Dandim Telepon Bupati Ramli MS
Dandim 0105/Aceh Barat, Letkol Kav Nurul Diyanto mengungkapkan, bahwa dirinya sudah menghubungi Bupati Ramli MS
* Bahas Pencabutan Status Siaga Darurat Asap di Aceh Barat
MEULABOH - Dandim 0105/Aceh Barat, Letkol Kav Nurul Diyanto mengungkapkan, bahwa dirinya sudah menghubungi Bupati Ramli MS terkait perkembangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten itu. "Sudah saya hubungi Pak Bupati. Saat ini, Bupati sedang di luar daerah. Pulang ke Aceh Barat nanti langsung disikapi terkait perkembangan karhutla," kata Dandim kepada Serambi, Kamis (15/8), di sela-sela menyaksikan rangkaian kegiatan memperingati HUT Ke-74 RI di Kecamatan Meureubo.
Dandim menjelaskan, koordinasi itu terkait hasil rekomendasi tim gabungan bahwa status siaga darurat bencana asap dampak kebakaran lahan di Aceh Barat yang minta dicabut. “Sebab, saat ini Aceh Barat sudah tidak ada lagi asap dan karhutla setelah hujan lebat terus turun dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya.
Ia mengaku, dengan membaiknya cuaca membuat status siaga darurat asap dampak karhutla di Aceh Barat perlu dicabut karena persoalan asap dan kebakaran lahan itu sudah selesai. "Pulang Pak Bupati nanti dicabut. Itu rekomendasi dari tim terpadu yang melibatkan semua komponen," tukas Dandim
Tim siaga api
Pada bagian lain, Dandim Aceh Barat, Letkol Nurul Diyanto memaparkan, ke depan akan dibentuk tim masyarakat sadar api di kabupaten itu. Tim tersebut melibatkan berbagai komponen seperti masyarakat, TNI/Polri, BPBD, dan jajaran pemerintah daerah, sehingga bila terjadi karhutla segera bisa diterjunkan dengan cepat. "Tim akan dibentuk pada desa-desa yang potensi terjadi karhutla seperti yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir," bebernya.
Terhadap perkembangan kebakaran lahan di Aceh Barat saat ini, sebut Dandim, masih terus dipantau oleh tim terpadu yang masih tetap siaga pada posko karhutla di BPBD.
Pantauan Serambi, tim gabungan bentukan Pemkab Aceh Barat hingga Kamis kemarin, masih siaga di kantor BPBD setempat. Tim yang terdiri dari petugas BPBD, TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya di Aceh Barat itu terus memantau perkembangan cuaca di Aceh Barat, terutama pada titik yang pernah dilanda karhutla. "Masih siaga di kantor," ucap seorang petugas BPBD setempat.
Seperti diketahui, Aceh Barat melalui Keputusan Bupati Nomor 550/2019 tertanggal 5 Agustus hingga 31 Oktober 2019, ditetapkan status siaga darurat bencana asap dampak karhutla. Terkait hal itu, Pemkab Aceh Barat menyurati Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pengerahan satu unit helikopter bom air guna memadamkan kebakaran di daerah itu. Heli water bombing itu, sejak Kamis pekan lalu, tiba di Aceh dan pada Sabtu mulai misi penyiraman udara untuk memadamkan karhutla di kawasan Aceh Barat. Namun karena hujan mulai turun sehingga pada Rabu (14/8) kemarin, helikopter BNPB ini kembali digeser ke Riau.
Asap Tak Lagi Selimuti Aceh Barat
Kadis Kesehatan Aceh Barat, Syarifah Junaidah yang dihubungi Serambi, Kamis (15/8), mengatakan, hasil pemantauan pihaknya dengan melibatkan jajaran puskesmas pada lima kecamatan meliputi Johan Pahlawan, Samatiga, Bubon , Woyla Barat, dan Meureubo, mengungkapkan fakta bahwa hingga kini tidak ada lagi asap yang menyelimuti kawasan tersebut, seperti pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Meski begitu, tegas Syarifah Junaidah, Dinkes Aceh Barat tetap siaga dan sudah meminta pihak puskesmas memantau perkembangan terbaru, termasuk bergerak cepat bila ada laporan yang masuk. Terhadap kebutuhan masker, sebutnya, sejauh ini masih tersedia, walau sebagiannya sudah pernah dibagikan beberapa waktu lalu.(riz)