Sofyan Djalil Anak Tukang Cukur dari Aceh Lanjut Jadi Menteri ART, Sudah Jabat 5 Pos Menteri Berbeda

Ternyata Sofyan A Djalil akan kembali masuk ke dalam kabinet kerja jilid 2 di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Wartakotalive.com/Dany Permana
Sofyan Djalil 

SERAMBINEWS.COM - Sofyan A Djalil terlihat mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Kedatangan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) itu bertepatan dengan agenda pemanggilan calon menteri Kabinet Kerja Jilid 2.

Serambinews.com melansir Kompas TV, Sofyan tiba dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang. Kedua ujung lengan tersebut tampak sedikit digulung.

Meski sempat dipanggil awak media yang meminta konfirmasi, Sofyan tetap bergeming.

Ia tetap berjalan sembari sesekali melambaikan tangannya kepada awak media.

"Nanti ya, nanti," singkat Sofyan.

Setelah menggelar pertemuan dengan Presiden Jokowi, Akhirnya Sofyan A Djalil keluar dari Istana Negara dan memberitakn keterangan kepada awak media.

Ternyata Sofyan A Djalil akan kembali masuk ke dalam kabinet kerja jilid 2 di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Hal itu diungkapkan Sofyan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

"Rasanya sih melanjutkan pekerjaan yang belum selesai masalah agraria, masalah redistribusi, masalah reforma agraria," ujar Sofyan.

Sofyan Djalil melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang di Kabinet Kerja Jilid 2.

Serambinews.com melansir Kompas.com, Sofyan mengatakan, Jokowi berpesan kepadanya agar menyelesaikan redistribusi lahan dan memperkuat kepastian hukum dalam hal kepemilikan lahan.

Selain itu, Presiden menargetkan kepadanya agar bisa menyelesaikan pendataan seluruh lahan di Indonesia lada 2025.

Sofyan memastikan tak ada perubahan nomenklatur pada kementerian yang dipimpinnya, yakni tetap disebut Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

"Tidak ada perubahan nomenklatur, tetap seperti yang lama".

"Presiden mempercayai saya, kehormatan bisa mengabdi kepada masyarakat dan negara di jabatan ini dan mungkin Presiden menganggap tugas yang lama belum selesai," ucap Sofyan.

Serambinews.com melansir Wikipedia, Sofyan berasal dari keluarga sederhana di Peureulak, Aceh Timur.

Karena dia sadar kemampuan ayahnya yang tukang cukur dan ibunya yang guru ngaji, Sofyan saat kecil mencari uang dengan menjual telur itik di daerahnya.

Sejak dewasa, dia pindah ke Jakarta, dan sempat menjadi penjaga mesjid di Menteng Raya 58 dan kondektur metromini.

Pada saat itu juga ia terlibat dalam aktivitas kegiatan kemasyarakatan sebagai aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII).

Seiring perjalanan waktu, dengan kegigihan yang dimiliki Sofyan, akhirnya dia bisa kuliah di Universitas Indonesia, dan suatu ketika berkenalan dengan Ratna Megawangi dari IPB Bogor, sampai mereka menjalani kehidupan keluarga dan kuliah di Amerika.

Pria kelahiran Aceh Timur, 23 September 1953 itu punya jam terbang cukup tinggi sebagai pemimpin kementerian.

Sejak Oktober 2004 hingga Mei 2007, ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada era SBY pula, Sofyan pernah menjabat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Indonesia.

Sementara itu, di Kabinet Kerja, Sofyan telah mencicipi tiga kementerian.

Pada 2014, begitu kabinet baru diumumkan, ia dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Kemudian, saat presiden melakukan reshuffle tahun 2015, ia dipindahkan menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia atau Kepala Bapennas hingga 2016.

Baru pada 2016 hingga saat ini, ia menduduki posisi Menteri ATR.

Pada periode kedua SBY, Sofyan juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kajian Strategis (Telstra) Kantor Wakil Presiden Budiono.

Ia membantu Wapres dalam kajian, perumusan dan evaluasi berbagai kebijakan strategis, antara lain, pembangunan Infrastruktur, pendidikan dan reformasi birokrasi.

Selama menjabat Menteri Kominfo dan Menteri BUMN pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid 1, ia menerapkan berbagai kebijakan publik untuk mempercepat pengembangan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan melakukan reformasi di Depkominfo.

Salah satunya yakni menerapkan sistem lelang radio frekuensi secara transparan dan kompetitif, pertama kalinya di Indonesia.

Dikutip dari situs Kementerian ATR, sebagai Menteri BUMN, Sofyan melakukan reformasi BUMN dengan mempercepat proses restrukturisasi dan privatisasi juga secara agresif merekrut eksekutif professional dari berbagai latar belakang untuk menjadi pemimpin BUMN.

Dalam masa jabatan yang pendek di Kementerian Kordinator Perekonomian, ia mengordinasikan berbagai program reformasi dan deregulasi dalam berbagai sektor perekonomian yang merupakan tema utama dari program pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla.

Sementara itu, dalam jabatannya di Bappenas, ia telah memperkenalkan sistem perencanaan melalui pendekatan yang bersifat holistik, integratif, tematik, dan spatial (HITS) yang merupakan koreksi dari pendekatan perencanaan yang selama ini yang lebih bersifat pendekatan sektoral.

Selain di bidang birokrasi, pengalaman Sofyan di dunia swasta juga cukup luas.

Selama satu periode absen dari tugas pemerintahan, ia menjabat sebagai komisaris utama beberapa perusahaan, yaitu PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), PT Trimegah Securities, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Pembangunan Pelabuhan Indonesia, dan PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku), PT Berau Coal dan PT Berau Coal Energy Tbk, serta PT Socfin Indonesia.

Ia juga menjadi penasihat di berbagai perusahaan lokal dan multinasional.

Kini, Sofyan Djalil melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang di Kabinet Kerja Jilid 2.

Berikut profil lengkap Sofyan Djalil yang dikutip Serambinews.com dari Wikipedia:

Dr. Sofyan A. Djalil, S.H., M.A., M.ALD. (lahir di Aceh Timur, Aceh, Indonesia, 23 September 1953; umur 66 tahun).

Pendidikan

- Sarjana Hukum (SH), Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, bidang studi Hukum Bisnis, tahun 1984
- Master of Arts (M.A.), The Graduate School of Arts and Sciences, Tufts University, Medford, - - - -Massachusetts, Amerika Serikat, bidang studi Public Policy, tahun 1989
- Master of Arts in Law and Diplomacy (M.A.L.D.), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts --University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Economic Relation, tahun 1991
- Doctor of Philosophy (Ph.D), The Fletcher School of Law and Diplomacy, Tufts University, Medford, Massachusetts, AS, bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy, tahun 1993

Pengalaman kerja

- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) (2015-2019
- Menteri Negara BUMN Republik Indonesia(2007-2009)
-Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (2004-2007)
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian(2014-2015)
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2015-2016)
- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI
- Kepala Bidang Telaah Strategis Kantor Wakil Presiden Republik Indonesia(2010-2014)
- Managing Partner, Sofyan Djalil & Partners
- Komisaris Utama, PT Multi Adiprakarsa Manunggal (Kartuku)
- Komisaris Independen, PT Kimia Farma, Tbk (Mei 2003-sekarang)
- Pengurus, Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, LKDI (2003-sekarang)
- Anggota, Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia, BAPMI (2003-sekarang)
- Anggota Tim Ahli, Komite Nasional Good Corporate Governance (2001-sekarang)
- Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI (2001-sekarang)
- Konsultan Good Corporate Governance untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Elnusa, PT - -Jamsostek, PT Waskita Karya, PT Surveyor Indonesia, PT Pupuk Kujang, PT Wijaya Karya, PT -Pembangkitan Jawa Bali, PT Pelabuhan Indonesia III, Perum Pegadaian, PT Indonesia Power, PT Pupuk Sriwijaya, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (2001-2004)
- Konsultan Corporate Communication, untuk PT Caltex Pacific Indonesia, PT PLN Kantor Pusat (200-2004)
- Direktur Eksekutif, Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (2001-2003)
- Komisaris Utama, PT Pupuk Iskandar Muda (1999-Juli 2004)
- Komisaris, PT Perusahaan Listrik Negara (1999-Mei 2002)
- Komisaris, PT Pelabuhan Indonesia III (1998-Mei 2001)
- Anggota, Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (1999-2000)
- Staf Ahli Menteri Negara Pendayagunaan BUMN bidang Komunikasi dan Pengembangan - SDM/Asisten Kepala Badan Pembina BUMN Bidang Komunikasi dan Pengembangan SDM (Juni 1998-Februari 2000)
- Kepala Divisi Riset dan Pengembangan, PT Bursa Efek Jakarta (Maret 1998-Juni 19988)
- Konsultan, pada Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI); Brunei Investment Agency (BIA); - Tabungan Wajib Perumahan TNI-AD (TWP-AD), dan lain-lain (1997)
- Konsultan/Narasumber persiapan go public pada berbagai perusahaan PT Garuda Indonesia, PT - Telkom, Pasaraya, Pupuk Kaltim, Bank Tata, SZS Consulting, Bank Jaya, dan lain-lain (1997)
- Peneliti/Konsultan, Centre for Policy and Implementation Studies (CPIS)-Departemen Keuangan, menangani berbagai proyek antara lain Kupedes/Simpedes untuk BRI, Program Restrukturisasi - BUMN, Perdagangan Internasional dan Kerjasama Regional, dan lain-lain (1997)
- Tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, (2004-2005)

Pengalaman akademis dan organisasi

- Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2001-sekarang)
- Dosen, pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum UI (2000-sekarang)
- Dosen, pada Fakultas Ekonomi dan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia (FE-UI dan MM-UI) (1993-sekarang)
- Dosen, pada Diklat Manajemen LPPM, Jakarta (1997)
- Dosen, pada Diklat Pengembangan Kepemimpinan Profesional (DPKP) BUMN-Departemen Keuangan (1997)
- Dosen, pada Program Magister Manajemen Universitas Sahid dan LPPM (1994-1995)
- Dosen, pada Lembaga Manajemen Keuangan dan Akuntansi (LMKA), Yayasan Pengembangan - Insan Pasar Modal (Yuppies), LM-Gika, Equitas Institute (1994-1995)
- Dewan Kehormatan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) 2008-2011.

Simak video di bawah ini: 

(Faisal Zamzami/Serambinews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved