Orang Aceh Baik dan Ramah-ramah, Pengakuan Mahasiswi Asal Jepang
Terima kasih Aceh, masyarakatnya baik dan ramah-ramah. Selamat tinggal Aceh yang indah. Sayonara Aceh... sampai jumpa lagi
Saat puasa, momen yang paling saya tunggu-tunggu adalah waktu berbuka, karena pasti banyak hidangan yang disajikan di meja makan.
Saya pun kadang bolak-balik ke meja makan. Tak sabar rasanya menuggu beduk berbunyi. Berbuka puasa bersama keluarga Bu Chairul rasanya menyenangkan sekali.
Ramadhan 2017, perkuliahan di Umuslim libur, sehingga tak mejadi kendala bagi saya berpuasa karena tidak ke mana-mana.
Tetapi Ramadhan kali ini (2019) saya kuliah di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Dalam Ramadhan pun tetap kuliah, sehingga sulit bagi saya menjalani puasa. Terkadang ingin minum karena haus.
Tahun 2019 udara di Aceh panas sekali, berbeda dengan tahun 2017, hal ini menjadi salah satu kendala saat saya berpuasa, karena saya tak dapat menahan haus dan konsentrasi belajar saya terganggu.
Tapi kalau menahan lapar bagi saya tak masalah, cuma haus yang saya tidak tahan.
Saya juga sering menghadiri undangan buka puasa bersama yang dibuat teman-teman kuliah, tapi kalau lagi sakit saya tak puasa. Juga tak sanggup menghadiri undangan berbuka puasa.
Selama tinggal di Aceh, ada juga pengalaman yang tidak menyenangkan.
Misalnya, ada cowok yang usil dan menganggu saya, tetapi lebih banyak yang menyenangkan dan membahagiakan, karena orang Aceh itu baik dan ramah-ramah. Apalagi saya sudah dua kali ikut Lebaran Idulfitri di rumah Ibu Chairul Bariah di Matangglumpang Dua.
Baca: Masyarakat Dilarang Keras Beli Sepeda Motor Berkode ST alias STNK Only, Ini Penjelasan Polisi
Pada malam Lebaran saya memasukkan kue ke dalam toples. Ibu angkat memperlakukan saya seperti anggota keluarga lainnya.
Untuk saya dijahit kan baju seragam keluarga, saya ikut berziarah ke makam orang tua ibu dan ayah angkat saya.
Kemudian, saya juga bersilaturahmi ke rumah tetangga, bahkan ikut open house pada hari kedua Lebaran ke rumah Rektor Umuslim, Bapak Amiruddin Idris.
Kemudian saya bertamu ke tempat saudara ibu dan ayah dari ibu angkat saya.
Hebatnya lagi saya juga dapat THR dari beliau. Kalau di negara saya, kami hanya dapat salam tempel pada saat tahun baru saja.