Berita Aceh Tengah
Bahas Peran Ulama dalam Pembangunan Daerah, MPU Aceh Gelar Pertemuan di Takengon
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, menggelar pertemuan di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (23/10/2019) membahas eksistensi ulama..
Penulis: Mahyadi | Editor: Yusmadi
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, menggelar pertemuan di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (23/10/2019) membahas tentang eksistensi peran ulama dalam pembangunan daerah.
Pertemuan yang diikuti sejumlah unsur tersebut, dibuka secara resmi oleh Bupati Shabela Abubakar.
Ketua Panitia Pelaksana, Khudri SAg MA menyebutkan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan eksistensi peran ulama dalam pembangunan diikuti peserta sebanyak 95 orang yang terdiri dari para ulama, umara, tokoh masyarakat dan cendekiawan serta pejabat pemerintah.
Adapun narasumber yang mengisi acara yang diikuti peserta dari Aceh Tengah dan Bener Meriah, diantaranya Tgk H Faisal Ali, Muhammad Junaidi SH MH dan Drs TgkAmry Jalaluddin
“Ada dua tujuan dilaksanakannya kegiatan ini. Selain meningkatkan peran ulama dalam pembangunan, juga meingkatkan peran ulama dan umara dalam melindungi akidah umat, sehingga diharapkan bertambahnya masyarakat yang memahami peranan ulama,” kata Khudri.
Harapan selanjutnya, sebut Khudri, ada peningkatan koordinasi ulama dan umara dalam kehidupan bernegara dan penegakan hukum syariah untuk kemashalatan umat.
Terakhir, terjalinya hubungan harmonis antara umara dan ulama.
• DPMG Aceh Latih Pengembangan Kelembagaan Usaha Bagi 102 Pengurus BUMK di Aceh Tenggara
• Kadin Dukung KEK Halal Barsela
• Idham Azis Siap Gantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri, Calon Tunggal yang Diajukan Jokowi
“Ini juga bagian dari optimalisasi peran ulama dan umara dalam pembangunan di Aceh,” jelasnya.
Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali menambahkan, peran ulama dalam pembangunan di Aceh, sudah tergolong baik, namun masih perlu di optimalkan dari sisi koordinasi yang diperkirakan masih belum maksimal.
“Untuk itu, koordinasi antara ulama dan umara harus ditingkatkan,” kata Faisal Ali.
Menurut Faisal Ali, tidak semua daerah memahami tentang regulasi-regulasi yang mengatur antara hubungan ulama dengan umara, sehingga melalui kegiatan pertemuan yang dilaksanakan MPU Aceh, bisa meningkatkan eksistensi peran ulama dan umara sesuai dengan kewajiban masing-masing.
“Ulama memiliki pemikiran dan nilai nilai religius. Jadi, kita berharap pemerintah memberikan dukungan kepada para ulama sehingga umat bisa terjaga. Untuk menciptakan sinergisitas antara ulama dan umara, sehingga diperlukan dukungan. Inilah, bentuk dukungan itu, agar bisa dioptimalkan,” pungkasnya. (*)