Korban Rumah Terbakar di Rheum Baroh Simpang Mamplam Terima Bantuan, Ini Jenisnya

Adapun jenis bantuan yagn diserahkan langsung kepada korban kebakaran yaitu, kebutuhan dapur. Mulai dari beras, sarden, minyak goring, air mineral, termasuk tabung gas. Kemudian kain sarung, tilam, mukena, selimut dan lainnya. Termasuk pakaian sekolah anak SD dan SMP.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.CO, BIREUEN - Korban kebakaran di Dusun Dusun Dibunda, Desa Rheum Baroh, Kecamatan Simpang Mamplam Bireuen atas nama Hasbi Bukhari (45) yang rumahnya terbakar sekitar pukul 21.00 WIB, Kamis (31/10/2019) menerima bantuan masa panik dari Dinsos Bireuen, Jumat (01/11/2019).

Kadis Sosial Bireuen, Drs Murdani kepada Serambinews.com mengatakan, bantuan masa panik sudah diantar Kabid Pemberdayaan dan Perlindungan Sosial, Ilyas Cut Ali SH.

Adapun jenis bantuan yagn diserahkan langsung kepada korban kebakaran yaitu, kebutuhan dapur.

Mulai dari beras, sarden, minyak goring, air mineral, termasuk tabung gas.

Kemudian kain sarung, tilam, mukena, selimut dan lainnya.

Termasuk pakaian sekolah anak SD dan SMP.

• Masih Ingat Enzo Z Allie Taruna Keturunan Prancis? Begini Kabarnya Sekarang

Jenis lainnya yang ikut dibantu untuk meringankan beban korban berupa seng 10 lembar, triplek, dan lainnya.

“Seluruhnya ada 27 jenis bantuan sebagian bantuan masa panik untuk korban kebakaran,” ujarnya.

Sedangkan tenda sementara sedang diusahakan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen,.

Menyangkut bantuan membangun rumah baru, sangat tergantung kebijakan Bupati Bireuen.

Apakah melalui Badan Baitul Mal Bireuen atau sumber lainnya.

“Menyangkut rumah bantuan akan kami sampaikan ke pimpinan apakah melalui Baitul Mal atau dinas
lainnya,” ujar Kadis Sosial Bireuen, Drs Murdani.

Sebagaimana diberitakan, satu unit rumah permanen bantuan tsunami yang ditempati sejak 12 tahun lalu ludes terbakar bersama isinya.

Rumah tersebut ditempati Hasbi Bukhari bersama istrinya bernama Nurhasni (35).

Beserta tiga anaknya yaitu Rizal Aulia (14), Ikram Mubarak (10), dan Albusyari berusia lima tahun. (*)

• Kompi B Yonif 116/GS Sosialisasi Bahaya Narkoba untuk Siswa di Nagan Raya