Breaking News

Personel BPBD Pingsan, Saat Padamkan Kebakaran Lahan di Bubon

Seorang personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, M Abas (35) pingsan karena kelelahan dan terhirup asap

Editor: bakri
SERAMBI/RIZWAN
Personel BPBD Aceh Barat, M Abas (35) yang pingsan saat melakukan pemadaman kebakaran lahan di Kecamatan Bubon menjalani perawatan medis di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Sabtu (3/8) malam. 

MEULABOH - Seorang personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, M Abas (35) pingsan karena kelelahan dan terhirup asap ketika melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Bubon, kabupaten setempat, Sabtu (3/8) sore. Usai mendapat pertolongan di Puskesmas Kuta Padang Layung, M Abas kemudian dilarikan ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Informasi yang diperoleh Serambi, tadi malam, menyebutkan, M Abas dalam beberapa hari terakhir turun bersama tim BPBD melakukan pemadaman kebakran lahan yang kini semakin meluas di Kecamatan Bubon, Aceh Barat. Bukan cuma mengerahkan 22 personelnya, BPBD juga menurunkan mobil pemadam ke lokasi kebakaran.

Saat semua tim sibuk memadamkan api, tiba-tiba M Abas tumbang dan pingsan di lokasi. Melihat korban jatuh, rekan-rekan yang lain sigap memberikan pertolongan pertama sebelum melarikan M Abas ke Puskesmas Kuta Padang Layung. Namun karena kondisi M Abas lumayan  parah, akhirnya ia dirujuk ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh yang berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Bubon.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Barat, Mukhtaruddin yang ditemui wartawan di RSUD Cut Nyak Dhien, Sabtu malam, menjelaskan, anak buahnya itu pingsan karena kelelahan setelah dalam beberapa hari terakhir terus menerus melakukan upaya pemadaman kebakaran lahan. "Awalnya dilarikan ke puskesmas. Tapi, karena kondisinya lemah, akhirnya M Abas dirujuk ke RSUD Cut Nyak Dhien," kata Mukhtaruddin yang juga turut ikut langsung dalam pemadaman tersebut.

Ia menerangkan, saat ini kondisi M Abas yang merupakan tenaga harian lepas (THL) di BPBD sudah membaik, setelah mendapat penanganan medis di rumah sakit milik Pemkab Aceh Barat tersebut. "Terhadap adanya musibah ini, juga sudah saya lapor ke Pak Bupati," ucapnya.

Penyelidikan polisi                       

Pada bagian lain, Polsek Bubon dilaporkan masih terus mendalami dan menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran lahan gambut di wilayah itu. Warga dari sejumlah desa mulai Desa Seuneubok Trap, Suak Pangkat, dan Desa Peulante, yang merupakan pemilik lahan terbakar, sudah dimintai keterangan .

Pihak Polsek mengaku, dari keterangan warga yang telah diperiksa belum terungkap sumber api yang membakar lahan gambut di kecamatan itu. “Namun demikian, kami akan terus mengusutnya dan sejumlah pemilik kebun terus dimintai keterangan,” tukas Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa SIK, melalui Kapolsek Bubon, Iptu Ultra P.                                                                    

Kondisi cuaca

Secara terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Meulaboh-Nagan Raya kembali melansir prakiraan cuaca  di wilayah barat selatan Aceh.  Untuk situasi cuaca pada Sabtu (3/8), kawasan barat selatan masih cerah berawan. Namun pada malam hari, terdapat beberapa titik hujan lokal yakni di Meulaboh dan Sinabang.

Sedangkan kecepatan angin berada pada angka 15 kilometer per  jam dari arah tenggara. “Untuk gelombang laut antara 2,5 hingga 4 meter ketinggiannya,” tukas Rizky P Hartiwi, prakirawan BMKG Meulaboh-Nagan Raya.

Sementara itu, sulitnya medan yang harus ditempuh untuk menjangkau lokasi terjadinya kebakaran lahan di Aceh Barat membuat pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sangat kewalahan dalam menjinakkan ‘si jago merah’. Untuk itu, BPBD Aceh Barat mengharapkan pihak provinsi dan pusat bisa turun tangan membantu dengan menyediakan heli bom air guna menjangkau wilayah yang tak bisa dicapai tim pemadam.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Barat, Muktharuddin menjelaskan, sejumlah titik kebakaran lahan sangat sulit dijangkau tim pemadaman yang merupakan gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan KPH. Untuk memadamkan api di kawasan tersebut, tim sangat butuh alat kerja khusus dan memadai. "Malah, untuk kondisi saat ini sudah dibutuhkan keterlibatan helikopter bom air guna lebih mudah memadamkan kebakaran di lokasi yang sulit. Kita berharap bisa dibantu oleh pihak provinsi dan pusat," ucapnya.

Menurut Mukhtaruddin, kebakaran lahan gambut selama ini memang rutin terjadi di Aceh Barat, terutama saat musim kemarau. Ia merincikan, areal yang terbakar di Kecamatan Bubon sudah mencapai 29 hektare (ha), yakni 15 hektare di Desa Seuneubok Trap, Suak Pangkat 10 hektare, dan Desa Peulante 4 hektare. Berikutnya, Kecamatan Meureubo meliputi Peunaga Cut Ujong seluas 0,5 hektare, dan di Kecamatan Johan Pahlawan, tepatnya di Desa Seuneubok seluas 4 hektare. “Total luas lahan terbakar di Aceh Barat mencapai 33,5 hektare,” pungkasnya.(riz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved