Pansus DPRA Tinjau Sejumlah Proyek di Abdya, Ini Permintaan Camat Manggeng
Tim Pansus DPR Aceh turun dan meninjau sejumlah proyek yang dibiayai APBA tahun 2018 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Senin (8/7/2019).
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Tim Pansus DPR Aceh turun dan meninjau sejumlah proyek yang dibiayai APBA tahun 2018 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Senin (8/7/2019).
Tim Pansus DPRA itu beranggotakan wakil rakyat dari Dapil IX Aceh (Abdya, Aceh Selatan, Kota Subussalam dan Aceh Singkil).
Tim Pansus diketuai, Yunardi Natsir, Anggota terdiri dari Tgk Khalidi, Siti Nazhiah, Liswani dan Tgk Syarifuddin.
Pansus meninjau lima proyek sumber dana APBA 2018, Pembangunan Jalan Babahrot, Abdya-Batas Gayo Lues menyerap anggaran Rp 17,9 miliar dilaksanakan PT Sari Bumi Prima, Pengendalian Banjir Krueng Susoh di Gampong Pulau Kayu Rp 21,9 miliar dikerjakan PT Putra Nanggroe Aceh.
Lalu, Proyek Overlay Rumway dan Penataan Shoulder Bandara Kuala Batu di Pulau Kayu Susoh Rp 14,3 miliar dikerjakan CV Pitra Sari Rahayu dan Proyek Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan dan Batas Kawasan Kebisingan Bandara Kuala Batu Rp 943 juta oleh CV Buana Tama Consultants.
Kemudian Proyek Lanjutan Pembangunan Masjid Agung di Desa Seunaloh, Blangpidie Rp 24 7 miliar dilaksanakan PT Pilar Jorong Sejati.
Ketika meninjuan lanjutan pembangunan Masjid Agung, Tim Pansus DPRA didampingi Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH.
Baca: DPRA Laksanakan Pansus APBA 2018
Baca: Pansus DPRK Temukan Aset Miliaran Rupiah Telantar, Begini Penjelasan Kadis DPMPTSP Abdya
Baca: LSM Sorot Pansus Migas
Selanjutnya Tim Pansus meninjau Proyek Rahap Saluran Tanbak dan Pembanguban Pintu Air Kawasan Komoditi Unggulan Perikanan Budidaya Mukim Krueng Batee, Kuala Batee Rp 362,5 juta dikerjakan PT Tsani Jaya Abadi.
Sebelum meninjau lokasi, Tim Pansus DPRA melakukan pertemuan di Aula Masjid Kompleks Perkantoran Pemkab Abdya, Senin pagi.
Pertemuan dihadiri Plt Asisten Administrasi, Muslim Hasan, sejumlah Kelapa SKPK setempat serta para Camat wilayah Kabupaten Abdya.
Dalam pertemuan itu Camat Manggeng, Handani melaporkan kekecewaan petani Manggeng dan Lembah Sabil atas keberadaan Irigasi Krueng Baru seperti luput dari perhatian Dinas PU Pengairan Provinsi Aceh.
Tanggul bendungan irigasi dari bahan batu gajah rusak parah diterjang banjir sekitar empat tahun lalu, namun tidak pernah diperbaiki hingga sekarang.
Padahal, penanganan kerusakan Irigasi Krueng Baru merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh.
Kondisi tanggul bendungan yang tidak berbentuk lagi mengakibatkan air sungai besar tersebut tidak maksimal masuk masuk ke dalam intake (mulut irigasi) sehingga ketika memasuki Musim Tanam (MT) padi para petani terhambat mengolah lahan akibat pasokan air sawah tidak cukup.
Seperti saat dimulai MT Gadu 2019 sekarang ini.
Camat Nanggeng, Hamdani ketika ditanya Serambinews.com usai pertemuan tersebut menjelaskan Irigasi Krueng Baru yang beradi di lokasi perbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan memasok kebutuhan air sawah tidak kurang seluas 1.420 hektare dalam wilayah Kecamatan Lembah Sabil dan Kecamatan Manggeng.
Setiap dimulai kegiatan turun ke sawah, petani mengeluh karena pasokan air terbatas sehingga pengolahan lahan sawah terhambat. Kegiatan MT Gadu 2019 yang sudah dimulai, pasokan air Irigasi Krueng berkurang drastis. “Kekurangan suplai air sawah sangat terasa ketika musim kemarau sekarang ini,” kata Camat Hamdani.
Mengatasi persoalan tersebut, petani bersama keujruen blang, termasuk Camat dan Muspika sudah melaksanakan gotong royong memperbaiki tanggul irigasi yang rusak parah pada 1 Juli lalu.
Dilanjutkan pekerjaan melibatkan alat berat bantuan Pemkab Abdya dilaksanakan 3 Juli lalu.
Permintaan agar segera dibangun atau direhap berat tanggul bendungan Irigasi Krueng Baru, juga dikemukakan Camat Lembah Sabil, TR Syahir kepada Serambinews.com.
Dijelaskan, meski sudah dilaksanakan gotong royong dan air bisa masuk ke dalam intake irigasi.
Namun menurut Camat hanya bersifat sementara karena tanggul tersebut akan rusak kembali ketika dilanda banjir.
Ketua Pansus DPRA, Yunardi Natsir dihubungi Serambinews.com menjelaskan, keluhan belum dilaksanakan perbaikan kerusakan tanggul bendungan Irigasi Krueng Baru di Lembah Sabil akan ditindaklanjuti ke Dinas Pengairan Aceh.
“Kebetulan PPTK-nya ada di sini,” kata Yunardi, Anggota DPRA asal Meukek, Aceh Selatan ini.
Yunardi juga berjanji akan meninjau kondisi Irigasi Krueng Baru di Desa Kayee Aceh, Lembah Sabil ketika menuju Kabupaten Aceh Selatan.
Tugas Tim Pansus DPRA yang dipimpinnya merupakan tindak lanjut pengawasan kegiatan APBA tahun 2018 di wilayah Abdya, Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Aceh Singkil.
Peninjuan lanjutan pembangunan Masjid Agung, Tim Pansus DPRA didampingi Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH. (*)