BPPT Bantu Percepatan Pembangunan Aceh  

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Aceh dan BPPT di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, kawasan Blangpadang

Editor: bakri
HUMAS PEMERINTAH ACEH
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat prosesi penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Aceh dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Kamis (3/9/2019). 

BANDA ACEH - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan membantu percepatan pembangunan Aceh. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Aceh dan BPPT di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, kawasan Blangpadang, Banda Aceh, Kamis (3/10/2019). MoU tersebut diteken Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT dan Kepala BPPT, Dr Ir Hammam Riza MSc. Turut hadir, Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, Kepala Bappeda Aceh, Ir Helvizar Ibrahim MSi, bersama para kepala SKPA terkait, serta akademisi, dan pegiat teknologi.

Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT dalam sambutannya mengatakan, kerja sama itu sejalan dengan visi Pemerintah Aceh untuk meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik, serta searah dengan visi BPPT selaku lembaga negara yang berperan dalam penguatan sistem inovasi untuk mendukung pembangunan yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan. “Dengan berpadunya dua visi ini, kita berharap akan lahir sejumlah gebrakan baru dalam sistem Pemerintahan di Aceh guna mencapai target-target pembangunan yang sudah kita canangkan,” ujar Nova.

Nova berharap, kerja sama dengan BPPT untuk pemanfaatan dan pengembangan teknologi bisa diterapkan di lingkup Pemerintahan Aceh. Kerja sama yang disepakati itu sendiri, beber Nova, menyangkut inovasi tata kelola pemerintahan melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik, optimalisasi sektor kelautan, perikanan, dan peternakan, serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan pada hilirisasi industri dan pembangkit listrik. “Selanjutnya, pengembangan lembaga pendidikan vokasional dan dayah melalui program life skill, serta penguatan kelitbangan dan inovasi guna penguatan sistem inovasi daerah,” rincinya.

Sementara Kepala BPPT, Dr Ir Hammam Riza MSc menyampaikan komitmennya untuk mendukung pembangunan dalam rangka menghela peningkatan pertumbuhan ekonomi Aceh. “Semoga kerja sama ini mampu menghadirkan era baru dalam sistem Pemerintahan Aceh pada masa mendatang,” ujar Hammam.

Di sisi lain, Dr Hammam Riza juga mengajak mahasiswa Unsyiah untuk saling berkolaborasi dalam melahirkan produk inovasi. Hal ini ia sampaikan saat memberi kuliah umum di depan ratusan mahasiswa yang memadati Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (3/10/2019). Dalam kuliah umum bertemakan ‘Peran AI dan Big Data di Era Teknologi Industri 4.0 dalam Peningkatan Produktivitas Pembangunan’ itu, Hammam menjelaskan, inovasi merupakan produk yang lahir dari multidisiplin ilmu. “Setiap jurusan itu mengembangkan inovasi sesuai bidang masing-masing. Unsyiah harus mampu menyiapkan mahasiswanya agar tidak gagap di era industri 4.0 ini,” paparnya.

Sedangkan Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal  MEng mengungkapkan, persaingan teknologi saat ini semakin tinggi dan mahasiswa harus siap menghadapi perubahan itu. Karena itu, Rektor mengajak mahasiswa untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan riset, lantaran dua hal tersebut sangat penting dalam menguasai teknologi.(jal)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved