Berita Abdya
Abdya Punya Rumah Pijat Refleksi Tuna Netra, Bupati Minta Pejabat Melakukan ‘Sedekah Jabatan’
Bagi yang sudah mendapat kepercayaan melaksanakan jabatan tertentu, diminta bersedekah lah karena memang merupakan perintah Agama Islam.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
“Waktu senggang, barang kali bisa diisi dengan pengajian mempelajari ilmu agama Islam,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinsos Abdya, Ikhwansyah TA SH melaporkan, kegiatan pelatihan pijat refleksi yang diikuti 12 tuna netra, penyerahan alat bantu penyangdang disabilitas, merupakan kegiatan Dinsos Abdya sumber APBK murni 2019.
Pelatihan pijat refleksi selama lima hari, dibimbing dua instruktur, Saiful dan Junaidi.
Kedua pelatih tersebut didatangkan dari UPTD Tuna Netra Rumah Sejahtera Beujroeh Beukarya, Ladong, Aceh Besar, binaan Dinas Sosial Aceh.
Pelatihan berupa teori dan langsung praktik.
Setelah diberikan keterampilan, 12 penyandang tuna netra diberikan tempat membuka praktek pijat refleksi di di Rumah Pijat Refleksi Tuna Netra di Jalan Letkol BB Djalal (Jalan Nasional), Desa Pantee Perak, Susoh.
Toko tersebut sudah disewa Dinsos Abdya.
Di tempat praktek pijat refleks,i juga dibantu peralatan dibutuhkan.
Seperti kursi pijat, matras, kipas angin, dan lainnya.
• Senjata Makan Tuan, Ratu Ini Meninggal di Hadapan Rakyatnya Akibat Aturan yang Ia Buat Sendiri
Ikhwansyah TA lebih lanjut menjelaskan, hasil pendataan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di Abdya antara lain terdapat 138 orang penyandang tuna netra.
Namun, pelatihan memijat refleksi kali ini diberikan kepada 12 tuna netra laki-laki usia masih produktif.
“Ke depan, penyandang tuna netra yang lain terus diberdayakan, termasuk upaya mengirim tuna netra umur di bawah 35 tahun untuk mengikuti pelatihan di UPTD Tuna Netra Rumah Sejahtera Beujroeh Beukarya, Ladong, Aceh Besar, binaan Dinas Sosial Aceh,” kata Ikhwansyah TA.
Adapun enam unit sepmor merek Honda Beat yang telah dimodifikasi khusus, diserahkan kepada enam penyandang disabilitas.
Mereka adalah M Nazir warga Susoh, Hasman Id warga Tangan-Tangan, Kurniawati warga Setia, Salamah warga Setia, Mukhtar warga Bababrot dan Salman D warga Babahrot.
Penyandang disabilitas yang menerima sepmor khusus itu, merupakan tulang punggung keluarga.