Berita Bireuen
Empat Ahli Bahasa Aceh Latih Guru SD di Bireuen, Ini Tujuannya
Hingga saat ini, belum ada silabus yang baku untuk pelajaran muatan lokal pelajaran bahasa Aceh.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM - Empat orang ahli dalam bahasa Aceh yaitu Dr Abdul Gani Asyik MA selaku pakar bahasa Aceh, Azwardi SPd M Hum, salah seorang dosen FKIP Unysiah dan juga penulis buku paket peulajaran basa Aceh.
Kemudian Muhammad Iqbal SPd SH, dosen FKIP serta editor buku paket
pelajaranbasa Aceh, dan Muhammad Idham SPd MEd juga dosen FKIP Unysiah selama tiga hari mulai Selasa (05/11/2019) melatih sebanyak 140 guru SD di Bireuen.
Pelatihan sebagai tim pengembang kurikulum muatan lokal (bahasa Aceh) SD bertempat di aula SKB Disdikpora Cot Gapu Bireuen dibuka Kadisdikpora Bireuen, Drs M Nasir MPd.
Kabid Pembinaan SD Disdikpora Bireuen, Surya Harun SPd MPd kepada Serambinews.com mengatakan, hingga saat ini belum ada silabus yang baku untuk pelajaran muatan lokal pelajaran bahasa Aceh.
Pelatihan diikuti 140 orang guru SD terdiri dari guru kelas, guru inti dan guru pengasuh. Mereka dilatih oleh ahlinya untuk bersama-sama menyusun silabus atau materi standar pelajaran bahasa Aceh, karena hingga saat ini belum ada satu silabus resmi dan standar untuk kelas I hingga kelas VI SD.
Hadirnya empat ahli bahasa Aceh kata Surya untuk bersama-sama dengan para guru menyusun silabus muatan lokal serta materi pelajaran yang sesuai. Pertemuan dibagi empat kelompok di empat ruangan berbeda, tujuannya agar memudahkan dalam menyusun silabus serta materi muatan lokal.
Hasil pertemuan kata Surya Harun tujuan utama dapat menyusun silabus muatan lokal yang sesuai dengan tingkatan usia murid, kemudian silabus menjadi bahan pelajaran yang baru.
“Usai pembahasan dan penyusunan silabus nantinya menjadi bahan utama untuk diajukan ke Bupati Bireuen agar disahkan sebagai silabus resmi dan sah, setelah pengesahan diajukan ke Banda Aceh untuk ditetapkan.
Dalam pertemuan tersebut, empat ahli bahasa Aceh membawa satu modul belajar mengajar bahasa Aceh dengan ketebalan mencapai ratusan lembar, modul tersebut dibagikan kepada para peserta pelatihan.(*)
• Warga Aceh di Malaysia Ikut Pawai Maulid Nabi di Kampong Bharu Kuala Lumpur, Ini Agendanya
• Terseret di Kisah Layangan Putus, Ricky Zainal Bos Ammar TV Buka Suara: Kami Selalu Bareng
• Ibu Kandung Tega Masukan Bayinya ke Mesin Cuci hingga Meninggal, Terungkap Sosok Ayah Korban
• Misteri Mayat Suami Terkubur di Bawah Musala Rumah, Istri Justru Nikahi Pacar, Siapa Pembunuhnya?