Kata Ganti Orang dalam Bahasa Singkil
Bahasa Singkil adalah salah satu bahasa yang terdapat di provinsi Aceh dan sudah diakui oleh pemerintah Aceh sebagai bahasa daerah Aceh
Oleh : Rahmin, Mahasiswa STKIP BBG Banda Aceh, Prodi PBSID
Bahasa Singkil adalah salah satu bahasa yang terdapat di provinsi Aceh dan sudah diakui oleh pemerintah Aceh sebagai bahasa daerah Aceh Singkil. Bahasa juga bisa menjadi cerminan daerah, sehingga orang luar mudah mengetahui asal penuturnya. Setiap bahasa pasti memiliki kata ganti orang, misalnya bahasa Aceh, Anak Jame, dan yang lainnya.
Walaupun terkadang bentuknya ada yang sama dan ada juga yang berbeda. Kata ganti orang atau pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu ke orang. Pronomina dapat mengacu pada diri sendiri (persona pertama), mengacu pada orang yang diajak bicara (persona kedua), atau mengacu pada orang dibicarakan (persona ketiga) (Yule, 1996:15).
Bahasa Singkil juga memiliki kata ganti orang walaupun sebagian bentuknya ada yang memiliki persamaan dan ada juga yang memiliki perbedaan. Dalam pembahasan ini, saya akan menjelaskan mengenai kata ganti orang dalam bahasa Singkil.
Adapun kata ganti orang yang dimakud dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut: Pertama, kata ganti orang pertama atau persona pertama yaitu: aku. Dalam bahasa Singkil penggunaan persona pertama ini masih sama dengan bahasa Indonesia, baik itu kata ganti orang untuk menjelaskan kepemilikan maupun pekerjaan. Contoh: aku laus mi kampong maknanya aku pulang ke kampung, kekhetaku maknanya sepadaku, kekhajoku maknanya kerjaanku”.
Kedua, kata ganti orang kedua atau persona kedua yaitu: kona, ko, dan kam. Dalam hal ini, banyak orang mengatakan bahwa kata ganti orang dalam bentuk ko ini kasar, sehingga mereka menganggap bahwa bahasa Singkil itu kasar. Sebenarnya bentuk yang aslinya itu bukanlah ko tetapi kona. Biasanya kata ganti orang yang berbentuk ko ini digunakan untuk orang yang sebaya atau lebih kecil dari penuturnya.
Contoh: mike ko Daris maknanya kemana kamu Daris. Kemudian penggunaan kata ganti orang bentuk kona digunakan untuk orang yang lebih tua. Contoh: khokh mang kona Wan maknanya datang juga kamu Bang dan kam biasanya untuk orang tua yang sebaya. Contoh: khokh mang kam (Hadi) maknanya datang juga kamu (Hadi). Namun ada juga digunakan untuk menantu laki-kai. Contoh: khokh mang kam (temekhakh) maknanya datang juga kamu (menantu).
Sebenarnya dalam bahasa Singkil, kata ganti orang bentuk kedua ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Namun dari segi kata ganti orang untuk kepemilikan dan pekerjaan sungguh sama dengan bahasa Indonesia. Karna dalam bahasa Singkil tidak ada kata ganti orang untuk menjelaskan kepemilikan ataupun pekerjaan yang berbentuk ko, kona, dan kam dibelakang kata nomina atau benda, verba atau kerja, adjektiva atau sifat maupun yang lainnya. Contoh: hapoko atau hapo kona yang ada hapomu bermakna rumahmu, sebenarnya ada namun tidak menjelaskan kepemilikan tetapi menyuruh. Contoh: hapoko bermakna dalam rumah kamu, hapo kona bermakna dalam rumah kamu, hapo kam bermakna dalam rumah kamu. Berbentuk na memang ada, namun maknanya tidak lagi mengarah kepada persona kedua atau kamu tetapi persona ketiga atau bermakna nya.
Contoh: hapona bermakna rumahnya.Ketiga, kata ganti orang ketiga atau persona ketiga yaitu: ia dan polan. Bentuk ini juga berbeda dengan bahasa Indonesia. Contoh: go ia laus bermakna dia sudah pergi, si polan i kan? bermakna dia itu kan?, pronomina persona bentuk ketiga ini menjelaskan orang yang sudah dia dikenal sebelumnya. Kata ganti orang untuk kepemilikan, pekerjaan maupun sifat sama dengan bahasa Arab. Namun dalam bahasa Arab na bermakna kami atau kita, sedangkan na dalam bahasa Singkil bermakna nya. Contoh: hapona bermakna rumahnya, bainna bermakna buatnya, tengamna bermakna jeleknya.
Keempat, kata ganti orang kedua jamak yaitu: kene dan kena. Bentuk inipun berbeda dengan bahasa Indonesia. Contoh: mike kene cek bermakna kemana kalian Mak, mike kena cek bermakna kemana kalian Mak, namun yang lazimnya yaitu kene. Untuk kata ganti orang untuk kepemilikan dalam bentuk ini digunakan ke dan bisa juga kene atau kena langsung. Contoh: motokhke bermakna mobil kalian, motokh kene bermakna mobil kalian, motokh kena bermakna mobil kalian, diantara ketiga kata ganti orang dalam kepemilikan ini yang sering digunakan hanyalah kene sebagaimana pada contoh di atas. Kelima, kata ganti orang ketiga jamak yaitu: kalaki bermakna mereka. Namun apabila i dipisahkan maka bukan lagi bermakna mereka tetapi orang itu. Contoh: mike kalaki bermakna kemana mereka sedangkan mike kalak i bermakna kemana orang itu. Kata ganti orang untuk kepemilikan dalam bentuk ini tidak perubahan. Contoh: kokhbo kalaki bermakna kerbau mereka. Keenam, kata ganti orang yang sudah tiada atau amarhum Dalam bahasa Singkil, orang yang sudah ke rahmatullah, innalillahi atau yang sering didengar meninggal dunia disebut mendeang. Penyebutan ini sama dengan laki-laki dan perempuan.
Pronomina persona atau kata ganti orang dalam bahasa Singkil ini emang ada beberapa bentuk mengikut bahasa Indonesia, tetapi tidak seluruhnya. Adapun yang sama dengan bahasa Indonesia yaitu: aku, kata ganti kepemilikan bentuk kedua atau mu, dan kata ganti orang ketiga atau ia.
Dalam dunia bahasa, hal seperti ini sudah menjadi kodrat bersama alaupun harus meminjam kosakata bahasa Indonesia. Hal ini bukanlah perendahkan kedudukan bahasa daerah, justru menjadi pendukung bagi setiap bahasa daerah. Apabila bahasa daerah kekurangan kosakata, maka bisa diambil dari bahasa Indonesia dan begitu juga dengan sebaliknya.