Suplai Air Bersih Terganggu, Dua Pipa Induk Pecah
Dua pipa induk yang merupakan pipa transmisi milik PDAM Tirta Daroy Banda Aceh pecah sejak beberapa hari lalu
BANDA ACEH - Dua pipa induk yang merupakan pipa transmisi milik PDAM Tirta Daroy Banda Aceh pecah sejak beberapa hari lalu. Akibatnya suplai air bersih ke sekitar seribuan pelanggan di sejumlah kawasan mengalami gangguan.
Informasi yang dihimpun Serambi, Senin (7/10), sejumlah kawasan mengalami gangguan distribusi air mulai Jeulingke, Deah Raya, Lamdingin, Ie Masen Kayee Adang, Ie Masen Ulee Kareng hingga Lampulo. Kondisi itu sudah berlangsung sejak lima hari yang lalu.
Ilham, warga Jalan Cendana Jeulingke kepada Serambi kemarin menyampaikan, sudah lima hari terakhir kawasan tempat tinggalnya tidak dialiri air bersih. Meskipun warga sudah menggunakan mesin pompa, namun air tak kunjung mengalir juga. "Karena air gak mau mengalir, sudah beberapa hari ini harus mandi ke tempat kawan," ujar Ilham.
Direktur Utama PDAM Tirta Daroy, T Novrizal Aiyub mengatakan, sejumlah kawasan di Banda Aceh memang mengalami gangguan suplai air bersih sejak beberapa terakhir. Hal itu dikarenakan dua pipa induk yang biasa menyalurkan air pecah. Pipa itu memiliki kapasitas 80 liter per detik.
Ia menjelaskan, pipa yang pecah pertama diketahui di kawasan Limpok, Aceh Besar, dan sudah selesai diperbaiki pada, Senin (7/10) dinihari. Sedangkan pipa kedua berada di depan Kantor PUPR Banda Aceh di Pango dan sedang dilakukan perbaikan sejak kemarin.
"Setelah selesai diperbaiki pipa di Jalan Barak Bakoy (Limpok), tadi pagi (kemarin) sudah ditemukan satu pipa lagi pecah di depan kantor PUPR Banda Aceh. Seperti itu sudah lama pecah, cuma tidak diketahui karena pipanya dalam saluran air," ujar pria yang akrab disapa Ampon Yub.
Ampon Yub menjelaskan, kebocoran pipa itu sulit dideteksi sejak awal karena keberadaan pipa yang jauh tertanam di dalam tanah maupun dalam saluran air. Kebocoran baru terdeteksi ketika air rembesan dari pipa bocor itu muncul ke permukaan. "Mungkin bocornya sudah lama, tapi kita kan tidak tahu, baru tahu pas sudah muncul ke permukaan," ujarnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Daroy, T Novrizal Aiyub mengatakan, bocornya dua tersebut berdampak ke sekitar 1.500 pelanggan di sejumlah gampong. Namun hingga kemarin, satu pipa sudah selesai perbaikan, sedangkan satu pipa lagi sedang dalam perbaikan.
Ampon Yub mengatakan, meskipun sudah selesai perbaikan namun masih butuh waktu normalisasi untuk mengalirkan air ke semua pipa rumah tangga. Secara perlahan-lahan dalam dua hari ini suplai air akan kembali normal seperti semula. Pihaknya juga akan menambah tekanan supaya air mengalir dengan cepat ke rumah warga.
Ia mengatakan, salah satu masalah ketidakmerataan air karena munculnya permukiman baru yang dalam jumlah besar. Ampon Yub mencontohkan, seperti kawan Jeulingke yang sedang gencarnya dibangun kompleks perumahan, sehingga kebutuhan air meningkatkan, sedangkan pipa masih dengan ukuran dan kapasitas yang lama. Meskipun tahun ini mereka mendapat anggaran Rp 3 miliar untuk proses penambahan pipa.(mun)