Kuliner Lokal
BP3A Aceh Jalin Kerja Sama Bidang Advokasi Usaha Rumahan di Pidie Jaya
Jadi, komitmen ini perlu juga melibatkan tim baik dari Bappeda, Dinas Sosial, Disperidagkop dan UKM, Dinas Kesehatan, hingga BPMG.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Aceh menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dalam bidang advokasi pengembangam industri rumahan hasil pemberdayaan perempuan di Pijay.
Kepala BP3A Aceh Nevi Ariayanti SE kepada Serambinews.com, Rabu (2/10/2019) mengatakan, dari hasil pemetaan 2016 lalu Kabupaten Pijay terpilih bersama lima kabupaten lain di Aceh (Aceh Barat Daya, Aceh Utara, Aceh Timur, dan GayonLues) menjadi sasaran pengembangan
"Ini menyangkut program pengembangan usaha ekonomi masyarakat khususnya pemberdayaan perempuan melalui Industri rumahan ini," sebutnya.
Seperti diketahui, Pijay memiliki potensi besar dalam upaya mengembangkan produksi anyaman tikar pandan serta beberapa produk kuliner lainnya yang memiliki citra rasa khas.
Maka dengan komitmen BP3A dengan Pemkab Pijay maka kelanjutan program kerja sama ini dapat dilakukan.
Baca: Video - Wakil Ketua PKK Aceh Resmikan Rumah Gizi Gampong di Nagan Raya
Baca: TMMD Ke-106 Kodim Aceh Utara Resmi Dibuka, Ini Pesan Bupati
Baca: Jalan Nasional di Lhok Keutapang Jadi Sempit Pascadibangun Media Jalan
Jadi, komitmen ini perlu juga melibatkan tim baik dari Bappeda, Dinas Sosial, Disperidagkop dan UKM, Dinas Kesehatan, hingga BPMG.
Maka, setelah dilakukan pemetaan tingkat usaha, tingkat kemsikinan sosial di gampong -gampong serta evaluasi maka upaya pengembangan program pemberdayaan ekonomi masyarakat lewat produksi rumahan ini dapat dilakukan pada tahun berikutnya.
Wakil Bupati Pidie Jaya H Said Mulyadi SE MSI kepada Serambinews.com Rabu (2/10/2019) mengatakan program pengembangan ekonomi lewat usaha Industri rumahan ini sangat patut dikembangkan karena Pijay memiliki potensi besar.
"Terutama saat ini usaha ayaman tikar pandan dan kue Adee (Bika) yang menjadi ikon kuliner di Pijay yang perlu penataan lebih eksklusif," jelasnya.
Menurut Said Mulyadi dengan kondisi angka kemiskinan di posisi keempat di Aceh, maka kegiatan pemberdayaan ekonomi perempuan harus mendapat tempat tersendiri dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.
Malahan Pijay telah melakukan berbagai upaya seperti Socolate yang berada di Gampong Paru, Kecamatan Bamdar Baru hingga ayaman tikar pandan di Kecamatan Meurah Dua.(*)