Warga Diterkam Buaya

8 Fakta Warga Aceh Timur Tewas Diterkam Buaya, Korban Diseret dan Jasadnya Ditemukan di Mulut Buaya

Seorang warga diterkam buaya saat hendak pergi ke kebun menggunakan rakit, Rabu (31/7/2019).

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/Dok: Polres Aceh Timur
Jenazah Merdu alias Aman Rukisah (55), korban meninggal diterkam buaya warga Dusun Ketibung, Gampong Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, dishalatkan sebelum dikebumikan, Kamis (1/8/2019) dan Ilustrasi Buaya 

Evakuasi jasad korban yang masih dimangsa buaya berlangsung cukup tragis.

Tim dan warga melakukan berbagai upaya agar buaya itu melepaskan mangsanya dari gigitan.

"Sebagian warga memukul-mukul permukaan sungai dengan kayu, dan anggota tim menembakkan senjata api ke air dekat buaya tersebut,” ungkapnya.

Setelah itu, baru kemudian buaya tersebut melepaskan jasad korban dari mulutnya, dan buaya itu pun kabur ke dasar sungai," jelas Kapolsek.

Warga kemudian mengevakuasi korban ke daratan dan langsung  dibawa ke Puskesmas Peunaron.

Hasil otopsi menyatakan, korban telah meninggal dunia dengan kondisi perut sebelah kiri luka robek dan kaki kirinya putus.

Selanjutnya korban diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.

5. Warga Diimbau Kurangi Aktivitas di Sungai untuk Hindari Buaya

Polres Aceh Timur, dan BKSDA Aceh menghimbau masyarakat agar mengurangi aktifitas di sungai Peureulak tempat banyak ditemukan buaya.

"Kita imbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sungai pada saat magrib, dan malam, karena buaya merupakan hewan yang tidur pada siang hari, dan aktif pada malam hari (nokturnal) yang sangat agresif pada malam hari," imbau Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo yang disampaikan melalui group WhatsApp Media Konservasi Aceh.

Polres Aceh Timur juga mengimbau masyarakat mengurangi aktifitas di sungai pada malam hari.

"Kita sudah sering mengimbau warga agar mengurangi aktifitas di sungai pada malam hari. Namun demikian kita akui bahwa bahwa sebagian warga menggantungkan hidupnya di sungai ini dengan mencari rezeki, karena perlu ditingkatkan kewaspadaan," imani Kapolsek Serba Jadi, AKP Ahmad Yani kepada Serambinews.com, Kamis (1/8/2019).

Kapolsek mengatakan lokasi Merdu diterkam buaya si aliran sungai Jamur Batang (aliran Krueng Peureulak) merupakan lokasi baru korban diterkam buaya.

"Selama ini tidak ada penindakan seperti penangkapan sehingga buaya terus berkembang biak. Buaya yang menerkam Merdu merupakan induk buaya yang sangat besar dan panjang sekitar 7 meter," jelas Kapolsek.

Tgk Rusli seorang penjaring ikan di Krueng Peureulak, mengatakan dibutuhkan waktu 2 hari naik perahu mesin dari Gampong Seumanah Jaya ke lokasi korban diterkam buaya di Krueng Peureulak.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved