Sosok
Suri Purnama Febri, Doktor Muda Inspiratif dari Universitas Samudra
Dr Suri Purnama Febri, SKel MSi telah mampu meraih gelar Dr (doktor) atau S-3 dalam usia 30 tahun dari Institut Pertanian Bogor.
Penulis: Zubir | Editor: bakri
Suri Purnama Febri, Doktor Muda Inspiratif dari Universitas Samudra
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Doktor Suri Purnama Febri SKel MSi, wanita kelahiran Langsa 12 Februari 1987 ini, merupakan salah satu dosen Universitas Samudra (Unsam) Langsa yang memiliki segudang prestasi.
Doktor muda di bidang Tekonologi Perikanan Laut lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memulai karir dosennya pada Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Unsam pada tahun 2015.
Wanita yang akrab dipanggil Suri ini menyelesaikan pendidikan doktor pada umur 30 tahun, melalui program beasiswa BPPDN Dikti yang diperolehnya.
Suri merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Ayahnya bernama Syarifuddin, sedangkan ibunya Sumarni (alm).
Dalam perjalanan kariernya sebagai dosen, Suri memiliki banyak inovasi baik dalam kegiatan pengabdian, penelitian, hingga cara mengajar.
Dari segi pengabdian kepada masyarakat, Suri bekerja sama dengan dosen Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala yaitu DR Syarizal Fonna ST MSc dan DR Syifaul Huzni ST MSc.
Mereka telah menciptakan suatu inovasi yang akrab dengan bidangnya.
Yaitu membuat kincir dengan memanfaatkan tenaga angin yang diperuntukkan sebagai penyedia oksigen terlarut pada tambak tradisional guna meningkatkan produktivitas budidaya udang windu.
Dari segi penelitian dan publikasi, Suri sering memenangkan hibah yang didanai oleh Dikti dan internal Unsam.
Selanjutnya, hasil penelitian ini dipublikasikan dan juga diseminarkan pada tingkat nasional dan internasional.
Maka tidak heran jika banyak pula mahasiswa yang dibimbingnya lolos pada beberapa program PKM-P dan PHBD di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti.
Tidak hanya itu, doktor muda ini juga aktif menjadi reviewer pada beberapa jurnal nasional di Indonesia.
Doktor muda ini menyampaikan, semua ini tidak akan berjalan sesuai keinginan dan harapan tanpa dukungan dari kedua orangtua, saudara, dosen-dosen BDPi serta seluruh civitas Fakultas Pertanian.
Ia berharap, ke depan dapat lebih meningkatkan inovasi keilmuan yang berguna, khusunya bagi mahasiswa serta masyarakat pada umumnya.(*)