Semburan Gas Berhenti, Pihak Terkait Harus Segera Tutup
Semburan gas bercampur air dan lumpur dalam area perkebunan sawit PT Padang Palma Permai (PT PPP) di Dusun Cinta Damai, Gampong
IDI - Semburan gas bercampur air dan lumpur dalam area perkebunan sawit PT Padang Palma Permai (PT PPP) di Dusun Cinta Damai, Gampong Seuneubok Lapang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur, sudah berhenti dengan sendirinya. Pihak terkait di Provinsi Aceh harus segera menutup pintu sumur untuk mencegah pihak lain mengebor lagi.
“Setelah tujuh hari mengeluarkan gas bercampur air dan lumpur, sumur gas tua eks PT Asamera akhirnya berhenti dengan sendirinya,” ujar Mukhtaruddin, Camat Peureulak Timur pada Selasa (6/8).sore. Dia berharap, pihak terkait di provinsi segera menutup sumur secara permanen untuk mencegah pihak lain mencoba mengebor lagi.
Keuchik Gampong Seunebok Lapang, Idris Yacob, mengharapkan insiden semburan gas ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak lagi melakukan pengeboran minyak ilegal yang sangat berbahaya. "Semoga, ke depan pengeboran minyak ilegal ini tidak lagi dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," harap Idris Yacob.
Idris Yacob juga memvideokan kondisi sumur minyak pasca berhenti menyemburkan gas yang beredar di WhatsApp. Video itu memperlihatkan tutup kran sumur bekas PT Asamera yang terbuat dari besi telah berlubang, diduga pelaku pengeboran ilegal ini sengaja membobol tutup kran besi tersebut dan mengebornya ke dalam sumur.
"Tutup krannya dibobol lalu, dibor ke dalam sumur menggunakan mesin pengeboran manual, tapi belum sampai ke dasar sumur telah menyemburkan gas," ungkap Idris Yacob. Meski semburan gas telah berhenti, kata Idris, tapi dari dalam sumur masih ada suara gemuruh gas. Di sekitar sumur juga tampak lumpur telah mengering, begitu juga pohon di sekitar sumur tersebut, dahannya telah turun ke dasar akibat semburan lumpur.
Sebelumnya, Kepala Divisi Penunjang Operasi BPMA, Iskandar Muda, Deputi Perencana dan Operasi, TM Faisal pada Senin (5/8) mengatakan tekanan semburan gas, air dan lumpur masih tinggi, antara 450-500 psi. Dikatakan, jika dalam pekan ini semnburan bisa berhenti sendiri, maka tidak perlu biaya besar untuk menutup lubang sumur tersebut, tetapi sebaliknya,butuh biaya besar.
Disebutkan, jika semburan gas masih deras, apalagi mengeluarkan lumpur, maka pekan depan harus ada langkah penanganan untuk penutupan sumur tua peninggalan PT Asamera itu. Hal ini dimaksudkan, agar genangan lumpur tidak sampai meluas ke perkebunan kelapa sawit yang bisa membuat tanaman jadi mati.(c49)