KKB Aceh
Anggota KKB Wan Neraka Kritis Dirawat Intensif di RS Bhayangkara, Kapolres: Jumlah Meninggal 3 Orang
Mohon diralat, itu yang tewas tiga orang. Wan Neraka itu sampai sekarang masih dirawat di RS Bhayangkara, makanya waktu saya konfren saya klarifikasi
Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Terjadi kesimpangsiuran terkait anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang meninggal dunia setelah tderjadi baku tembak di Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) lalu.
Awalnya sesaat setelah baku tembak terjadi, ada yang menyebutkan, pelaku KKB yang tewas sebanyak dua orang.
Lalu mencuat lagi informasi yang meninggal adalah empat orang.

Informasi itu kemudian ditulis serentak oleh banyak media, termasuk Serambinews.com dan Harian Serambi Indonesia.
Bahwa mereka yang meninggal dunia empat orang, mereka adalah Abu Razak, Hamni, Zulfikar, dan Wan Neraka.
Ternyata, informasi ini tidak akurat.
Baca: Nikita Mirzani & Farhat Abbas Ribut Pakaian Bermerek, Mark Zuckerberg Justru Selalu Pakai Baju Sama
Baca: Korban Predator Anak Terus Meningkat di Aceh Singkil, Mayoritas Pelakunya Orang Dekat
Baca: Viral Penemuan Toilet Tanpa Sekat di Stasiun, Pihak PT KAI Beri Tanggapan
Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi, kepada Serambinews.com, Minggu (22/9/2019) mengatakan, anggota KKB yang tewas dalam kontak itu adalah tiga orang, bukan empat orang.
Mereka adalah Abu Razak, Hamni, dan Zulfikar.
Sedangkan Wan Neraka hingga kini masih dirawat intensif di RS Bhayangkara, Banda Aceh.

"Mohon diralat, itu yang tewas tiga orang. Wan Neraka itu sampai sekarang masih dirawat di RS Bhayangkara, makanya waktu saya konfren saya klarifikasi itu," kata AKBP Gugun.
Wan Neraka, kata Kapolres, terkena timas panas polisi di bagian leher, sehingga membuat kondisinya kritis.
"Dia kena di leher, jadi sampai sekarang masih dirawat intensif di RS Bhayangkara. Sedangkan satu lagi kan selamat ya, kemarin dalam konferensi pers ada kita hadirkan. Jadi yang meninggal tiga orang," kata Gugun.(*)