Breaking News

Hati-hati Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang terus melanda Kota Subulussalam, terutama pada petang

Editor: hasyim
Tebing sungai pinggir jalan alternatif di Desa Tingkeum Mayang, Kutablang Bireuen lonsor setelah hujan deras mengguyur kawasan itu, Sabtu (20/5) dinihari. SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS 

* Rawan Tanah Longsor dan Pohon Tumbang

SUBULUSSALAM - Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang terus melanda Kota Subulussalam, terutama pada petang dan malam hari seperti yang terjadi pada Minggu (13/10). Kondisi ini membuat Jalan Nasional Subulussalam-Medan rawan tanah longsor dan pohon tumbang.

Pantauan Serambi, setiap hari Kota Subulussalam terus dilanda hujan dan petir. Hujan mengguyur siang malam termasuk pada pagi hari. Di beberapa lokasi seperti kawasan puncak Desa Jontor dekat Kali Sirekrep, kondisi cuaca lebih ekstrem. Di sana, selain terus dilanda hujan, dentuman petir sangat berisiko seperti disampaikan petugas PDAM Tipang Tinendung alias Tyson. Setiap hari di lokasi PDAM tempat dia bekerja selalu dilanda hujan dan petir. Akibatnya, operasional PDAM tidak bisa dimaksimalkan lantaran rawan tersambar petir. ”Ngeri sekali petirnya. Kalau mesin menyala bisa hancur dihantam. Karena besi saja kalau kita pegang kesetrum pas lagi petir,” kata Tyson.

Selain bahaya petir, beberapa lokasi badan jalan nasional yang menghubungkan Aceh-Medan, Sumatera Utara, via Subulussalam juga rawan longsor dan pohon tumbang. Iwan, Kepala PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang dikonfirmasi Serambi  menyampaikan imbauan bagi para pengendara yang melintas,  khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam. Lokasi ini merupakan salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan. Sebab, di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan yang lebat.

Iwan mengatakan,  pihaknya memang terus standby untuk mengantisipasi bencana longsor, pohon tumbang,  termasuk banjir. Menurut Iwan, sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam. Berdasarkan data PJN wilayah II, lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara. Lokasi itu berada di Km 610-617 Kota Subulussalam sekitar Desa Jontor dan Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan. “Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh-Medan, tepatnya di Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam,” terang Iwan.

Kecuali itu, kata Iwan  ada beberapa titik rawan bencana banjir seperti di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Desa Biskang dan Sosor. Jadi, kata Iwan,  selain rawan banjir, musim penghujan dan cuaca ekstrem, juga memicu bencana lain.

Pada bagian lain Iwan menjelaskan, jalur nasional Aceh-Medan via Subulussalam di Jontor dan Lai Ikan itu rawan longsor, lantaran sepanjang jalan berada di lereng perbukitan dan tanahnya labil. Sementara di sisi sebelah kanan arah Medan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter. Menurut Iwan, hampir setiap hari hujan deras terus di Subulussalam, ada beberapa titik bukit yang rawan longsor dan menimbun jalan. (lid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved