Pijay Plot Rp 1,2 Miliar untuk Jalan ke Lahan Eks GAM
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya (Pijay) ternyata sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar untuk pembuatan jalan
BANDA ACEH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya (Pijay) ternyata sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar untuk pembuatan jalan menuju lahan eks GAM yang berada di daerah pedalaman kabupaten itu, tepatnya kawasan pegunungan Kecamatan Bandar Baru.
“Sudah, jalan menuju ke sana sudah mulai dikerjakan. Anggarannya dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2019 senilai Rp 1,2 miliar, dan proyek itu usulan Dinas Perkebunan. Alat-alat kerjanya sudah di-peusijuek (tepung tawari) pada Kamis (5/9/2019),” jelas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunnak) Pijay, Burhanuddin SP, saat dimintai tanggapannya terkait berita eksklusif Serambi Indonesia edisi Sabtu (7/9/2019) berjudul "Sulitnya Menembus Lahan Eks GAM.”
Namun, menurutnya, jalan yang akan dibangun itu bukan jalan yang dilalui Serambi saat mengunjungi lokasi lahan tersebut pada Sabtu (31/8/2019), yaitu jalan dari Desa Abah Lueng, Kecamatan Bandar Baru. Jalan yang akan dibangun tersebut, sambung Burhanuddin, adalah jalan dari arah Cubo yang juga tembus ke lokasi lahan dimaksud. “Jalan dari Abah Lueng terlalu berat medannya. Jadi, yang kita bangun jalan dari Cubo. Itu sesuai dengan permintaan warga setempat,” ungkap Burhanuddin.
Seperti diberitakan kemarin, jalan ke lokasi lahan eks GAM yang sertifikatnya diserahkan pada peringatan 14 tahun damai Aceh, sangat sulit dilalui. Serambi berkesempatan ke lokasi lahan bersama eks GAM dari Desa Abah Lueng, Mawardi dan keuchik desa setempat, Muhadi, pada Sabtu (31/8/2019). Abah Lueng adalah desa terakhir sebelum mendaki ke lokasi lahan. Dari desa itu, jarak tempuh sekitar 3-4 kilometer, namun medannya yang sulit, mendaki ditambah kontur jalan berbatu dan berlumpur, membuat perjalanan ke lokasi lahan menjadi berat dan memakan waktu hingga satu jam.
Burhanuddin juga mengaku, jalan ke lokasi lahan dari Desa Abah Lueng cukup sulit dilalui. Sehingga pihaknya memilih membangun jalan dari Cubo. Sebab, tambahnya, eks GAM dan mayarakat pergi ke lahan setiap hari melalui jalan tersebut.
“Dari Cubo juga bisa ke lokasi lahan itu, jadi sama saja. Nanti, warga dari Abah Lueng ke Cubo dulu, baru naik ke lokasi lahan dari jalan yang sedang dibangun ini. Eks GAM dari Kecamatan Bandar Baru ini bukan hanya dari Abah Lueng. Dari sana hanya lima orang, tapi dari sini lebih banyak,” kata Burhanuddin.
Ia menargetkan jalan ke kebun kakao dan ke lokasi lahan itu akan selesai dibangun dalam tahun ini. Sebab, anggarannya bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2019. “Harus siap, kalau nggak mati anggaran, sampai bulan 12 tahun ini batasnya. Kita harapkan cepat selesai karena jalan itu banyak manfaatnya terutama untuk masyarakat sekitar,” pungkas Burhanuddin. (dan)