Finalis Putri Indonesia
Keny, Finalis Putri Indonesia Tahun 2019 yang Jago Menjahit Baju
JKeny Suwanda (23) merupakan gadis cantik yang menjadi finalis Putri Indonesia 2019, warga Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Keny Suwanda (23) merupakan gadis cantik yang menjadi finalis Putri Indonesia 2019. Namun siapa sangka, gadis yang memiliki segudang prestasi dan statusnya masih mahasiswi itu sudah hidup mandiri.
Dia berpenghasilan dengan menggunakannya ketrampilan menjahit yang sudah dipelajarinya sejak tahun 2015.
Sekarang, baju-baju gamjs jahitan dia pun sudah mulai diminati warga Lhokseumawe, khususnya kawula muda.
Keny, warga Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, menceritakan, kalau dirinya memang sudah berprestasi sejak duduk dibangku sekolah dasar.
Seingat dia, pernah menjadi juara hafalan Juz Amma dan juara lomba sipnosis, di sekolahnya MIS Banda Masen.
Sedangkan saat di SMP Negeri 1 Lhokseumawe, dia pernah menjadi juara baca puisi. Lalu di tingkat SMA, dia pun pernah menjadi juara Pidato Bahasa Inggris yang digelar sekolahnya SMK Negeri 1 Lhokseumawe, serta pernah mewakili Lhokseumawe ke ajang O2SN ke tingkat Aceh.
Namun pastinya, prestasi Keny bukan hanya di dapatkan di sekolah saja. Karena segudang prestasi lainnya diraih di luar sekolah, bahkan hingga sampai dia menduduki bangku kuliah di IAIN Lhokseumawe.
Dicontohkanya berapa prestasi lainnya, pada tahun pada tahun 2017, menjadi Duta Wisata Aceh Utara, Juara dua pada pemilihan Duta Wisata Aceh.
Pada tahun 2018, menjadi juara dua pemilihan Duta Kereta Api Cut Mutia Aceh dan Juara tiga kontes Miss Hijab Yamaha New Fino 125. Serta pada tahun 2019 dia berhak mewakili Aceh pada pemilihan Putri Indonesia.
Namun meskipun dia sosok gadis yang cantik, berprestasi dan pintar, tapi tidak pernah membuat dia sombong. Malah dia menyadari lahir dari keluarga yang memiliki keterbatasan dalam ekonomi.
Makanya gadis yang memiliki tinggi 170 Cm itu harus berjuang untuk menjadi sosok yang mandiri.
Sehingga pada tahun 2015 lalu dia mendapatkan peluang untuk mengikuti latihan menjahit yang digelar PT Arun. Bahkan dia mendapatkan fasilitas mesin jahit dan obras.
Dari pelatihan tersebut, dia pun terus memperdalam ilmu menjahitnya. Hingga sekarang dia telah mampu menjahit baju-baju gamis yang modis.
Melalui berbagai media sosial, dia terus mempromosikan hasil karyanya, sehingga kini mulai banyak diminati para kaum wanita terutama kuala muda.