Aksi Sosialita di Pelantikan Dewan Kota, Awas Loh Laki-laki, Ayo Berbenah Diri
Tiga perempuan sejawat yang terpilih sebagai anggota dewan di level berbeda (DPR RI, DPRA, dan DPRK), berkumpul saling memberi semangat
Ada pemandangan menarik pada acara pelantikan 30 anggota DPRK Banda Aceh periode 2019-2024, Rabu (11/9). Tiga perempuan sejawat yang terpilih sebagai anggota dewan di level berbeda (DPR RI, DPRA, dan DPRK), berkumpul saling memberi semangat.
Ketiga perempuan tersebut selama ini dikenal sebagai sosialitanya Aceh. Mereka adalah Darwati A Gani (Anggota DPRA terpilih yang juga istri Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf), Illiza Saaduddin Djamal (Anggota DPR RI yang juga mantan wali kota Banda Aceh), dan Syarifah Munira, anggota DPRK Banda Aceh yang kembali terpilih untuk kedua kalinya pada Pemilu 2019.
Secara bahasa atau makna aslinya, "sosialita" adalah orang-orang yang memiliki derajat tinggi atau terpandang, dan mereka memiliki jiwa sosial terhadap orang-orang yang kurang mampu. Selama ini, ketiga perempuan terpandang ini memang memiliki jiwa sosial terhadap orang kurang mampu, terutama kaum perempuan.
Suasana meriah dan ceria terekam saat Darwati A Gani dan Illiza Saaduddin Djamal memberikan ucapan selamat kepada sejawat mereka. Setelah memberikan ucapan selamat, Illiza langsung mengabadikan momen sakral itu dengan Hpnya.
Keakraban ketiganya mendapat perhatian pengunjung dan anggota dewan lainnya. Salah satunya adalah Kasumi Sulaiman yang kemudian ikut bergabung, foto bersama dengan mereka. Kasumi adalah perempuan mantan Kepala SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh yang terpilih sebagai anggota Dewan Kota dari Partai Golkar.
"Kita kaum perempuan dalam kancah politik minirotas, walaupun minoritas kita tetap cantik. Tidak hanya cantik wajah tapi harus cantik budi pekerti dan semangat untuk membela rakyat, ayo kita saling mendukung walau kita beda warna," kata Syarifah Munira.
"Ok, setuju, ayo semangat," timpal Illiza dan Darwati, sambil tersenyum.
Kemudian, mereka bertiga berfoto sambil mengepalkan tangan tanda semangat dengan senyum menawan.
Harus diakui selama ini kehadiran perempuan dalam kancah politik masih minim. Tapi keadaan itu berubah sejak diberlakukan aturan yang memberi ruang 30 persen bagi perempuan untuk bisa berpartisipasi dalam pemilu.
Hasilnya membuktikan bahwa perempuan mendapat tempat dalam masyarakat. Dalam setiap pemilu banyak perempuan yang sukses melanggeng ke parlemen.
Kalau di Aceh, di antaranya ada Darwati A Gani yang sukses terpilih kembali sebagai anggota DPRA dan Illiza Saaduddin Djamal yang berhasil melanggeng ke DPR RI. Sementara di DPRK Banda Aceh, terdapat empat perempuan dengan salah satunya ditetapkan sebagai ketua sementara.
Empat srikandi di DPRK Banda Aceh adalah, dua dari PKS yaitu Tati Meutia Asmara (Ketua Sementara) dan Devi Yunita, satu dari PPP yaitu Syarifah Munira, dan satu orang dari Partai Golkar yaitu Kasumi Sulaiman.
"Semakin banyak perempuan di parlemen kali ini disebabkan banyak hal, di antaranya karena dukungan regulasi yang memungkinkan perempuan mencalonkan dirinya," kata Darwati kepada Serambi.
Dalam konteks Aceh, lanjutnya, sentimen politik properempuan juga masih ada. Selama ini, Aceh gagal maju ditangan lelaki, sehingga seperti memberi kesempatan bagi perempuan untuk memperbaiki keadaan itu.
Kepercayaan rakyat ini, ungkap Darwati, semakin kuat ketika disandarkan kepada sejarah Aceh, yang memang memberi ruang yang besar bagi perempuan Aceh untuk juga ikut ambil bagian dalam proses perjuangan. "Awas loh laki-laki, ayo berbenah diri untuk Aceh, bersama kami perempuan kita lakukan yang terbaik bagi Aceh," ujar dia membakar semangat.