong ekonomi regional Aceh melalui pengembangan hutan produksi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi berkelanjutan.
Sedangkan, pimpinan PT Acehnusa Indrapuri, Robin Sitaba menjelaskan, bahwa PT ANIP saat ini tidak hanya menjadi perusahaan hutan bagi industri pulp and paper saja, melainkan juga beroperasi sebagai perseroan yang dapat mendukung ketahanan energi, ketahanan pangan, serta pengembangan program pemerintah daerah melalui kerja sama antarkelompok masyarakat, koperasi, dan universitas.(fik)
Kisah Kakek Suhendri Menolak Rp 10 Miliar Demi Jaga Hutan Buatannya, Ternyata Ini Alasannya |
![]() |
---|
Banda Aceh Raih Adipura Tingkat Provinsi |
![]() |
---|
WWF Gelar Seminar Internasional Mangrove di Langsa Akhir Juli Ini |
![]() |
---|
5 Gaya Hidup yang Belum Banyak Diketahui Telah Merusak Lingkungan |
![]() |
---|
Komunitas Wisata Jelajahi Air Terjun Alur Gambir |
![]() |
---|