Berita Aceh Timur

Tiba di Aceh Timur, Begini Kisah Keluarga Jecky Selamat dari Kerusuhan di Wamena

anak-anak warga pendatang di sana diajak untuk melakukan demo. Jika tidak mau maka akan dianiaya

Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH, mengunjungi Jecky dan keluarga setiba di Peureulak, Aceh Timur, Selasa (8/10/2019). 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Tiba di Aceh Timur dengan selamat merupakan sebuah anugerah bagi Jecky (45) dan keluarganya.

Karena, kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, beberapa Minggu terakhir, sangat mencekam dan mengancam keselamatan bagi setiap pendatang.

“Selamat dari kerusuhan di Wamena, sudah seperti surga bagi kami,” kisah Jecky, menangis terharu di hadapan Bupati H Hasballah Bin HM Thaib, saat Bupati menyambanginya, di kediaman abangnya, H Zakaria, di Dama Tutong, Peureulak, Aceh Timur, Selasa (8/10/2019).

Baca: Kisah Warga yang Keluar dari Wamena, Kondisi Mencekam Saat Kerusuhan Hingga Mengungsi ke Kodim

Sejak 1996, Jecky merantau ke Wamena.

Di sana ia bertemu jodoh seorang Istri asal Bone, Sulawesi Selatan, yaitu Rosnawati (45).

Hasil pernikahannya, kini mereka memiliki seorang putri, Cut Wahyuni Aceh Putri (16) kelas II SMA di Wamena.

Di Wamena, mereka berjualan pakaian di sebuah pasar.

“Di Wamena termasuk mudah mencari rezeki. Namun bahan pokok mahal, seperti nasi pakai telur Rp 35 ribu perbungkus. Dan kalau pakai ikan mencapai Rp 50 ribu per bungkus,” ungkap Jecky.

Mudah mencari rezeki di Wamena, menjadi salah satu alasan bagi Jecky, betah tinggal di Wamena.

Baca: Naik Kapal Laut, 139 Pengungsi Wamena asal Sumatera Barat Tiba di Makassar

Namun, pertengahan September lalu, jelas Jecky, atau tepat Senin 23 September 2019, kerusuhan pecah di Wamena.

Menurutnya, sekelompok orang secara brutal merusak fasilitas publik, dan melakukan penyerangan.

Bahkan, ada sebagian orang mengenakan seragam sekolah, tapi di dalam tasnya berisi bensin.

Bensin itu digunakan untuk membakar fasilitas publik.

“Tidak hanya fasilitas publik, setiap orang berambut lurus juga diserang. Mereka sangat brutal,” ungkap Jecky.

Baca: Turnamen Bola Voli Aceh Besar Siap Digelar, Ini Total Hadiah yang Disiapkan

Saat ditanya, apa yang ia takutkan dari kerusuhan itu, Jecky, mengaku ia dan keluarganya takut dibunuh.

“Kami takut bunuh,” ungkap Jecky, seraya mengaku, rekan seprofesi pedagang pakaian belum ada yang jadi korban pembunuhan.

Karena keselamatan tidak terjamin, ungkap Jecky, ia dan istri mengumpulkan barang berharga seperti KTP, dan ijazah, dan surat penting lainnya, agar mudah diamankan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedangkan barang dagangan ditinggalkan pada kios dagangan yang telah diamankan dengan gembok.

Jecky, menitipkan kios tersebut saat ini kepada keponakannya, Abdul Muthalib, yang masih di Wamena sebagai bilal masjid, dan dikawal aparat keamanan.

Karena, keselamatan sudah tak terjamin di Wamena, ungkap Jecky, pihaknya mengungsi ke Jayapura, yang dievakuasi menggunakan Helikopter Hercules milik TNI.

Baca: Mahasiswa dan Pemuda Dorong DPRA Barsela Bentuk Forbes, Ini Tujuannya

Setelah seminggu di Jayapura, ia dan sejumlah pengungsi lainnya baik dari Aceh, maupun Sumatera pulang ke daerah masing-masing.

“Kami pulang ke Aceh dibiayai oleh Dinsos Aceh. Selain kami ada beberapa lagi warga Aceh di Wamena, termasuk keponakan saya Abdul Muthalib,” ungkap Jecky.

Jecky mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Aceh, dan Aceh Timur, yang telah membantunya sehingga bisa pulang ke tanah kelahiran dan berkumpul dengan keluarga.

“Selamat dari kerusuhan di Wamena sudah seperti surga bagi kami. Namun kami berharap dibantu modal oleh pemerintah, agar dapat kembali berusaha di Aceh Timur,” harap Jekcy, seraya mengatakan ia takkan kembali lagi ke Papua, dan akan mengurus surat pindah ke Aceh Timur.

Baca: Heboh Tuyul Ambil Duit Warga, Hilang Uang Rp 50-200 Ribu, Pemilik Tuyul Diminta Tak Beroperasi Lagi

Sementara itu, anak Jecky, Cut Wahyuni Aceh Putri (16) siswa kelas II SMA di Wamena, juga mengisahkan kerusuhan yang terjadi pada sekolah-sekolah di Wamena.

Menurutnya, anak-anak warga pendatang di sana diajak untuk melakukan demo. Jika tidak mau maka akan dianiaya.

Sementara itu, Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib SH, mengatakan, pihaknya akan berusaha membantu Jecky dan keluarga yang merupakan warga asli Aceh Timur.

Karena itu, Jecky diharapkan segera mengurus surat pindah ke Aceh Timur, dan Pemkab Aceh Timur akan membantunya.

Baca: Pria Mengaku Orang Kaya Kabur dari Pesta Pernikahan di Hotel, Keluarga Wanita Terutang Rp 1,6 M

“Termasuk warga Aceh Timur, yang masih di Wamena, siap kita bantu. Kita akan berkoordinasi dengan Plt Gubernur Aceh, untuk penanganannya,” ungkap Rocky.

Kunjungan Bupati mempeusijuk Jekcy, dan keluarga sekaligus menyerahkan jadup sandang pangan didampingi Kadis Sosial Aceh Timur, Ir Elfiandi, Kabag Humas, Nauli, Kabid Rehabsos Iskandar, Camat Peureulak Nasri, dan perangkat gampong setempat. (*)

Baca: Istri Sedang Menidurkan Anak Saat Suami Ditembak KKB di Papua, Ini Pesan Pelaku Sebelum Pergi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved