Breaking News

Bahasa Singkil Dialek Tanoh Alas

Setelah Tanoh Singkil (Alur Singkil) sendiri, yakni wilayah 2 daerah administartif Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam

Editor: bakri
SERAMBI/SAID KAMARUZZAMAN
Pnyuluhan Bahasa Indonesia untuk media massa yang berlangsung di aula kantor BPSDM Aceh, Banda Aceh. 

Wanhar ehek pot tole sekolah (bahasa Singkil dialek Alas) oda nenge tama Wanhar sekolah (bahasa Singkil) Wanhar tidak mau lagi sekolah Di sini jika kita perhatikan ada semacam pola menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Singkil yang sebenarnya tidak sesuai dengan pola kalimat bahasa Singkil itu sendiri. Seperti ada proses menerjemahkan kata per kata ke dalam bahasa Singkil. tidak = oda, ehek /ë-hëk/ lagi = tole /to-lé/ mau = sekel, tama semestinya, kata tole, hanya digunakan untuk kalimat yang menyatakan perulangan, sementara untuk kata yang bermakna selanjutnya, biasa dipakai kata nenge /né-ngé/yang sering pula disingkat jadi ne’ /né’/ atau kata den / dén/. Kata nenge biasa dipakai untuk menerangkan kata kerja, sementara den biasa menerangkan kata benda.

Pada contoh kalimat di atas, kata lagi lebih bermakna selanjutnya, bukan perulangan atas ketidakmuan si Wanhar untuk bersekolah. Kata ehek sendiri meski juga berarti ‘tidak’, namun penggunaannya hanya untuk kalimat langsung danlebih berfungsi untuk makna ‘ketidak’  etujuan. Seperti pada contoh dialog berikut ; “sekel Ko kepangan terutung ?” (‘maukah Kamu makan durian?’) “ehek !” (“tidak !”).

Kata ehek sangat sering dipakai oleh penutur-penutur bahasa Singkil sebagai pengganti kata oda atau otang seperti ; Ehek tole toh Aku (bahasa Singkil dialek Alas) Oda ne’ kutoh / oda nenge kubetoh (bahasa Singkil) Tak tau lagi Saya

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved