Viral

TERUNGKAP Fakta Baru Kebohongan Keluarga Hidup di Gubuk Seperti Kandang Ayam, Rumah Dijual Ayah Tiri

Terungkap fakta baru tentang satu keluarga yang sempat viral karena tinggal di gubuk seperti kandang ayam di Kalimantan Barat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Rumah gubuk bedinding seng yang dihuni satu keluarga di Gang Kelompok Tani, Jalan Selat Panjang II, Kelurahan Mega Timur, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (11/10/2019) siang. Lena bersama suami dan empat anaknya harus tinggal di gubuk yang berada di hutan tersebut, Usai mertuanya menjual rumah yang mereka tinggali di daerah Siantan dua bulan lalu. 

Terungkap Fakta Kebohongan Sekeluarga Hidup di Gubuk Seperti Kandang Ayam, Rumah Dijual Ayah Tiri

SERAMBINEWS.COM, KUBU RAYA - Terungkap fakta baru tentang satu keluarga yang sempat viral karena tinggal di gubuk seperti kandang ayam, di Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat (Kalbar).

Seperti diberitakan, keluarga tersebut atas nama Lena sebagai kepala keluarga dengan empat orang anak.

Sedangkan suaminya tidak terdaftar di dalam Kartu Keluarga (KK).

Beberapa hari terakhir kisah Lena ini, menyedot perhatian khalayak, karena ia dan keluarganya tinggal di gubuk tak layak huni.

Camat Pontianak Utara, Aulia Candra seperti dikutip dari Tribun Pontianak menegaskan, keluarga Lena sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Pontianak.

"Bu Lena, saya sampaikan memang saat ini masih terdaftar sebagai warga Gang, Bentasan 1 Kelurahan Siantan Hulu kecamatan Pontianak Utara," kata Aulia, Minggu (13/10/2019).

VIRAL Pernikahan Kakek 74 Tahun dengan Gadis 18 Tahun, Apa yang Membuat si Gadis Jatuh Hati?

VIRAL Lapak Jual Beli Ketombe, Ini Fakta Sebenarnya

Ngaku Masih Lajang, Pria Ini Justru Didatangi Istri dan Anaknya saat Nikah dengan Perempuan Lain

Viral di Medsos Postingan Ular Raksasa Dibunuh, Setelah 4 Tahun Berlalu Fakta-faktanya Terungkap

Aulia Candra menjabarkan detail terkait keluarga Lena yang menyedot perhatian.

Sebelum pindah ke gubuk yang berada di tanah milik orang saat ini (Mega Timur), Lena pernah tinggal di Bentasan 1, dan saat tinggal di sana Lena bersama suaminya mendapatkan bantuan prorgam rumah.

Namun kondisi sekarang rumah itu sudah dijual oleh suaminya. Kemudian mereka tinggal di rumah orangtuanya di Gang Swadaya I, yang juga sudah dijual.

"Selama ini Bu Lena juga menjadi penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) sudah dimasukkan dalam daftar, hanya pada saat akan diverifikasi yang bersangkutan sudah tidak berada ditempat," kata Aulia.

Seiring meninggalkan Gang Swadaya I, keberadaan Lena tidak diketahui dan baru sekarang diketahui dan membuat pondok di Mega Timur.

Aulia berharap kejadian ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang bisa mengurangi kredibilitas Pemerintah Kota Pontianak.

"Selama ini, selain pemerintah Kota Pontianak, masyarakat dan RT setempat juga sering memberikan bantuan untuk mereka. Namun karena ada indikasi pernasalahan internal keluarga sehingga bantuan yg diberikan sering disalahgunakan," ucap Aulia dan pernyataan persoalan keluarga ini dipertegas warga Gang Swadaya I saat Tribun Pontianak menelusuri kasus ini.

Satu diantara contoh adalah bantuan rumah yang sudah dibedah pemerintah, seharusnya tidak boleh diperjualbelikan.

Namun rumah tersebut dijual oleh suaminya.

"Sekali lagi, kami harapkan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan sendiri ataupun golongan, jikalau ingin memberikan bantuan silahkan saja, tapi tanpa ada embel-embel yang lainnya," pungkas Aulia.

Menurut Yanti, warga Gang Swadaya sangat peduli dengan keluarga Lena, bahkan memberikan segala makanan dan sebagainya, tapi setelah melihat sepak terjangnya, warga pun berpikir dua kali memberi bantuan.

"Emak bapaknnya sehat, bapaknya pakai motor besar CBR tu, anaknya pakai motor Beat merah juga baru ini. Saya baru ketemu tiga hari lalu, dia manggil saya bibi," ucap Yanti.

Yanti menegaskan, suami siri Lena, yaitu Sapriadi tidak ada kerja dan tidak jelas.

"Kalau anaknya pulang tidak bawa duit, dimarahi. Kan anaknya tidak bisa bohong, coba saja wawancara anaknya itu, tanya seperti apa sikap bapak tirinya pada dia," tambahnya.

Yanti menceritakan banyak warga Gang Swadaya yang meminjam uang pada Lena dan ia menyebutkan janji menjual rumah untuk bayar utang.

"Tapi diam-diam dia jual rumah dan pindah diam-diam, dia ngaku tanah itu dipinjamkan, padahal tanah itu bapak mertuanya yang beli," tambahnya.

"Suami pakai CBR, anak sehat dan gemuk tapi hidupnye sengsara atau sengaja biar viral dan dikasi duit. Bantuan itu banyak untuk keluarga Lena itu," tegasnya.

Bahkan dia juga dapat bantuan sepeda dari pemerintah, tapi sepeda itu digadaikan orangtuanya.

"Semua dapat kok, PKH, beras dan bantuan lainnya, dimana sakitnya Bu Lena tu. Kita sesama warga sesama manusia siapa yang tak mau membantu, tapi kita bantu malah dia seperti," ucap Yanti.

Yanti menegaskan rumah di Gang Swadaya belum genap sebulan dijual dan tau-taunya sudah viral tinggal di gubuk.

"Warga kita tak terima pernyataan dia tu, bahkan ngomel, ngapa gitu Kak Lena tu, ngapa gitu mama vanes tu, karena kita sini paham dan tau kehidupan mereka, dimana sakitnya bapak pakai CBR anak pakai beat baru, kita kalah kaya dari dia" tambahnya.

Yanti menambahkan satu Gang Swadaya protes karena pernyataan Lena, ia menambahkan bahwa Lena dan suaminya pergi untuk lari dari utang.

"Sampai delapan orang nagihnya di rumahnya, itu koperasi harian, belom agi utang same orang gang sini, makanya kite ni bukan iri orang viralkan, tapi kita warga sini takut salah sasaran," tambahnya.

Menurut Yanti, yang harus dapat bantuan adalah anak tiri dari Sapriadi, karena menurutnya dipaksa berjualan.

"Kalau anak yang baru ni, gemuk dan sehat, macam mana kurang gizi," tegasnya.

Kemudian Yanti menyebut rumah bukan hanya di Gang Swadaya yang dijual, namun sudah dua rumah orangtuanya dijual.

Kondisi Kesehatan Tidak Stabil, Lena Dibawa ke Rumah Sakit

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kompol Syarifah Salbiah menyatakan saat ini, Lena istri dari Sapriadi telah di rujuk di Rumah Sakit Bhayangkara, Pontianak dikarenakan kondisinya memerlukan bantuan medis,Sabtu (12/10/2019)

"Kami berikan vitamin dan obat kepada saudari Lena. Tidak beberapa lama, dia bolak balik muntah. Sehingga kami langsung rujuk kerumah sakit," terangnya, Minggu (13/10/2019).

Pasangan suami istri (Pasutri) ini bersama empat orang anaknya tinggal di gubuk reyot berlapiskan seng bekas di Jl Selat Panjang II Gg Kelompok Tani, Dusun Mega Jaya, Desa Mega Timur, Kubu Raya.

Lebih lanjutnya, Salbiah mengatakan saat membawa Lena kerumah sakit, ia tidak sendirian. Namun bersama dengan Jasa Raharja dan pihak terkait.

Salbiah pun menyatakan saat ini Lena sedang dalam tahap observasi di rumah sakit untuk delapan hari kedepan.

"Kondisi saat ini dia lemah, karena kekurangan cairan. Namun setelah diberikan cairan infus, sudah agak mendingan," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul FAKTA Baru Sekeluarga Hidup di Gubuk Derita Bak Kandang Ayam! Terungkap Kebohongan & Ulah Ayah Tiri

BACA JUGA BERITA POPULER

Dulu Artis Sinetron Terkenal, Kini Wanita Cantik ini Beralih Profesi Jadi Penjual Kopi

Kisah Algojo yang Membunuh Orang PKI Usai G30S, Tangan Gemetar hingga Mual-Mual

Sosok Irma Zulkifli Nasution, Istri yang Membuat Kolonel Hendi Suhendi Dicopot dari Dandim

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Angkat Bicara Terkait Kasus Penusukan Wiranto, Ini Pesannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved