Cuaca ekstrem

Puluhan Kendaraan Masih Bertahan di Pelabuhan Meulaboh, Jadi Serba Repot

"Mereka bertahan karena jika ke Pelabuhan Labuhanhaji akan butuh biaya besar untuk perjalanan lagi. Bahkan di sana juga harus antrean panjang lagi,"

Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
Serambi
Kendaraan bertahan di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh kawasan Samatiga, Rabu (28/8/2019). SERAMBINEWS.COM/RIZWAN 

"Mereka yang bertahan karena jika ke Pelabuhan Labuhanhaji akan butuh biaya besar untuk perjalanan lagi. Bahkan di sana juga harus antrean panjang lagi," kata Romi.

Puluhan Kendaraan Masih Bertahan di Pelabuhan Meulaboh, Jadi Serba Repot 

Laporan Rizwan | Meulaboh

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Sekitar 40 kendaraan masih bertahan di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh kawasan Samatiga, Aceh Barat, hingga Rabu (28/8/2019). .

Pasalnya, KMP Teluk Sinabang, Selasa (27/8/2019) gagal sandar di pelabuhan tersebut sehingga harus dialihkan pelayaran lagi ke Pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan.

Kapal yang berlayar dari Sinabang hanya sebentar sandar di Pelabuhan Samatiga.

Baca: Gagal Bersandar di Meulaboh, KMP Teluk Sinabang Tiba di Labuhanhaji, Begini Kondisi Penumpang

Baca: KMP Teluk Sinabang Dihantam Ombak di Pelabuhan Samatiga, 50 Sepeda Motor belum Diturunkan

Baca: Cuaca Buruk Sebabkan KMP Teluk Sinabang Batal Berlayar ke Meulaboh

Penumpang KMP Teluk Sinabang saat turun di Pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan, (27/8/2019). Para penumpang itu seharusnya turun di Pelabuhan Kuala Bubon, Sama Tiga, Aceh Barat. Namun karena cuaca buruk membuat kapal tidak bisa lama bersandar.
Penumpang KMP Teluk Sinabang saat turun di Pelabuhan Labuhan Haji, Aceh Selatan, (27/8/2019). Para penumpang itu seharusnya turun di Pelabuhan Kuala Bubon, Sama Tiga, Aceh Barat. Namun karena cuaca buruk membuat kapal tidak bisa lama bersandar. (SERAMBI/RAHMAT SAPUTRA)

Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Samatiga dari Dinas Perhubungan Aceh Barat, Romi Masri, kepada Serambinews.com mengakui jumlah kendaraan yang bertahan masih banyak, terutama truk tujuan ke Sinabang.

"Mereka yang bertahan karena jika ke Pelabuhan Labuhanhaji akan butuh biaya besar untuk perjalanan lagi. Bahkan di sana juga harus antrean panjang lagi," kata Romi.

Oleh karena itu, mereka tetap bertahan, meski belum diketahui kapan bisa berangkat lagi melalui pelabuhan tersebut, sehingga akibat kondisi seperti ini menjadi serba repot. 

Sedangkan penumpang dan mobil pribadi ketika mengetahui adanya gangguan sandar langsung ke Labuhan Haji. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved