Jatim Segel Gelar Kesembilan, Plt Gubernur Aceh Tutup O2SN
Kontingen Provinsi Jawa Timur (Jatim) tampil sebagai juara umum Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Ke-12
BANDA ACEH - Kontingen Provinsi Jawa Timur (Jatim) tampil sebagai juara umum Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Ke-12 Tingkat SMA/SMK Tahun 2019 yang berlangsung di Banda Aceh, 25-31 Agustus 2019. Bagi Jatim, ini adalah kali kesembilan mereka menyegel gelar itu sejak event yang mempertandingkan lima cabang olahraga tersebut mulai dilaksanakan pada tahun 2008 lalu. Sementara tuan rumah Aceh yang hanya berhasil meraih lima medali harus finish di peringkat 25.
Olimpiade yang diikuti 884 atlet dari 34 provinsi di seluruh Indonesia itu ditutup Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, tadi malam. Pada kesempatan yang sama, Plt Gubernur juga menyerahkan piala kepada para juara serta cinderamata kepada perwakilan semua kontingen. Penutupan O2SN tersebut dihadiri peserta dan ofisial serta sejumlah tamu undangan lain yang jumlahnya sekitar 2.000-an orang.
Untuk diketahui, juara umum event itu ditentukan berdasarkan hasil gabungan perolehan medali dari dua tingkatan O2SN yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan di dua lokasi terpisah. O2SN tingkat SD-SMP berlangsung di Semarang, Jawa Tengah. Sedangkan O2SN tingkat SMA/SMK dilaksanakan di Banda Aceh. Dengan prestasi itu, kontingen Jawa Timur berhak membawa pulang kembali piala bergilir olimpiade tersebut yang tahun lalu dikuasai oleh kontingen Provinsi Bali.
Sejak berbagai cabang olahraga mulai dipertandingkan di delapan venue yang tersebar di beberapa tempat, atlet-atlet Jawa Timur sudah menunjukkan keunggulannya dari atlet kontingen lain. Mereka selalu berhasil tampil di podium saat penggalungan medali. Hal itu terlihat seperti di cabang atletik, karate, dan renang.
Untuk O2SN tingkat SMA/SMK, Jawa Timur menyabet 43 medali yang terdiri atas 24 medali emas, 10 perak, dan sembilan medali perunggu. Setelah digabung dengan hasil O2SN tingkat SD-SMP di Semarang, kontingen Arek-arek Suroboyo ini meraih 49 medali dengan rincian 27 medali emas, 11 perak, dan 11 medali perunggu.
Sementara Aceh, di tingkat SMA/SMK meraih empat medali yaitu dua medali perak dan dua perunggu. Dua perak disumbang oleh Yanda Hardiansyah dari cabang renang. Siswa SMK 6 Langsa ini meraih medali untuk nomor 100 meter dan 500 meter gaya punggung. Sementara dua medali perunggu disumbang oleh Siswa SMAN 3 Banda Aceh, Yusuf Kamil dari cabang karate kelas kumite bebas putra, serta Rafi Pajar Satya dari cabang bulutangkis. Siswa SMAN 1 Langsa ini harus puas dengan medali perunggu setelah di semifinal kalah dari atlet Jawa Tengah, Muhammad Zufar.
Sedangkan di O2SN tingkat SD-SMP di Semarang, kontingen Tanah Rencong hanya mampu meraih satu medali perunggu melalui Dafa Hilfansyah (murid SD Perdamaian, Aceh Tamiang) dari cabang pencak silat putra. Sementara Yowanda Putri dari SDN Suka Makmur II, Aceh Tamiang, mendapat juara fair play pencak silat putri. Setelah digabung, Aceh memperoleh dua medali perak dan tiga perunggu, sehingga harus puas di peringkat 25. Dari 34 provinsi, hanya Maluku Utara dan Papua Barat yang pulang tanpa medali.
Malam penutupan O2SN itu dihadiri oleh semua kontingen, minus Papua Barat dan Maluku Utara yang sudah kembali ke daerahnya sore kemarin. Amatan Serambi, acara tadi malam turut dimeriahkan dengan tarian kolosal yang ditampilkan oleh ratusan siswa-siswi Aceh. Tarian yang menggambarkan keanekaragaman budaya Aceh itu disambut meriah oleh penonton yang memadati Stadion Harapan Bangsa.
Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, saat menutup kegiatan itu mengatakan, meraih juara bukanlah hal yang paling utama dalam even ini. Tapi, menurutnya, yang terpenting adalah melalui ajang O2SN siswa dari seluruh Indonesia dapat menunjukkan bakat dan kemampuannya.
"Atlet prestasi itu tak turun dari langit dan muncul tiba-tiba, tapi ia dibentuk dari latihan yang teratur. Jadi, kalau mau berprestasi maka harus latihan yang gigih dan berdoa. Kami ucapkan selamat kembali ke daerah masing-masing, semoga kita bisa berkumpul lagi di ajang yang lain," ujar Nova.
Dikatakan, ajang O2SN sudah banyak melahirkan atlet nasional yang bisa mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. Salah satunya adalah Muhammad Zohri, sprinter tercepat di dunia. Ia berharap alumni O2SN Aceh juga dapat mengikuti jejak Zohri dengan berprestasi hingga ke level dunia.
Kadis Pendidikan Aceh, Syaridin MPd, menyampaikan, 2.037 orang yang datang dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti O2SN di Banda Aceh, merupakan atlet, pelatih, pendamping, dandewan juri. Ia menyebutkan, O2SN kali ini memperebutkan 147 medali yang terdiri atas 48 medali emas, 48 perak dan 51 medali perunggu.
Sebelumnya, Syaridin, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, kontingen akan kembali ke daerah masing-masing dalam dua gelombang yaitu Sabtu (31/8) hari ini dan Minggu (1/9) besok. Sebab, menurut Syaridin, kepulangan beberapa kontingen harus disesuaikan dengan jadwal penerbangan dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, ke daerah asal mereka.
O2SN di Banda Aceh berlangsung sejak Minggu (25/8) yang diawali dengan registrasi peserta. Sedangkan pertandingan lima cabang olahraga yaitu karate, pencak silat, renang, atletik, dan bulutangkis berlangsung pada 26-29 Agustus 2019. Sementara pada Jumat (30/8/2019), yang merupakan kagiatan terakhir dari rangkaian O2SN kali ini, peserta mengikuti trip edukasi dengan mengunjungi sejumlah lokasi wisata di Banda Aceh seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Aceh dan Museum Tsunami, Pantai Lampuuk dan Ulee Lheue, serta belanja berbagai jenis souvenir. (mun)