Breaking News

Rumah Muslem Gelap 4 Hari, Kwh Meter Copot Disapu Puting Beliung

Rumah T Muslem (35), warga Desa Tutut, Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat yang sempat gelap tanpa penerangan selama empat hari

Editor: bakri
For Serambinews.com
Koordinator KAHMI didampingi pengurus HMI menyerahkan seng kepada korban puting beliung di Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat, Kamis (22/8/2019). 

MEULABOH -Rumah T Muslem (35), warga Desa Tutut, Kecamatan Sungaimas, Aceh Barat yang sempat gelap tanpa penerangan selama empat hari, pada Kamis (22/8) kemarin, kembali dialiri listrik dengan menggunakan MCB (miniature circuit breaker) sementara. Pasalnya, Kwh (kilowatt hour) meter di rumahnya rusak setelah copot dan diterbangkan oleh angin puting beliung yang melanda kawasan tersebut, Minggu (18/8) sore lalu.

Selain rumah Muslem yang sehari-hari berprofesi sebagai petani, Kwh meter yang copot dam diterbangkan angin juga dialami empat warga lainnya yakni Mukharuddin asal Tutut serta tiga warga Sarah Perlak masing-masing Yusri, Sulaiman, dan Eka.

T Muslem kepada Serambi, Kamis kemarin, menjelaskan, Kwh meter di rumah miliknya itu sempat hilang saat angin puting beliung terjadi, empat hari lalu. Meteran listrik itu kemudian kembali ditemukan dalam parit sekitar 100 meter dari rumahnya. “Kwh meter rumah saya diterbangkan angin puting beliung bersama atap dan kabel listrik. Kwh meter yang rusak itu sudah diambil oleh petugas PLN. Info mereka akan diganti dengan Kwh meter baru," kata Muslem.

Ia menjelaskan, dampak copotnya Kwh meter menyebabkan aliran listrik ke rumahnya terputus dan padam. Hanya saja, ucap Muslem, kini penerangan di rumah di rumahnya kembali normal setelah petugas PLN menyambungkan arus listrik menggunakan MCB sementara.

“Penyambungan arus ini bersifat sementara karena bencana alam, sedangkan Kwh meter baru akan mereka pasang dalam beberapa hari ke depan,” terangnya. “MCB pun dipasang di samping rumah karena memang belum bisa dipasang di rumah karena atap bagian depan masih belum diperbaiki,” imbuh dia.

Muslem menceritakan, saat musibah angin puting beliung itu terjadi, dia yang cuma berdua saja dengan istri di rumah karena kedua anak mereka berada di rumah famili, mengaku sangat terkejut dan syok. Sebab, kencangnya terpaan angin telah menyebabkan atap rumah dan Kwh meter copot hingga sempat raib diterbangkan puting beliung. "Kami sangat terkejut. Untuk saat ini masih mengungsi ke rumah famili di dekat rumah. Kami berharap bisa dibantu," ucapnya lirih.

Secara terpisah, Camat Sungaimas, Husensah kepada Serambi, kemarin, menerangkan, pihaknya terus melakukan pendataan kebutuhan korban bencana angin puting beliung yang melanda kawasan kecamatan itu pada Minggu petang lalu. Sejauh ini, beber Husensah, yang dibutuhkan warga adalah dapat dipasangkan kembali Kwh meter di lima rumah karena Kwh meter lama rusak disapu angin kencang bersama atap rumah. "Kalau keperluan lain adalah bahan untuk merehab kembali rumah warga seperti seng atau kayu. Kalkulasi kami, seng masih butuh banyak," tukas dia.

Lebih lanjut, Camat Sungaimas ini memaparkan, para korban angin puting beliung ada yang sudah memperbaiki sendiri rumah mereka yang rusak, khususnya kerusakan kategori ringan. Sedangkan bagi warga yang rumahnya rusak berat belum tersentuh perbaikan karena mereka masih mengungsi ke rumah familinya. "Jumlah rumah rusak mencapai 46 unit. Kalau rumah yang rusak parah, sejauh ini masih  belum diperbaiki,” tandasnya.

Sementara itu, Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Meulaboh, Ediwan yang ditanyai Serambi, Kamis (22/8)  kemarin, mengatakan, semua kerusakan material PLN dalam musibah angin puting beliung di Kecamatan Sungaimas, Minggu (18/8) sore lalu, tetap akan diganti. Contohnya, sebut dia, tiang yang patah dampak dari bencana alam angin puting beliung di Sungaimas sudah diganti sehingga listrik kembali normal seperti dulu.

Meski begitu, Ediwan mengimbau kepada para korban angin puting beliung untuk melaporkan ke pihaknya jika ada Kwh dan materiak listrik milik warga yang rusak disapu puting beliung. "Silakan dilaporkan ke PLN, tentu akan diganti dan diperbaiki sehingga listrik bisa kembali teraliri ke rumah warga," imbaunya. “Bantuan yang disalurkan melali kita juga sudah diteruskan kepada para korban," tambah Ediwan.

Di lain hal, Camat Sungaimas, Husensah mengakui bahwa pada Kamis (22/8) kemarin, tim dari Kahmi dan HMI Aceh Barat menyalurkan bantuan berupa seng sebanyak 140 lembar. Seng tersebut sudah diserahkan ke kantor camat dan diteruskan lagi kepada para korban puting beliung.(riz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved