Dikritik Anggota DPR RI, Menteri Susi Tanggapi dengan Membagikan Foto Lagi Asyik Mengupil
Susi akhirnya menanggapi berita tersebut. Bukannya menanggapi kritikan, Susi malah membagikan momen kocaknya saat mengikuti rapat di DPR RI.
Dikritik Anggota DPR RI, Menteri Susi Tanggapi dengan Membagikan Foto Lagi Asyik Mengupil
SERAMBINEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bagikan foto kocaknya.
Pada foto itu, tampak Menteri Susi lagi mengupil ke akun twitternya pada Rabu (4/9/2019).
Uniknya foto itu dikirimnya saat mengomentari kritikan dari Bambang Haryo Banggar DPR RI dari Fraksi Gerindra.
Awalnya seorang netizen membagikan sebuah link berita yang memuat kritikan Bambang terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Kementerian yang dipimpin Menteri Susi.
Bambang menyebut jika PNBP yang didapat KKP masih kecil dibandingkan dengan Kementerian lainnya.
Kader Partai Gerindra itu menuding jika penyebabnya lantaran Susi yang menenggelamkan kapal asing.
Netizen menyayangkan penenggelaman kapal yang masih dikritik beberapa pihak. “@susipudjiastuti udah keren msh ada aja haters y bu.. semangat menteri kebanggankuu,” tulis @sleepmalice.
Susi akhirnya menanggapi berita tersebut. Bukannya menanggapi kritikan, Susi malah membagikan momen kocaknya saat mengikuti rapat di DPR RI.
Bukan foto biasa, foto tersebut melainkan dirinya yang tengah asik mengupil. “Lagi asyik .. ehhh ketangkep camera...tapi sy pikir ini keren daripada BT,” kata Susi menyindir rapat yang menurutnya membosankan.
Susi menjelaskan jika fotonya itu diambil seorang fotografer saat ia hadiri rapat di Gedung DPR RI.
“Ngupilnya di gedung DPR,” tulis Susi.
Netizen pun membenarkan cara Susi menanggapi kritikan para Wakil Rakyat.
“Ibuuuuuuuu Ngupil itu panggilan alam... reflek.. Kecantikan ibu tetap alami kokkkk klo anggota DPR ga mutu asyiknya emang ditinggal ngupil aja” tulis Je_ly.
Ternyata itulah maksud Susi, ia punya maksud dari membagikan gambarnya terhadap kritikan Bambang Haryo.
“Sangat benar dan itu yang saya maksud,” tulis Susi membenarkan pernyataan netizen.
Dikutip dari Tribunnews.com Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra Bambang Haryo Sukartono memang kerap mengkritisi pedas Susi.
Bukan hanya soal PNBP ia juga pernah mengkritik Susi soal Permen Kelautan dan Perikanan (Permen-KP) Nomor 56 Tahun 2016.
Aturan ini mengatur tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting dan Rajungan dari wilayah Indonesia.
Kebijakan ini membuat nelayan lobster mengalami dampak paling buruk.
"Dampak dari regulasi itu mengakibatkan para nelayan tidak lagi bisa leluasa mengekspor lobster keluar negeri. Nelayan Pulau Lombok terkena imbas dari kebijakan Menteri Susi yang tak berpihak kepada nelayan," kata Bambang, Kamis (23/8/2018).
Ada Aparat Terlibat Selundupkan Lobster, Menteri Susi Pudjiastuti Tanggapi dengan Cara Ini
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menggagalkan penyelundupan benih lobster senilai Rp16,9 miliar.
Hal tersebut dikabarkan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Susi mengungkapkan Tim Gabungan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) KKP dan Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai (KPBC) Bandara Juanda telah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster.
Mereka kata Susi, menyelundupkan lobster dengan menggunakan 4 koper di Terminal 2 Bandara Juanda.
“Jumlah BL (Bibit Lobster) 113.310 ekor. Nilai SDI yg diselamatkan setara dengan Rp16.996.500.000. Negara tujuan Singapura!!!” cuit @Susipudjiastuti di akun twitternya pada Selasa (25/6/2019).
Dikutip dari Tribunnews benih lobster tersebut dibawa oleh penumpang Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Juanda.
"Jadi pada hari Senin (24/6/2019) sekitar pukul 06.00, kita mendapat informasi adanya upaya penyelundupan benih lobster yang akan dibawa menuju Singapura. Setelah dilakukan pendalaman, dicurigai 2 orang penumpang Garuda Indonesia GA 854 tujuan Surabaya Singapura yang berencana menyelundupkan benih tersebut," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Juanda Budi Harjanto.
Belakangan, Susi memang gencar dalam mencegah penyelundupan bibit lobster dari Indonesia.
Susi juga membagikan informasi tentang penggagalan benih lobster senilai Rp 9,8 miliar.
“Minggu 23/6/ 2019 jam 06.30 Tim Polres Lampung Selatan& BKIPM Lampung berhasil menggagalkan penyelundupan Benih lobster di Penyeberangan Feri Bakauheuni,” tulis Susi.
Setidaknya kata Susi ada 65.000 ekor Benih lobster yang akan diselundupkan lewat pelabuhan tersebut.
“Bibit Lobster:14 bok, jumlah BL 65.421 ekor;Nilai SDI diselamatkan Rp 9.813.159.000 BL lobster berasal dari Banten tujuan Jambi,” terang Susi.
Membagikan artikel harian Kompas, Susi juga akan memastikan jika tidak ada lagi mafia benih lobster di dalam Kementeriannya.
“Artikel Kompas hari ini sangat menencourage kita. Mari rapatkan barisan. Sampaikan ke ke jajaran terkait di lapangan. Sudah & cukup; Tidak boleh lagi ada oknum-oknum dari (Aparat Gabungan Penegak Hukum) Apkagum kita yang membeckingi para perusak sumber daya alam kita. Mari bersama kita bisa untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Susi memastikan.
Dari hasil laporan Kompas Harian menyebutkan jika para penyelundup lobster banyak memanfaatkan pengepul dan penangkap lobster.
Mereka membawa benih lobster dari pelabuhan tikus di pesisi Sumatera bagian Timur.
Hal tersebut diketahui dari investigasi Kompas yang dilakukan selama Mei hingga Juni 2019.
Penyelundupan sudah tampak sejak awal, dari mulai benur lobster ditangkap di laut.
Benur ditangkap di perairan berkarang tempat habitat lobster.
Area tersebut tersebar di sepanjang Samudra Indonesia mulai dari pesisir barat Sumatera, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara dan Sulawesi.
Salah satu penangkap dan pengepul benur adalah Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Sementerara itu meski terlarang, penangkapan benur seperti di Pantai Binuangeun Banten dibiarkan aparat.
Padahal setiap hari ada sekitar 1.000 bagan dioperasikan untuk menangkap benur di sekitar pantai itu.
Pengepul benur juga bebas beroperasi padahal mereka adalah kaki tangan jaringan penyelundup.
Ternyata menurut hasil investigasi Kompas, para pengepul selalu berkomunikasi dengan bandar setiap kali akan mengirim benur.
Bandar yang dimaksud ialah merupakan warga negara asing.
Selain itu, dalam penyelundupan benur juga ternyata melibatkan aparat penegak hukum.
Hal tersebut diungkapkan Panglima Komando Armada I TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Yudo Margono.
Menurutnya Armada I pernah gagal menangkap pengepul benur di perairan Bengkulu.
Setelah diselidiki, menurut Yudo ada anggota TNI AL yang membocorkan operasi penerbitan kepada pengepul.
“Dia sudah dibayar para preman dan pengepul sehingga setiap ada aparat masuk, dia yang memberi tahu. Kalau murni preman tidak mungkin sekuat itu. Pasti ada aparat,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kocak! Tanggapi Kritik DPR RI, Menteri Susi Bagikan Foto Lagi Asyik Mengupil
Penulis: Desy Selviany
Editor: Dian Anditya Mutiara