Difteri
Status Balita yang Dirawat di RSUD Langsa Masih Suspek Difteri, Dokter Kirim Sampel ke Banda Aceh
Balita asal Gampong Blang Seunibong, Kecamatan Langsa Kota ini dirawat di RSUD Langsa sejak Jumat (27/9/2019) malam, setelah dirujuk dari RS UMMI Lang
Penulis: Zubir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zubir I Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Status balita berusia 2 tahun yang kini dirawat di ruang PICCU RSUD Langsa, masih suspek atau dicurigai difteri.
Balita asal Gampong Blang Seunibong, Kecamatan Langsa Kota ini dirawat di RSUD Langsa sejak Jumat (27/9/2019) malam, setelah dirujuk dari RS UMMI Langsa.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Langsa, Erizal SKM MKes, Sabtu (28/9/2019) mengatakan, status balita ini masih suspek difteri, artinya belum positif.
"Hasil visit dokter pukul 9.25 WIB, keadaan umum balita ini baik, dan sudah mau makan," ujarnya.
Baca: Dosen Fakultas Pertanian Unimal Raih Doktor Perdana di Prodi Ilmu Pertanian Unsyiah
Baca: Jelang Kongres Partai NasDem, DPW Aceh Harap Surya Paloh Lanjutkan Restorasi
Baca: Fenomena Langka Terjadi Setelah Gempa di Pulau Ambon, Muncul Banyak Lubang, Ini Penjelasan BMKG
Erizal menambahkan, tim medis RSUD Langsa juga telah melakukan konsultasi langsung dengan survailens Provinsi Aceh, dr Raihan, spesialis dokter anak di RSUDZA Banda Aceh.
"Pukul 15.00 WIB ini, pihak medis akan mengambil swab atau diambil sampel di bagian jendolan teggorokan balita ini," sebutnya.
Kemudian, sebut Erizal, sampel ini akan dikirim langsung ke Banda Aceh, agar diketahui apakah balita ini mengalami difteri atau bukan.
Pihak Dinkes juga melakukan tindakan survailens, dengan memberikan profilaksis ke kontak erat di RS UMMI untuk 4 orang petugas medis yang merawatnya.
Dilaporkan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Langsa, Sabtu (28/9/2019) memberikan antibiotik kepada keluarga balita yang diduga menderita difteri.
Selain itu, antibiotik juga diberikan kepada petugas medis ruang PICCU RSUD Langsa dimana balita tersebut sekarang dirawat.
Sekretaris Dinkes, Erizal SKM MKes, kepada Serambinews.com, mengatakan, langkah pertama menyikapi adanya dugaan penyakit difteri ini, adalah memberikan antibiotik kepada keluarga korban.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan penyakit difteri, terutama kepada mereka yang berhuhungan (terkontak) langsung dengan balita tersebut.
"Keluarga korban telah kita berikan antibiotik, termasuk petugas di ruang PICCU RSUD Langsa tempat balita ini sekarang dirawat," ujarnya.
Erizal menambahkan, selain itu antibiotik juga diberikan oleh pihaknya kepada petugas medis RS UMMI Langsa, tempat pertama kali balita ini dirawat.
Pihaknya kini juga masih menunggu hasil diagnosa dokter spesialis anak di RSUD Langsa.(*)