Sudah 458 Mantan Anggota OPM Kembali ke NKRI, Dipekerjakan sebagai Petugas Satpol PP hingga Perawat

Sudah 458 mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyatakan diri kembali ke NKRI dan kemudian diberdayakan melalui berbagai macam pekerjaa

Editor: Faisal Zamzami
dok Pendam XVII Cenderawasih
Telangga Gire menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser kepada Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo diDistrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua (08/06/2019)(dok Pendam XVII Cenderawasih) 

SERAMBINEWS.COM - Sudah 458 mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyatakan diri kembali ke NKRI dan kemudian diberdayakan melalui berbagai macam pekerjaan.

Seperti yang diungkapkan oleh Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, yang mengklaim sudah ada ratusan mantan OPM yang kini memiliki kehidupan lebih baik karena telah mendapat pekerjaan tetap.

"Sudah ada ratusan mantan anggota OPM telah dipekerjakan sebagai anggota Satpol PP, pegawai honorer, ASN, dan tenaga perawat," ujar Yuni, melalui rilis, Rabu (12/6/2019).

Dia mengungkapkan, alasan utama para mantan anggota OPM kembali ke NKRI adalah karena faktor kesejahteraan.

Selama ini, terang Yuni, mereka hidup di dalam hutan karena menghindari kejaran aparat.

Tetapi, di sisi lain, mereka juga memperhatikan perkembangan pembangunan di tengah masyarakat.

Hal senada juga sempat disampaikan oleh Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi terkait alasan Telangga Gire, mantan Ajudan goliat Tabuni, Pemimpin OPM di Puncak Jaya, kembali ke NKRI.

"Kami tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," kata Aidi, menyampaikan perkataan Telangga Gire.

Menurut dia, Telangga yang memiliki 13 orang anak dari empat istri, ingin bekerja baik-baik dan menyekolahkan seluruh anaknya agar kelak bisa memiliki kehidupan lebih baik.

Aidi mengklaim, Telangga juga akan mengimbau mantan rekan-rekannya yang masih berada di hutan untuk segera mengikuti jejaknya agar mereka bisa memiliki kehidupan yang normal.

Talengga Gire saat mencium Bendera Merah Putih sebagai tanda setia terhadap NKRI, Selasa (11/6/2019)(ISTIMEWA)
Talengga Gire saat mencium Bendera Merah Putih sebagai tanda setia terhadap NKRI, Selasa (11/6/2019)(ISTIMEWA)

Sebelumnya, empat anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari Organisasi Papua Merdeka ( OPM), secara resmi kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Selasa (11/6/2019).

Keempatnya yakni Talengga Gire Alias Weginus Gire, Piningga Gire (25 ), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).

Telangga merupakan mantan ajudan Goliat Tabuni, yang merupakan panglima tinggi OPM.

Resminya, mantan anggota OPM kembali ke NKRi ini ditandai dengan upacara yang berlangsung di lapangan Roh Kudus Jalan Papua, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa pagi.

Bertindak selaku Inspektur upacara Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, sedangkan komandan upacara Kapten Czi Ferdian Nuary (Pasi Pers Kodim 1714/PJ).

Para mantan anggota OPM itu juga mencium bendera Merah Putih sebagai tanda telah resmi kembali ke NKRI.

Kapendam 17 Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, dalam upacara itu juga dihadiri Wakil Bupati Puncak Jaya Denias Geley, Dandim 1714/PJ Ltk Inf Agus Sunaryo, Kapolres AKBP Ari Purwanto, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dalam rangkaian upacara tersebut ditandai dengan penyerahan sepucuk senjata api jenis Mouser No, senjata 323 R berserta tiga butir munisi kaliber 7.62 mm, yang menurut pengakuan Talengga, senjata tersebut adalah hasil rampasan pada saat aksi penyerangan Polsek Karubaga Kabupaten Tolikara pada 2013.

Selain itu, juga ditandai dengan penandatanganan surat ikrar kembali nya ke pangkuan NKRI Talengga Gire beserta tiga rekannya.

"Sedangkan peserta upacaranya meliputi ASN, unsur masyarakat dan unsur TNI/Polri," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Selasa sore.

"Upacara ini juga disaksikan ratusan warga masyarakat Mulya yang antusias menonton dari pinggir lapangan," tambahnya.

 Tujuan upacara ini adalah untuk mengumumkan kepada warga Kabupaten Puncak Jaya, bahwa pemerintah daerah telah secara resmi menerima mereka yang semula tergabung dalam KKB.

Mereka telah kembali ke pangkuan NKRI dan akan menjalani kehidupan normal sebagai masyarakat biasa.

Hal ini juga untuk membanta isu hoaks yang mengatakan, bahwa informasi penyerahan diri anggota KKB ke NKRI adalah informasi bohong atau rekayasa.

Selain itu juga tersebar isu bahwa senjata yang diserahkan adalah senjata rusak yang tidak berfungsi.

"Karena itu kita laksanakan secara resmi di muka umum disaksikan oleh seluruh warga masyarakat," ujar Aidi.

Sementara Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda mengatakan, senjata yang diserahkan itu akan diletuskan untuk membuktikan bahwa ini adalah standar militer dan berfungsi dengan baik.

"Warga masyarakat banyak yang mengenal saudara-saudara kita ini dan bagaimana sepak terjangnya selama bergabung dengan KKB jadi tidak ada rekayasa," ujar Yuni.

Yuni juga menyatakan keempat mantan KKB ini akan diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya.

Mereka juga akan dibangunkan rumah dari program pemerintah yaitu pembangunan rumah rakyat.

"Saya mengimbau yang masih bersebrangan dengan NKRI segera kembali kepangkuan NKRI, karena Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI," ujarnya.

Sementara dari pengakuan Telangga, bahwa atas keberhasilannya merebut senjata milik aparat keamanan NKRI, maka dirinya diberi kedudukan sebagai pengawal panglima yaitu Jendral Goliat Tabuni Panglima TPN/OPM wilayah Puncak Jaya.

"Ini adalah senjata pegangan saya sendiri, bukan punya orang lain, tapi saya belum pernah gunakan untuk menembak orang," tutur Talengga.

Talengga juga mengaku selama ini merasa ditipu oleh Goliat Tanuni, yang menyebutkan tidak lama lagi Papua akan merdeka, dan dirinya akan menjadi pejabat tinggi.

"Tapi itu semua tipu-tipu saja, sedangkan warga yang di kampung, di kota mereka hidup tenang tidak seperti kami di hutan menderita," katanya.

Sementara itu, Dandim Letkol Inf Agus Sunaryo mengatakan, bahwa ini adalah salah satu wujud keberhasilan pembinaan dan pendekatan teritorial yang dilakukan oleh TNI kepada Rakyat.

Keberhasilan ini telah melalui proses yang panjang dan akan memotivasi seluruh anggota agar lebih giat lagi melaksanakan pendekatan dan pembinaan kepada rakyat, namun tetap tingkatkan kewaspadaan.

"Kami berharap seluruh Saudara -saudara kita yang masih berseberangan dengan NKRI segera kembali dan bergabung dengan NKRI untuk sama-sama membangun daerah dan negara terutama agar anak-anak kita generasi Papua dapat disiapkan untuk merahi masa depan yang lebih baik di masa mendatang," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (8/6/2019) Telangga Gire dan ketiga rekannya menyerahkan diri dan berikrar kembali ke pangkuan NKRI.

Telangga menyatakan kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi 25 anggotanya di Kampung Wurak, Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya.

Baca: Dilantik Jadi Sekjen DPD RI Reydonnyzar Moenek: Saya tak Bisa Lupakan Aceh

Baca: Tidak Tumbuh di Rahang, Gigi Geraham Bocah 13 Tahun Ini Justru Muncul Dalam Alat Vitalnya

Baca: Mantan KSAD George Toisutta Meninggal Dunia, Almarhum Dikenal Sosok yang Suka Bersedekah ke Mushala

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kembali ke NKRI, Mantan Anggota OPM Dipekerjakan sebagai Petugas Satpol PP hingga Perawat"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved