Berita Abdya
Satpol PP dan WH Abdya Kembali Razia Siswa Bolos, Sempat Kejar-kejaran, Dua Berhasil Diamankan
Setelah mengamankan dua siswa yang bolos itu, keduanya diserahkan kepada orang tua bersangkutan.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Setelah mengamankan dua siswa yang bolos itu, keduanya diserahkan kepada orang tua bersangkutan.
Satpol PP dan WH Abdya Kembali Razia Siswa Bolos, Sempat Kejar-kejaran, Dua Berhasil Diamankan
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Petugas Satpol PP dan WH Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan razia siswa bolos saat jam belajar, Jumat (8/11/2019), di kawasan kompleks perkantoran.
Dalam razia dipimpin Sekretaris Satpol PP dan WH Abdya, Nazaruddin SPd MM itu, para siswa yang sedang merokok itu pontang-panting kabur, sehingga sempat terjadi kejar-kejaran dengan petugas.
Kecuali dua siswa yang tak berhasil kabur, karena tidak tahu akan datangnya petugas satpol PP dan WH Abdya.
Mereka ditemukan, dalam keadaan masih berseragam pramuka di pinggir jalan menuju kompleks perkantoran tersebut.
Di tangan mereka ada rokok.
• Ajak Warga Mengungsi, Bripka Kenny Kayuh Perahu Datangi Rumah Warga Korban Banjir di Tamiang
• TNI di Aceh Utara Cor Jalan Berlubang di Keude Krueng Geukueh, Minimalisir Kecelakaan
• Awalnya Kaki Pria Ini Kesemutan, Ternyata Digigit King Kobra, Kondisi Korban Mengerikan
Setelah mengamankan dua siswa yang bolos itu, keduanya diserahkan kepada orang tua bersangkutan.
"Ini upaya ini, tindak lanjut dari permintaan pak wabup, untuk mengawasi anak sekolah yang berkeliaran saat jam belajar," ujar Nazaruddin SPd MM kepada Serambinews.com, Jumat (8/11/2019).
Nazar mengaku akan terus melakukan penertiban terhadap para siswa yang bolos saat jam berlajar tersebu.
"Selain tempat umum, kita akan merazia ke tempat-tempat warung kopi, serta internet, namun kali ini masih tempat umum dulu," ungkapnya.
Nazar meminta kepada masyarakat, jika melihat, atau menemukan para siswa, guru, atau PNS yang bolos saat jam belajar segera laporkan kepada pihaknya.
"Kepada pihak sekolah, kami juga meminta, agar mengawasi siswanya, jika perlu memberikan kertas atau tanda pengenal, jika siswa ke luar saat jam belajar," katanya.
Menurutnya, pemberian kartu atau tanda itu, agar menghindari saat pihaknya melakukan razia.
Pasalnya, banyak para siswa yang terkena razia mengaku ada keperluan sekolah, namun saat diminta surat atau bukti izin dari guru, ternyata tak ada.
"Jadi, kalau ada surat itu, mereka bisa kita anggap tidak bolos," pungkasnya. (*)