Breaking News

Luar Negeri

Mantan Presiden Sudan Omar Al-Bashir Didakwa Korupsi, Uang Rp 1,5 Triliun Ditemukan di Kediamannya

Mendakwa mantan Presiden Sudan, Omar al-Bashir dengan tuduhan korupsi dan kepemilikan mata uang asing ilegal.

Editor: Faisal Zamzami
via CNN
Presiden Sudan Omar al-Bashir. (via CNN) 

Pemerintahan Bashir memihak Riyadh yang berselisih dengan Teheran.

Hal itu ditunjukkan dengan menyediakan pasukan untuk koalisi pimpinan Arab Saudi yang berperang melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran dalam perang Yaman.

Sidang berjalan selama sekitar dua setengah jam, sebelum hakim memerintahkan persidangan ditunda hingga 7 September.

Uang Tunai Senilai Rp 1,5 Triliun Ditemukan di Kediaman Mantan Presiden Sudan

Mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir saat dihadirkan dalam persidangan di Khartoum, Sabtu (31/8/2019).(AFP / EBRAHIM HAMID)
Mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir saat dihadirkan dalam persidangan di Khartoum, Sabtu (31/8/2019).(AFP / EBRAHIM HAMID) 

Uang tunai dalam tiga mata uang senilai total lebih Rp 1,5 triliun dilaporkan ditemukan di kediaman mantan presiden Sudan Omar al-Bashir yang ditahan.

Disampaikan pemimpin militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, Minggu (21/4/2019), temuan tersebut setelah dilakukan penggeledahan di kediaman Bashir oleh tim gabungan polisi, tentara, dan petugas keamanan.

Tim menemukan uang tunai sebanyak 7 juta euro (sekitar Rp 110 miliar), 350.000 dollar AS (sekitar 4,9 miliar), dan 5 miliar pound Sudan atau setara Rp 1,4 triliun.

Sementara diberitakan kantor berita pemerintah Sudan, SUNA, penjabat jaksa penuntut umum Al-Waleed Sayyed Ahmed, telah meminta kepada pihak berwenang untuk mendaftarkan seluruh properti pribadi milik pejabat rezim Bashir.

Ahmed juga meminta agar proses pemindahan kepemilikan properti milik mantan pejabat rezim dan anggota keluarga mereka segera dihentikan.

Mantan presiden Sudan, Omar al-Bashir yang berkuasa selama 30 tahun mengundurkan diri pada 11 April lalu setelah didesak oleh pihak militer.

Sempat berstatus tahanan rumah, Bashir dikabarkan telah dipindahkan ke penjara Kober di Khartoum.

Penjara Kober dibangun oleh Inggris selama masa pemerintahan kolonial dan terletak di tepi timur Sungai Nil Biru di distrik utara ibu kota.

Penjara berdinding batu bata itu dikelilingi tembok beton tinggi dan menampung ratusan narapidana dalam sel-sel kecil yang penuh sesak.

Bangunan penjara memiliki bagian sayap khusus yang digunakan untuk menahan tahanan politik, seperti pemimpin oposisi maupun aktivis, yang ditahan selama aksi massa menuntut mundurnya Bashir.

Bagian sayap penjara itu diawasi ketat oleh Dinas Intelijen dan Keamanan Nasional dan bukan oleh polisi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved