Himpasay Launching dan Bedah Buku di STAIN Meulaboh
Dua buku karya mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (Himpasay) yang merupakan kombinasi pemikiran dari lintas disiplin....
Penulis: Rizwan | Editor: Jalimin
Himpasay Launching dan Bedah Buku di STAIN Meulaboh
Laporan Rizwan | Meulaboh
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Dua buku karya mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogyakarta (Himpasay) yang merupakan kombinasi pemikiran dari lintas disiplin yaitu buku "Ruang dan Masyarakat Baru" dan "Mapping Conflict Aceh dalam Perspektif Multidisiplin" dilaunching dan dibedah di kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Kamis (1/8/2019).
Pers rilis kepada Serambinews.com dari Himpasay menjelaskan, kegiatan tersebut difasilitasi STAIN dihardiri peserta berjumlah 50 orang terdiri dari civitas akademik dari dosen dan penulis.
Narasumber sekaligus pembedah Dr Anton Djamal (Direktur Progresiv Institute) dan Irsan Adrianda yang pernah juga menjabat Sekum Himpasay (2011-2012) serta hadir Muhajir Al-Fairusy selaku editor salah satu buku sebagai pemantik sekaligus moderator.
Anton Djamal mengrapresiasi isi buku yang menurutnya dua buku ini cukup mewakili potret Aceh dan perubahan sosial yang benar-benar sedang dihadapi.
Lintas disiplin keilmuwan dalam buku ini menunjukkan betapa metodologis dan perbincangan pengetahuan di Jogja cukup hidup dalam memotret Aceh.
"Buku ini penting dibaca oleh pengambil kebijakan di Aceh dan jika perlu wajib dicetak banyak dan disebarkan oleh Pemerintah Aceh," katanya.
Irsan Ardianda berharap STAIN ke depan juga akan menjadi salah satu dapur produksi pengetahuan Aceh di barat selatan, dengan menerbitkan banyak buku berdasar hasil studi dan kajian mendalam.
Ia bercerita panjang bagaimana laju dan pengalamannya membesarkan Himpasay sebagai sebagai wadah perkumpulan para pelajar Aceh di Jogjakarta, di mana scholarnya kini tersebar di seluruh instansi penting di Aceh.
Wakili Aceh, Siswa SLB Aceh Tamiang Sabet Juara Festival Literasi Nasional
Lembaga Penegak Hukum Musnahkan 300 Drum Minyak Mentah di Aceh Timur, Ini Sebabnya
Wakajati Aceh Lantik Dua Asisten dan Tiga Kajari serta Koordinator
Ketua Himpasay Heri Mauliza mengapresiasi karena buku karya pelajar terutama yang sedang menempuh magister dan doktoral dapat dibedah pertama sekali di STAIN TDM sebagai lembaga pendidikan agama Islam pantai barat selatan ke depan.
"Apalagi buku ini nantinya juga akan terus dibedah dan didiskusikan ke kampus lain yang kini menjadi tempat pengabdian dan pengembangan pengetahuan para penulis buku," katanya.(*)