14 Tahun Damai Aceh, Anggota DPRK Pidie Minta Evaluasi Menyeluruh

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Memperingati 14 tahun penandatanganan MoU Helsinki, Anwar Sastra Putra SH yang merupakan anggota DPRK Pidie, dari Fraksi Partai Aceh (PA), Kamis (15/8/2019), meminta dilakukan evaluasi menyeluruh.

"Diperlukan evaluasi secara menyeluruh untuk melihat perkembangan pembangunan di Aceh pascakonflik. Evaluasi ini penting untuk menyusun rencana pembangunan Aceh jangka panjang," katanya. 

Dalam hal ini, semua komponen masyarakat Aceh harus bersinergi memikirkan Aceh guna mempercepat pembangunan berkelanjutan di Aceh secara terencana, terpadu, berkelanjutan, dan terukur. 

Sehingga pembangunan Aceh dapat mencapai kemajuan dan keberhasilan, dan perubahan secara signifikan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan rakyat Aceh.

Menurutnya, masih adanya poin-point MoU Helsinki dan turunannya melalui Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, yang belum sepenuhnya terealisasi.

Baik itu baik dari segi sosial budaya, ekonomi maupun politik. Sehingga masih menyisakan persoalan yang cukup besar.

Menurutnya, ada beberapa agenda seperti identitas ke-Acehan, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), dan pembukaan jalur perdagangan internasional masih harus terus dilakukan.

"Maka, optimalisasi implementasi UU No 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh harus kita lakukan dengan seksama," pungkas Anwar.(*)

Baca: Dokter Gigi Mundur dari Jabatan Kepala DLH Pidie, Pemkab Lelang Ulang Enam Jabatan SKPK

Baca: VIDEO - Jaksa Tahan Pj Keuchik dan Bendahara Gampong di Laweung Pidie

Baca: Setiap Hari, Kompleks Pemerintahan Pidie Jaya tak Pernah Sepi dari Kawanan Ternak Berkeliaran

Baca: Anggota DPRK Pidie Terpilih Segera Dilantik, Ini Jadwalnya

Baca: Sepi, Zikir Akbar Peringati MoU Helsinki di Masjid Agung Bireuen

Baca: Parah! Tukang Bakso Jajakan Istri Tengah Hamil untuk Layani Bertiga, Rela ke Surabaya Demi Pelanggan