Breaking News

Legenda Kuno Emas Super Murni Terbukti: Ilmuwan Buktikan Teknik Pemurnian Emas Abad Pertengahan

Dilansir dari FFL Science, Jumat (10/5/2019), lebih jauh, metode ini tidak melibatkan merkuri berbahaya yang digunakan peradaban lain.

Editor: Fatimah
iflscience.com
Ilmuwan Buktikan Cara Kerja Teknik Pemurnian Emas Abad Pertengahan Afrika 

SERAMBINEWS.COM - Terkadang cerita yang tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, ternyata benar-benar nyata.

Seperti misalnya desas-desus dari abad ke 11 tentang koin emas AfrikaBarat dengan kemurnian yang tak tertandingi dianggap berlebihan oleh para sejarawan modern.

Namun, setelah bukti ditemukan pada 2014 untuk mendukung kisah-kisah itu, para ilmuwan telah merekonstruksi metode pemurnian mereka dan membuktikan keberhasilannya.

Dilansir dari FFL Science, Jumat (10/5/2019), lebih jauh, metode ini tidak melibatkan merkuri berbahaya yang digunakan peradaban lain.

Baca: VIDEO - Berburu Takjil di Stan Kuliner Festival Ramadhan 2019

Umat ​​manusia memiliki cara yang lucu untuk menciptakan dan memercayai kisah-kisah mustahil tentang emas, dari kota-kota yang hilang yang seluruhnya terbuat dari emas, hingga jalan-jalan yang dilapisi logam.

Skeptisisme para sejawan pun dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Namun, ketika arkeolog Universitas East Anglia Dr Sam Nixon menemukan cawan lebur dan cetakan koin berisi terak kaca bercak emas di Tadmekka, Mali, Afrika, dia bertanya-tanya apakah mungkin ada kebenaran dalam kisah-kisah ini?

Bersama-sama dengan Profesor Thilo Rehren, seorang spesialis dalam teknologi kuno, Nixon menerbitkan sebuah makalah di Journal of Archaeological Science.

Baca: Rumah Firdaus Terbakar, Pemkab Aceh Timur Salurkan Bantuan

Makalah itu menguraikan bagaimana para Tadmekkan dapat memanaskan emas, pasir, dan kaca.

Hal itu dilakukan untuk memisahkan partikel-partikel emas yang dari kontaminasi mineral dengan melebur emas dan melayangkan partikel-partikel mineral dalam lelehan cahaya.

Dr Marc Walton dari Universitas Northwestern sekarang telah menguji metode yang diusulkan Nixon dan Rehren dan ternyata berhasil.

"Orang-orang Afrika abad pertengahan ini, pada pertemuan rute perdagangan di Sahara, sangat canggih dalam penggunaan bahan-bahan yang tersedia," kata Walton dalam sebuah pernyataan.

Baca: Sampah Bertaburan di Jalan Lingkar Bireuen, Resahkan Warga Sekitar

Catatan tertua dari teknik serupa di tempat lain berasal dari pendulang emas Australia pada tahun 1904.

Pendekatan Tadmekkan untuk pemurnian emas tidak bergantung pada fitur lokal tertentu.

Agaknya, mereka menggunakan pasir dari Sahara, yang batas selatannya berbatasan dengan kota, tetapi Walton mengambilnya dari tepi Danau Michigan.

Baca: VIDEO - Ampon Yub Dilantik Kembali Pimpin PDAM Tirta Daroy

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved