Berita Pidie
Jembatan Gantung Tumpok Laweung-Dayah Tutong Pidie Bahayakan Pelintas, Warga Pernah Jatuh ke Sungai
Malahan sepeda motor dan warga kerap terperosok ke dalam lantai dan ada warga terjatuh ke dalam Krueng Baro
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kondisi jembatan gantung Tumpok Laweung - Dayah Tutong Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie selama 30 tahun terakhir sangat memprihatinkan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) asal Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, bersama masyarakat setempat mendesak pemerintah untuk membangun jembatan permanen.
Selama 30 tahun terakhir kondisi jembatan gantung yang digunakan selama ini sebagai akses utama bagi ribuan warga dari enam gampong dalam Kecamatan Pidie.
• Kebakaran Ludeskan 16 Unit Rumah Karyawan PT SPS di Nagan Raya
Yaitu Gampong Raya Sanggeu, Pante Aree, Tumpok Laweng, Dayah Tanoh, Dayah Tutong, dan Ulee Tutue dalam Kecamatan Pidie.
Tapi kondisinya sangat memprihatinkan dengan lantai jembatan telah lapuk.
Malahan sepeda motor dan warga kerap terperosok ke dalam lantai dan ada warga terjatuh ke dalam Krueng Baro.
Anggota DPRK Pidie dari Partai Nanggroe Aceh (PNA), Zulfazli SE kepada Serambinews.com, Senin (28/10/2019) mengatakan, kondisi jembatan gantung sepanjang 35 meter dengan kondisi sangat memprihatinkan itu patut menjadi perhatian semua pihak.
• Peserta Kejuaraan Futsal Antarpelajar Se-Aceh Dapat Sepatu dan Hadiah Jutaan, Catat Tanggal Mainnya
"Saya mendesak agar penerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pidie untuk membangun jembatan permanen agar akses ribuan warga dari enam gampong dapat melintasi lebih nyaman dalam memobilisasi segala aktivitas sehari-hari,"sebutnya.
Menurut Politisi PNA itu, selama 30 tahun terakhir lantai jembatan gantung itu telah berulang kali di lakukan perbaikan.
Meski dengan segala upaya secara swadaya namun kini kondisi sangat mencemaskan bagi kenyamanan masyarakat yang melintas.
Karenanya, pemerintah agar mengalokasikan anggaran untuk membangun jembatan permanen.
Untuk akses jalan yang dilintasi hampir enam ribuan warga saban hari memang jembatan gantung ini sangat tidak layak dipertahankan karena kondisi seperti itu.
• Hakim dan Jaksa Diikutkan Dalam Razia Operasi Zebra Polres Bireuen
Selama ini jika masyarakat sakit atau memasok hasil pertanian terpaksa harus memutar haluan hingga 2 Km lebih ke arah timur pusat pasar Garot, Kecamatan Indra Jaya.
"Ini sangat miris dan perlu ditindaklanjuti fasilitas akses jembatan yang sempurna (permanen) demi menjamin keselamatan warga, dan saya berkomitmen mengawal agar pembangunan ini dapat terwujud," ujarnya.
Kepala Urusan (Kaur) pembangunan Gampong Dayang Tutong, Idrus Zakaria secara terpisah kepada Serambinews.com, Senin (28/10/2019) mengatakan, dampak dari kondisi jembatan gantung ini menyebabkan warga menjadi was-was dalam melintasi selama ini.
Karena keberadaan jembatan ini memang menunjang berbagai kegiatan terutama warga gampong Raya Sanggeu, Pante Aree, Tumpok Laweng, Dayah Tanoh, Dayah Tutong, dan Ulee Tutue dalam Kecamatan Pidie.
• Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda, Plt Gubernur Ajak Pemuda Aceh Perkuat Perdamaian
"Kami berharap pemerintah dapat turun tangan untuk melihat secara ril kondisi jembatan yang sangat memprihatikan ini agar dapat dibangun jembatan permanen demi keselamatan jiwa warga,"ujarnya.
Kepala Dinas PU Pidie, Ir H Samsul Bahri MSi kepada Serambinews.com, Senin (28/10/2019) secara terpisah mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat segera melakukan pengecekan ke lokasi untuk mengkaji secara riil kondisi jembatan yang sangat memprihatikan itu.
"Seiring dengan pembahasan KUA dan PPAS tahun 2020, maka jika memang mendesak maka diprioritaskan dalam Dana Alokasi Umum (DAU) dan diusulkan dalam APBK 2020 mendatang," ujarnya.(*)