14 Kecamatan di Bireuen Rawan Longsor    

Sebanyak 14 kecamatan di Bireuen masuk dalam kategori rawan terjadinya longsor. Peringatan dini itu berdasarkan informasi

Editor: hasyim
SERAMBI/FERIZAL HASAN
Longsor di lintas nasional Bireuen-Takengon, Km 24, tepatnya depan Meunasah Dusun Mina, Desa Juli Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Bireuen, Minggu (20/10/2019) makin parah dan sangat rawan kecelakaan. SERAMBI/FERIZAL HASAN 

BIREUEN - Sebanyak 14 kecamatan di Bireuen masuk dalam kategori rawan terjadinya longsor. Peringatan dini itu berdasarkan informasi dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana yang diterima BPBD Bireuen.

Kalak BPBD Bireuen, Sudirman ST kepada Serambi, Ahad (3/11/2019) mengatakan, bahwa mulai November hingga Desember sudah memasuki musim hujan. Menyusul kondisi itu, sejumlah kecamatan di kabupaten setempat akan rawan longsor, dan banjir. Adapun kawasan yang dipredeksikan munculnya ancaman itu umumnya di Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan tebing, dan perbukitan.

Berdasarkan data dan informasi dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana di Bireuen, ada dua katagori tanah bergerak yaitu tinggi dan menengah.  Ketagori tinggi, kata Sudirman, mencakup kecamatan Gandapura, Kutablang, Makmur  dan Peusangan Siblah Krueng.

Sedangkan kategori menengah-tinggi meliputi Jeumpa, Juli, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan  Selatan, Samalanga dan Simpang Mamplam. Sementara kategori menengah di kawasan Kota Juang dan Peusangan.

Sudirman mengaku, dalam surat akhir Oktober yang diterima pihaknya tidak dirincikan desa mana atau lokasi paling rawan. Akan tetapi, umumnya berada di kawasan DAS, tebing, dan perbukitan. “Terhadap ancaman longsor dan banjir, kami mengharapkan masyarakat harus lebih waspada terhadap ancaman tanah bergerak yang dikhawatirkan menelan korban jiwa dan harta.(yus)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved