Luar Negeri
Tim Bola Tangan Wanita Turki Diserang Suporter Yunani, Benderanya tak Boleh Digantung di Arena
Menteri Pemuda dan Olahraga Turki Mehmet Kasapoglu mengutuk penganiayaan tim Turki di Yunani.
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Turki mengutuk penganiayaan terhadap klub olahraga Turki selama pertandingan bola tangan internasional di Yunani.
Demikian diberitakan Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (17/9/2019).
Diberitakan, serangan itu terjadi saat tim bola tangan wanita dari klub Turki lokal Muratpasa Belediyespor bertanding menghadapi PAOK Yunani, pada hari Jumat (13/9/2019) lalu.
Pertandingan babak pertama Piala Eropa EHF itu berlangsung di Veria, Yunani.
Para manajer tim Turki mengatakan pihak berwenang Yunani tidak mengizinkan bendera Turki digantung di Filippio Sports Hall.
Sementara bendera Yunani digantung di dinding aula tersebut.
Secara terpisah, penggemar Yunani dilaporkan melakukan serangan verbal ke tim Turki.
Menteri Pemuda dan Olahraga Turki Mehmet Kasapoglu mengutuk penganiayaan tim Turki di Yunani.
"Perlakuan terhadap tim bola tangan wanita Muratpasa Belediyespor tidak dapat diterima. Kesalahan dan serangan terhadap tim kami tidak pernah kompatibel dengan semangat olahraga yang damai dan bersahabat," kata Kasapoglu.
Baca: Fitur Keren Oppo A9 2020, Ponsel Empat Kamera dengan Kamera Utama 48 MP, Dibanderol Rp 4 Juta
Baca: Wanita Ini Diceraikan Suami Lewat WhatsApp Setelah 3 Tahun Menikah, Curhatannya Viral di Instagram
Pejabat Turki itu menyatakan bahwa pelarangan bendera Turki digantung di dinding gedung olahraga adalah tindakan melanggar semangat kompetisi internasional.
Karena pada saat yang bersamaan, bendera milik Yunani diizinkan.
Dia juga mengatakan tim Turki terkena pelecehan berat dan serangan dari penggemar tim saingan.
Turki akan meluncurkan proses hukum terhadap insiden itu, Kasapoglu menambahkan.
Video yang menunjukkan serangan verbal dari pendukung Yunani itu diposting pada akun twitter media online Turki Ensonhaber.com.
Dalam video berdurasi 1,41 menit itu terlihat sekumpulan suporter laki-laki bernyanyi dan meneriakkan kata-kata ke arah lapangan.
Sementara di dalam lapangan, sejumlah petugas pertandingan mengepel lantai di depan para suporter yang terus bernyanyi dan berteriak sambil berjingkrak-jingkrak.\
“Putaran 1 Piala Federasi Bola Tangan Eropa, Muratpaşa Belediyespor melawan PAOK Yunani. Penggunaan bendera menjadi sorotan dalam dua pertandingan yang telah berlangsung,” tulis Ensonhaber.com dalam postingannya.
“Bendera Turki tidak diijinkan untuk digantung dalam pertandingan itu, penggemar Yunani meludahi atlet wanita dan melemparkan minyak ke lapangan,” tambah media online terbesar di Turki itu.
Baca: Kronologi Gadis 13 Tahun Dibunuh Secara Sadis, Mayatnya Diperkosa 3 Pemuda Bergantian di Gubuk
Baca: Video Detik-detik Thareq Kemal Buka Penutup Matanya, Bantah Kabar BJ Habibie Donorkan Kornea Mata
Baca: Bocah Korban Kebakaran Aceh Timur, Meninggal Dunia dalam Perjalanan Rujuk ke Banda Aceh
Turki dan Yunani adalah dua negara tetangga yang memiliki hubungan naik turun sejak lama.
Ratusan tahun lalu, kedua negara ini beberapa kali terjerumus dalam peperangan.
Pada tahun 2018 lalu, kedua negara anggota NATO ini menghadapi peningkatan ketegangan di Laut Aegea.
Beberapa warga sipil Yunani mengibarkan bendera Yunani di satu pulau karang kecil yang menjadi sengketa di seberang tempat wisata Turki, Didim.
Tapi bendera tersebut dicabut oleh penjaga pantai Turki.
Kasus ini mengingatkan publik di kedua negara itu pada peristiwa tahun 1996.
Ketika itu, Turki dan Yunani nyaris terlibat perang sehubungan dengan pulau kecil yang tak berpenghuni, yang dinamakan Imia di Yunani dan dinamakan Kardak di Turki.(*)
Baca: Kabut Asap Mulai Landa Aceh Utara, Penerbangan di Bandara Malikussaleh Masih Normal