Breaking News

Penemuan Mahasiswa

Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Rancang Perangkat Pengendali Senapan Secara Wireless

Ririn atau yang kerap disapa Efendi Tiro adalah mahasiswa Diploma-III Program Studi Teknologi Elektronika pada Jurusan Teknik Elektro.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN
Ririn Efendi (20) seorang mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) berhasil merancang dan membuat suatu perangkat pengendali gerakan senapan dari jarak jauh secara wireless (tanpa kabel) berbasis mikrokontroller. 

Laporan Jafaruddin | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Ririn Efendi (20) seorang mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) berhasil merancang dan membuat suatu perangkat pengendali gerakan senapan dari jarak jauh secara wireless (tanpa kabel) berbasis mikrokontroller.

Ririn atau yang kerap disapa Efendi Tiro adalah mahasiswa Diploma-III Program Studi Teknologi Elektronika pada Jurusan Teknik Elektro.

Dengan perangkat tersebut senapan dapat digerakkan sampai 180 derajat arah horizontal dan 60 derajat vertical.

Selain itu, dengan perangkat tersebut dapat mengontrol gerakan pelatuk senapan untuk melakukan tembakan, yang menggunakan joystick (alat masukan komputer yang berwujud tuas ) dan bantuan perangkat android untuk memonitor sasaran tembak.

Baca: Mahasiswa Ciptakan Penjernih Air Berbahan Biji Kelor

Baca: XL Tantang Mahasiswa Ciptakan Proyek Perlindungan Lingkungan

Baca: Mahasiswa Buat Petisi Dukungan untuk Pemprov Jakarta Sukseskan Asian Games, Warga Ikut Tanda Tangan

Baca: Manfaatkan Ampas Kopi, Lima Mahasiswa Unsyiah Ciptakan ‘Herbal Body Scrub’ dengan Nanoteknologi

Direktur PNL Rizal Syahyadi, MEngSc didampingi Ketua Jurusan Teknik Elektro Zamzami,  MEng kepada Serambinews.com karya yang dibuat olehn Efendi ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di PNL.

Bahkan sudah menyelesaikan studi, dan sekarang menunggu proses yudisium.

Disebutkan, ide dasarnya berawal dari hobby berpetualang ke pedalaman hutan dan pegunungan, serta sering membawa senapan angin untuk berburu.

Muncul ide untuk membuat perangkat pengendali gerakan dan penembak senapan, untuk mengurangi kesalahan sasaran tembak akibat gerakan dan posisi tubuh yang tidak seimbang saat membidik sasaran.

Menurut Direktur PNL, sistem yang dirancang mampu mengendalikan gerakan senapan pada jarak maksimum hingga 1 kilometer dan efektif pada jarak 800 meter.

Pengendali senapan yang digunakan berupa sebuah kontroler Playstaton (PS) yang telah dimodifkasi serta kamera android atau kamera independen yang diintegrasikan dengan teleskop senapan.

Perangkat secara keseluruhan berupa modul receiver berbasis mikrokontroller sebagai otak pengendali yang dipasang pada suatu platorm tripot atau tumpuan senjata bersama dengan senapannya.

Sementara user cukup memegang kontrolerjoystick wireless sebagai transmiter bersama dengan perangkat android untuk monitoring sasaran yang diinginkan.

“Jadi dalam hal ini, user tidak perlu memegang senapan dan melakukan bidikan sebagaimana lazimnya seorang sniper,” ujar Rizal.

Namun cukup dengan memainkan joystick sebagaimana seorang memainkan game atau simulator.

Keuntungan dari perangkat ini yaitu dapat lebih meningkatkan akurasi tembak, dan dalam arena pertempuran yang sesungguhnya akan melindungi si user dari tembakan peluru musuh.

Pada perangkat pengendali senapan ini, jenis senapan yang digunakan adalah senapan angin laras panjang uklik Canon 737 dengan kaliber 4,5 milimeter.

“Hasil uji tembak yang telah dilakukan Efendi untuk jarak tembak 10 – 20 meter, rata-rata akurasi dengan alat pengendali ini adalah 97%, dan pada jarak tembak 30 meter rata-rata akurasinya mencapai 90%.

Perangkat pengendali senapan yang dirancang Efendi ini pada dasarnya merupakan perlengkapan atau armour untuk militer yang berupa Stand Gun.

Efendi mengatakan bahwa platform atau standing jack dan perangkat pengendali yang telah dibuat ini juga dapat dipasangkan untuk senapan angin jenis semi otomatis dan senapan standar militer.

”Namun perlu dilakukan perbaikan pada jenis motor servo dengan torsi yang lebih besar dan kendali tembakan, mengingat bobot senapan yang lebih berat,” pungkas mahasiswa asal Sigli ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved