Promosi Wisata Banda Aceh Dipadati Pengunjung, Pada Pameran Tunggal di Malaysia
Pameran promosi wisata Banda Aceh yang digelar di Nu Central Mal, Malaysia, sejak Jumat (11/10) di Nu Sentral Mal, Malaysia
BANDA ACEH - Pameran promosi wisata Banda Aceh yang digelar di Nu Central Mal, Malaysia, sejak Jumat (11/10) di Nu Sentral Mal, Malaysia, mendapat respon dari pengunjung. Ribuan orang memadati arena pameran tunggal yang digelar Pemko Banda Aceh di Negeri Jiran tersebut.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar dalam keterangan terttulisnya yang diterima Serambi, Sabtu (12/10) menyebutkan, pameran yang mengambil lokasi di pintu masuk utama pusat perbelanjaan tersebut digelar selama tiga hari, 11-13 Oktober 2019. “Banyak pengunjung yang datang ke lokasi pameran. Apalagi stan pameran Dispar Banda Aceh terlihat sangat elegan dan berkelas serta menampilkan foto-foto objek wisata dan video wisata,” ungkapnya.
Dikatakan, ribuan pengunjung yang hadir umumnya ingin mendapatkan informasi akurat mengenai kondisi Banda Aceh terkini. “Selain mendapatkan informasi menarik seputar objek wisata di Banda Aceh, para pengunjung juga diberikan kesempatan mencicipi kopi sanger khas Aceh secara gratis yang diracik oleh Barista Grand Hotel Arabia," ujar Iskandar.
Selain itu, Dekranasda Banda Aceh ikut meramaikan event ini dengan menampilkan produk kerajinan tangan khas Aceh. Suvenir ini sangat diminati oleh pengunjung, terutama kaum perempuan. Warga Malaysia ternyata masih banyak yang belum mengetahui keindahan objek wisata di Aceh. Duta Wisata Banda Aceh mengenalkan objek wisata religi, bahari dan kuliner yang membuat pengunjung penasaran ingin segera datang ke Banda Aceh.
Bagi para pengunjung bisa mendapatkan promo penawaran menarik dari Gecko Wisata Travel dan Zalyan Travel untuk paket liburan ke Banda Aceh, harganya pun sangat terjangkau bagi calon wisatawan asal Malaysia.
Nurmala, warga Malaysia mengaku senang dengan adanya pameran wisata ini. "Kami bisa mendapatkan informasi langsung tentang Banda Aceh dan juga Sabang, sudah lama kami ingin liburan ke Banda Aceh tetapi karena minimnya informasi tentang Banda Aceh di Malaysia, membuat kami ragu, tapi hari ini ternyata kami mendapat informasi akurat bahwa Banda Aceh sangat aman dan nyaman dikunjungi," jelasnya.
Mohammed Amir, asal Inggris memuji keindahan wisata bawah laut di Sabang dan keindahan pantai Lampuuk yang ditampilkan dalam tayangan promosi di televisi. "Saya tidak pernah mendengar nama Aceh, namun saat disebut tsunami 2004, saya baru teringat dan ternyata sekarang kondisi di Aceh sudah sangat baik, saya merencanakan dalam waktu dekat akan datang ke Aceh untuk berlibur," ujarnya.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. "Banda Aceh dikenal sebagai kota yang paling aman di Indonesia, warung kopi buka hingga 24 jam, kopinya nikmat, kulinernya enak sekali dan sangat terjangkau, tingkat kriminal rendah. Saya mengundang warga Malaysia dan turis mancanegara untuk berwisata ke Banda Aceh," ujarnya.
Penerbangan langsung dari Malaysia ke Banda Aceh tercatat ada lima penerbangan pulang pergi setiap harinya. Dua melalui Penang, dan tiga via Kuala Lumpur. Hal ini membuat para wisatawan bisa dengan mudah berkunjung ke Banda Aceh, harga tiket pesawatnya berkisar 1 jutaan pulang pergi. Tahun 2020, Dinas Pariwisata kota Banda Aceh menargetkan pameran wisata diluar negeri digelar dibeberapa negara asia, seperti India, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam.(mun/rel)